Konsep Pemeliharaan Tanaman TINJAUAN PUSTAKA

14 yaitu anggota LMDH Wana Sejahtera yang ditunjuk untuk melaksanakan pemeliharaan Pohon AsuhAdopsi di lokasi Monumen Tanaman KAHMI. Periode pengasuhan dan adopsi pohon ini dilakukan selama 3 tahun. Bila dalam masa 3 tahun, pohon tersebut mengalami kegagalan tumbuh atau kematian, maka pohon akan segera diganti pada musim tanam berikutnya. Dengan kata lain diberi jaminan selama 3 tahun bahwa pohon yang diasuh dapat hidup dan bertumbuh. Kewajiban utama orang tua asuh adalah memberikan biaya. Biaya asuh ini sudah termasuk penyediaan bibit pohon, pembuatan lubang tanam, penanaman, pembuatan dan penempelan papan nama tree tag, dan pemeliharaan pohon selama 3 tahun sejak pohon ditanam. Pohon yang di asuh akan tercatat atas nama orang tua asuhnya, diidentifikasi dengan nomor dalam data base yang dilengkapi peta lokasi tempat tumbuhnya. Para orang tua asuh akan menerima sertifikat untuk setiap pohon yang menjadi anaknya. Setiap pohon yang sudah punya orang tua asuh akan dipelihara oleh pengasuh lapangan secara intensif selama 3 tahun. Program penanaman pohon adopsi dapat dilakukan pada lahan milik maupun lahan negara. Pada prinsipnya bahwa program pembangunan hutan dalam bentuk pohon adopsi yang menjadi pemilikan bersama dalam periode tertentu yang berdasarkan asas manfaat secara ekologi, sosial dan ekonomi. Masyarakat sekitar hutan mendapatkan kompensasi berupa finansial selama periode tertentu dalam pemeliharaan dan pengawasan pohon tersebut.

2.5 Konsep Pemeliharaan Tanaman

Dalam program Pohon Asuh ini, penanaman dan pemeliharaan tanaman adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan. Menurut Kosasih et al. 2006 penanaman adalah kegiatan paling kritis dalam pembangunan hutan tanaman, faktor musim dan cuaca yaitu terjadinya hujan pada hari-hari dilaksanaakan penanaman sangat berperan pada keberhasilan tumbuhnya tanaman. Sedangkan pemeliharaan tanaman atau tegakan adalah suatu tindakan atau perlakuan guna memeliharan tanaman agar tetap sehat dan pertumbuhannya baik. Pemeliharaan tegakan mutlak harus dilaksanakan agar tujuan pembangunan hutan tanaman tercapai Alrasyid et al. 1998 dalam Hendromono et al. 2006. 15 Metode pemeliharaan tanaman hutan menurut Kosasih et al. 2006 terdiri dari penyulaman tanaman, penyiangan tanaman, pendangiran tanaman, pemupukan tanaman, pemangkasan cabang, dan perlindunganpengendalian hama. Penyulaman tanaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian-bagian yang kosong, bekas tanaman yang matididuga akan mati dan rusak sehingga terpenuhi jumlah tanaman normal dalam satu kesatuan luas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya. Penyulaman tanaman pokok hanya dilakukan maksimal selama daur yaitu 1 sampai 2 bulan setelah penanaman pada tahun pertama dan pada akhir tahun kedua. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada pagi hari di musim hujan. Besarnya intensitas penyulaman tergantung pada persentase jadi tanaman, seperti yang diuraikan pada Tabel 1. Tabel 1 Intensitas penyulaman tanaman hutan Persentase Jadi Tanaman Hutan 1 Klasifikasi Keberhasilan 2 Intensitas Penyulaman 3 100 Baik Sekali Tanpa Sulaman 81 – 99 Baik Sulam ringan, maksimum pada tahun pertama 20 60 – 80 Cukup Sulam intensif, maksimum pada tahun pertama 40 dan tahun ke dua 20 60 Kurang Diulang menanam Penyiangan tanaman adalah kegiatan pengendalian gulma untuk mengurangi jumlah populasi gulma agar populasinya berada di bawah ambang ekonomi atau ekologi. Tanaman perlu disiangi pada saat 40 – 50 dari tanaman pokok tertutup oleh tumbuhan liar rumput, alang-alang dan belukar lainnya. Pendangiran tanaman adalah kegiatan penggemburan tanah di sekitar tanaman dalam upaya memperbaiki sifat fisik tanah aerasi tanah. Pendangiran dilakukan pada tanaman yang sudah berumur 1 sampai 3 tahun. Pemupukan adalah perlakuan penambahan unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung maupun tidak langsung untuk menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Pemangkasan cabang adalah kegiatan membuang cabang bagian bawah untuk memperoleh batang bebas cabang yang panjang dan bebas dari mutu kayu. Pengendalian hama penyakit pada dasarnya adalah tindakan untuk mengatur populasi penyebab hama serangga, binatang perusak dan penyakit hutan virus, 16 nemathoda, jamur, bakteri, benalu agar tidak menimbulkan kerusakan ekonomi berarti Kosasih et al. 2006.

2.6 Kesehatan Tanaman