46 Selain responden memiliki mata pencaharian sampingan, adanya anggota
keluarga lain atau istri yang bekerja dan membantu responden bekerja di lahan juga akan menambah pendapatan dan mengepektifkan waktu kerja.
5.1.5 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga merupakan banyaknya anggota keluarga yang secara ekonomi biaya hidup, biaya pendidikan dan keperluan sehari-harinya
masih dibebankan kepada kepala keluarga. Jumlah tanggungan keluarga ini akan mempengaruhi pendapatan dan tingkat produksi dalam bekerja. Jumlah
tanggungan keluarga berbanding lurus dengan pendapatan artinya semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka pendapatan pun harus semakin meningkat.
Jumlah Tanggungan Keluarga JTK responden di lokasi penelitian paling banyak adalah 9 orang, sementara jumlah tanggungan keluarga paling sedikit
adalah 1 orang. Sebagian besar responden memiliki JTK dengan kisaran 6 sampai dengan 8 orang yaitu sebanyak 14 orang dengan presentase 73,68. Responden
yang memiliki JTK 0 sampai dengan 2 orang yaitu sebanyak 1 orang atau 5,26. Sedangkan responden yang memiliki JTK 9 sampai dengan 11 orang yaitu
sebanyak 2 orang atau 10,53. Sementara itu, responden yang memiliki JTK 3 sampai dengan 5 orang sebanyak 2 orang dengan persentase 10,53. Untuk lebih
jelasnya jumlah tanggungan keluarga responen dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20 Jumlah tanggungan keluarga responden
No JTK
Blok SR Blok A
Blok B Blok C
Blok AD N
total orang
3 4
5 6
7 1
2 N
N N
N N
8 9
1 0 - 2
1 1
5,26 2
3 - 5 1
1 2
10,53 3
6 - 8 4
4 2
2 2
14 73,68
4 9 - 11
1 1
2 10,53
Total 4
6 4
3 2
19 100
Secara umum JTK responden lebih dari 2 orang, bahkan ada yang mencapai 9 orang. Hal ini disebabkan banyaknya keluarga yang enggan untuk
menggunakan program KB, sehingga menyebabkan tingkat mortalitas yang tinggi di desa penelitian. Banyaknya JTK responden membuat mereka bekerja lebih
47 keras untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya. Namun selain
menjadi beban ekonomi, jumlah anggota keluarga yang banyak dapat pula menjadi modal tenaga kerja dalam meningkatkan pendapatan keluarga yaitu
dengan cara memberdayakan anggota keluarganya untuk menggarap lahan.
Gambar 11 Jumlah tanggungan keluarga pengasuh pohon perblok.
5.1.6 Pendapatan
Bertani merupakan mata pencaharian utama bagi sebagian besar responden di lokasi penelitian, akan tetapi pekerjaan ini masih belum dapat meningkatkan
pendapatan petani dari masa ke masa. Karena sektor pertanian masih bersifat subsisten artinya suatu sistem bertani dimana tujuan utamanya adalah untuk
memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari petani dan keluarga saja, bukan bersifat komersil mencari keuntungan.
Tingkat pendapatan ini dilihat dari besarnya pendapatan yang diterima oleh responden dari mata pencaharian utama, karena untuk pendapatan dari mata
pencaharian sampingan besarnya tidak menentu setiap bulan. Pendapatan minimal responden di lokasi penelitian adalah sebesar Rp. 42.000,00 perbulannya dengan
mata pencaharian utama sebagai petani, sedangkan pendapatan responden yang paling tinggi adalah sebesar Rp. 2.000.000,00bulan bermata pencaharian utama
sebagai Pedagang. Sebagian besar tingkat pendapatan responden masih berkisar antara Rp. 300.001,00 sampai dengan Rp. 600.000,00 dan sebagian besar bermata
100
16.67 66.67
16.67 25
50 25
33.33 66.67
100
20 40
60 80
100 120
‐ 2 orang 3
‐ 5 orang 6
‐ 8 orang 9
‐ 11 orang
Persentase
Jumlah Tanggungan Keluarga
Blok SR
Blok A
Blok B
Blok C
Blok AD
48 pencaharian utama sebagai petani yaitu sebanyak 8 orang atau 42,11. Tingkat
pendapatan ini masih berada di bawah upah minimum regional UMR Kabupaten Bogor tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 1.056.914,00. Sementara itu, tingkat
pendapatan responden yang lebih dari Rp. 1.500.000,00 yaitu sebanyak 2 orang dengan presentase 10,53. Tingkat pendapatan responden yang berada di atas
UMR kabupaten Bogor tahun 2010 rata-rata bermata pencaharian utama sebagai pedagang, pegawai dan petani yang menggarap lahan dengan luasan lebih dari 20
Ha. Tingkat pendapatan responden yang kurang dari atau sama dengan Rp 300.000,00 sebanyak 3 orang, sama halnya dengan banyaknya responden yang
memperoleh pendapatan antara Rp 600.001,00 sampai dengan Rp 900.000,00 dan antara Rp.1.200.001,00 sampai denganRp 1.500.000,00 dengan persentase
masing–masing sebesar 15,79. Untuk lebih jelasnya, tingkat pendapatan responden dapat dilihat pada Tabel 21 dan persentase tingkat pendapatan
responden dapat dilihat pada Gambar 12. Tabel 21 Tingkat pendapatan responden
No Pendapatan per
bulan Rupiah Blok SR
Blok A Blok B
Blok C Blok AD
N total
3 4
5 6
7 1
2 N
N N
N N
8 9
1 ≤ 300.000
1 1
1 3
15,79 2
300.001-600.000 1
2 2
1 2
8 42,11
3 600.001-900.000
1 1
1 3
15,79 4
900.001-1.200.00 0,00
5 1.200.001-1.500.000
1 1
1 3
15,79 6
1.500.000 2
2 10,53
Total 4
6 4
3 2
19 100
Tingkat pendapatan responden yang relatif rendah ini disebabkan oleh mata pencaharian utama responden yang sebagian besar hanya mangandalkan
pada sektor pertanian dengan orientasi non komersil. Secara umum tingkat pendapatan tersebut bagi responden dirasakan sudah mencukupi untuk kebutuhan
primer sehari-hari, namun untuk kebutuhan sekunder perlu adanya tambahan pendapatan lain seperti dari mata pencaharian sampingan.
49
Gambar 12 Tingkat pendapatan per bulan pengasuh pohon perblok.
5.1.7 Luas Lahan