Mata Pencaharian Sampingan Karakteristik Responden .1 Umur

44 Selain petani, mata pencaharian utama lain yang banyak dilakukan oleh responden adalah sebagai pedagang yaitu sebanyak 6 orang dengan presentase 31,58. Di Desa Karang Tengah peluang untuk menjadi seorang pedagang cukup besar karena meskipun desa ini dekat dengan kota Bogor dan ibukota Jakarta, akan tetapi tempat-tempat untuk berbelanja kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder masyarakat masih jarang serta sebagian besar masyarakat tidak memiliki alat transportasi, hal ini menyebabkan akses masyarakat untuk berbelanja ke pasar lebih sulit. Sehingga baru-baru ini, sebagian dari responden banyak yang lebih memilih untuk menjadi pedagang keliling di Desa Karang Tengah. Responden yang menjadi pedagang rata-rata masih berusia muda, yaitu 39 tahun dan pengalaman mereka dalam berdagang masih dikatakan relatif baru yaitu 5 tahun. Jenis mata pencaharian utama lainnya yang dilakukan responden untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari adalah penyadap pinus, buruh tani, kuli dan karyawan Perhutani yang masing-masing sebanyak 1 orang atau 5,26 dari total responden. Pekerjaan utama responden yang relatif lebih baik adalah pegawai perhutani, akan tetapi dalam proses pemeliharaan pohon asuh di lapangan pegawai perhutani tersebut menggunakan jasa buruh tani.

5.1.4 Mata Pencaharian Sampingan

Mata pencaharian sampingan dilakukan apabila pendapatan dari mata pencaharian utama tidak mencukupi. Artinya kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh tambahan pendapatan sehingga kebutuhan untuk hidup sehari-hari dapat terpenuhi. Selain untuk menambah pendapatan, mata pencaharian sampingan juga dilakukan manakala tersedianya waktu luang di luar mata pencaharian utama. Sehingga untuk memanfaatkan waktu luang tersebut supaya epektif maka dilakukanlah pekerjaan-pekerjaan lain yang sifatnya hanya sebagai pelengkap. Sebagian besar responden di lokasi penelitian memiliki mata pencaharian sampingan. Namun, bagi beberapa responden lainnya mata pencaharian sampingan tidaklah begitu diperlukan, hal ini dapat dilihat dari adanya responden yang tidak memiliki mata pencaharian sampingan. Untuk lebih jelasnya, 45 karakteristik mata pencaharian sampingan di Desa Karang Tengah dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19 Karakteristik mata pencaharian sampingan responden No Pekerjaan Blok SR Blok A Blok B Blok C Blok AD N total Sampingan 3 4 5 6 7 1 2 N N N N N 8 9 1 Buruh Listrik 1 1 5,26 2 Tukang Ojek 1 1 5,26 3 Petani 1 2 1 2 1 7 36,84 4 Kuli 2 1 3 15,79 5 Pedagang 1 1 1 3 15,79 6 Peternak 1 1 5,26 7 Tidak Ada 1 2 3 15,79 Total 4 6 4 3 2 19 100 Sebagian besar mata pencaharian sampingan responden adalah petani yaitu sebanyak 7 orang dengan presentase 36,84 dengan rata-rata lamanya bekerja adalah 11 tahun. Responden yang memiliki mata pencaharian utama di luar sektor pertanian memanfaatkan waktu luangnya untuk menggarap lahan yang dimilikinya sehingga mata pencaharian sampingan mereka sebagian besar adalah sebagai petani. Mata pencaharian sampingan lainnya yaitu buruh listrik, tukang ojek, kuli, peternak dan pedagang. Sebagian responden ada yang tidak memiliki mata pencaharian sampingan yaitu sebanyak 3 orang atau 15,79. Hal ini disebabkan waktu responden habis untuk menggarap lahan pertanian serta pendapatan dari mata pencaharian utama sudah melebihi cukup untuk keperluan sehari-hari dan pendidikan keluarga. 25 25 25 25 33.33 33.33 16.67 16.67 25 25 50 66.67 33.33 50 50 10 20 30 40 50 60 70 80 Buruh Listrik Tukang Ojek Petani Kuli Pedagang Peternak Tidak Ada Persentase Mata Pencaharian Sampingan Blok SR Blok A Blok B Blok C Blok AD Gambar 10 Mata pencaharian sampingan pengasuh pohon perblok. 46 Selain responden memiliki mata pencaharian sampingan, adanya anggota keluarga lain atau istri yang bekerja dan membantu responden bekerja di lahan juga akan menambah pendapatan dan mengepektifkan waktu kerja.

5.1.5 Jumlah Tanggungan Keluarga