Partisipasi Tahap Pelaksanaan Program Pohon Asuh

59 Gambar 17 Presentase distribusi pengasuh pohon menurut tingkat partisipasinya pada tahap perenacanaan. Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan akan melahirkan sense of identification kemampuan untuk mengidentifikasi dalam tubuh masyarakat Kadir dan Jusuf 2008. Dengan partisipasi pengasuh pohon dalam tahap perencanaan ini, kapasitas untuk mengidentifikasi kebutuhan, permasalahan, alternatif dan skenario pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah akan dimiliki oleh pengasuh pohon. Namun karena tingkat partisipasi pengasuh pohon pada tahap ini termasuk sedang, sehingga sense of identification yang dimiliki oleh pengasuh pohon pun termasuk sedang. Hal ini menggambarkan bahwa keterlibatan pengasuh pohon dalam kegiatan-kegiatan tahap perencanaan program ini masih kurang, karena sebagian besar peserta hanya terlibat pada kegiatan- kegiatan teknis di lapangan seperti pembuatan papan nama pohon tree tag.

5.3.2 Partisipasi Tahap Pelaksanaan Program Pohon Asuh

Tingkat partisipasi pengasuh pohon pada tahap palaksanaan ini dapat dilihat dari seberapa besar keterlibatan mereka pada proses pemeliharaan pohon asuh tersebut, karena salah satu inti dari program ini yaitu bagaimana menghasilkan pohon yang terpelihara baik secara kualitas maupun kuantitas, disamping masyarakat sekitar hutan mendapatkan kompensasi finasial secara langsung ketika tanaman telah ditanam selama masa periode tertentu. Pada tahap 20 50 18 12 Sangat Rendah 0,00 – 1,00 Rendah 1,01 ‐ 2,00 Sedang 2,01 – 3,00 Tinggi 3,01 – 4,00 60 pelaksanaan program ini terdapat beberapa kegiatan yang berdasarkan pada konsep pemeliharaan tanaman, diantaranya : 1. Penanaman pohon 2. Penyulaman 3. Penyiangan 4. Pendangiran 5. Pemupukan 6. Pemberantasan hama dan penyakit 7. Pembabatan bersih jalur anatar tanaman 8. Pengairan atau penyiraman Berdasarkan pencapaian indeks skor, tingkat partisipasi pengasuh pohon pada tahap pelaksanaan Program Pohon Asuh dapat dilihat pada Tabel 27 di bawah ini. Tabel 27 Tingkat partisipasi pengasuh pohon tahap pelaksanaan No Lokasi N Skor Skor Rata - Rata Kategori Minimum Maksimum 1 2 3 4 5 6 7 1 Blok SR 4 6 6 6,00 Tinggi 2 Blok A 6 5 6 5,83 Tinggi 3 Blok B 4 5 6 5,50 Tinggi 4 Blok C 3 4 6 5,00 Tinggi 5 Blok AD 2 6 6 6,00 Tinggi Total dan Rata - Rata 19 5,2 6 5,67 Tinggi Pada tahap pelaksanaan program, sebagian besar pengasuh pohon memang benar-benar dilibatkan secara langsung di lapangan untuk memelihara pohon asuh tersebut. Pengasuh pohon yang memiliki nilai skor tingkat partisipasi paling minimum adalah 4 yaitu terdapat pada blok C dengan kategori sedang. Sedangkan skor paling maksimum tingkat partisipasi pengasuh pohon adalah 6 dengan kategori tinggi dan terdapat pada semua blok penanaman Pohon Asuh. Tingkat partisipasi pengasuh pohon tahap pelaksanaan pada blok SR, blok A, blok B, blok C dan blok AD termasuk dalam kategori tinggi dengan kisaran skor rata-rata antara 5 sampai 6. Namun, tingkat partisipasi pengasuh pohon yang memiliki skor rata-rata tertinggi adalah blok AD dan blok SR dengan skor rata-rata 6. Salah satu faktor yang mendukung tingginya tingkat partisipasi pengasuh pohon pada blok 61 AD dan blok SR yaitu lokasi blok AD dan blok SR yang dekat dan berada di pinggir jalan sehingga memudahkan akses pengasuh pohon dalam pemeliharaan pohon setiap harinya. Lain halnya dengan pengasuh pohon pada blok C yang memiliki skor rata-rata tingkat partisipasi paling kecil yaitu sebesar 5 namun masih termasuk kategori tinggi. Hal ini dikarenakan lokasi blok C yang jauh dan topografi yang relatif bergelombang serta untuk menuju lokasi tersebut harus melewati bukit sehingga akses menuju blok C lebih sulit. Secara umum, skor minimum tingkat partisipasi pengasuh pohon pada tahap ini adalah 5,2 dan skor maksimumnya adalah 6 dengan kategori tinggi. Tingkat partisipasi pengasuh pohon pada tahap pelaksanaan program di lima blok penanaman Pohon Asuh umumnya termasuk kategori tinggi dengan skor rata- rata 5,67. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28 Distribusi pengasuh pohon menurut tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan program pohon asuh No Lokasi N Tingkat Partisipasi Tahap Pelaksanaan Sedang Tinggi N N 1 2 3 6 7 8 9 1 Blok SR 4 4 100 2 Blok A 6 6 100 3 Blok B 4 4 100 4 Blok C 3 1 33,33 2 66,67 5 Blok AD 2 2 100 Total dan Rata - Rata 19 1 6,67 18 93,33 Berdasarkan data yang diperoleh seperti pada Tabel 28, terlihat bahwa tingkat partisipasi sebagian besar pengasuh pohon tahap pelaksanaan pada kelima blok penanaman Pohon Asuh tergolong tinggi yaitu sebesar 93,33 18 pengasuh pohon. Sedangkan hanya sebagian kecil pengasuh pohon yang tergolong kategori sedang yaitu 6,67 atau 1 pengasuh pohon, sementara tidak ada pengasuh pohon yang tergolong tingkat partisipasinya rendah. Dengan demikian rata-rata skor partisipasi pengasuh pohon pada tahap pelaksanaan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini memberikan gambaran bahwa keterlibatan pengasuh pohon pada tahap pelaksanaan program Pohon Asuh sudah baik, sebagian besar peserta 62 terlibat pada hampir semua kegiatan meskipun kegiatan yang diikuti tidak seragam antara satu pengasuh dengan pengasuh pohon lainnya. Pada tahap pelaksanaan program Pohon Asuh ini, terdapat 5 sampai 6 kegiatan yang banyak melibatkan sebagian besar pengasuh pohon yaitu penanaman, penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pembabatan bersih jalur antar tanaman. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 18. Kegiatan pemupukan ini dilaksanakan dua kali dalam setahun, dengan menggunakan pupuk sintesis atau pupuk kimia. Jenis pupuk yang digunakan adalah Urea dan SP-36. Jumlah total pupuk sintesis yang digunakan untuk pemupukan pohon asuh sebanyak 3 kuintal atau 6 sak pupuk. Penggunaan pupuk jenis tersebut bertujuan untuk memacu pertumbuhan tanaman yang sementara ini banyak mengalami pertumbuhan yang kurang baik. Kegiatan penyiangan, pendangiran dan pembabatan antar jalur dilakukan tiga kali dalam setahun. Sedangkan penyulaman dilakukan apabila terdapat pohon asuh yang mati. Kegiatan-kegiatan yang tidak banyak diikuti oleh pengasuh pohon saat pemeliharaan tanaman hanya 2 kegiatan yaitu pemberantasan hama dan penyakit serta pengairan atau penyiraman. Kegiatan pemberantasan hama dan penyakit sampai saat ini memang belum pernah dilakukan karena belum tersedianya dana khusus untuk kegiatan ini. Pengairan atau penyiraman tanaman dilakukan secara alami yaitu dengan air hujan, karena di desa lokasi penelitian ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga pengasuh pohon tidak perlu melakukan penyiraman tanaman. Gambar 18 Kegiatan pemupukan saat pemeliharaan pohon asuh. 63 Partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan akan melahirkan sense of integrity kepekaan integritas yaitu rasa kesatuan, rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan dan rasa kegotongroyongan Kadir dan Jusuf 2008. Banyaknya pengasuh pohon yang mengikuti kegiatan-kegiatan pemeliharaan tanaman pohon asuh ini dapat melahirkan sense of integrity yang tinggi pada pengasuh pohon. Tingginya partisipasi pengasuh pohon juga memberikan gambaran bahwa motivasi dan kepedulian pengasuh pohon pada Program Pohon Asuh ini tergolong tinggi. Selain itu, tingkat keberhasilan tanaman yang dipelihara juga sangat ditentukan oleh kegiatan-kegiatan pemeliharaan di lapangan yang terlaksana secara baik dan teratur.

5.3.3 Tingkat Partisipasi Pengasuh Pohon dalam Program Pohon Asuh