Pendidikan Karakteristik Responden .1 Umur

40 Gambar 7 Umur pengasuh pohon antar blok pohon asuh. Pengasuh pohon yang menjadi responden dalam penelitian ini berumur minimal 18 tahun dan maksimal 60 tahun, sehingga untuk rentang umur ≥ 61 tahun persentasenya adalah 0,00. Hal ini dikarenakan pada umur ≥ 61 tahun penduduk sudah kurang produktif artinya sudah tidak bisa bekerja lagi sehingga mereka lebih mempercayakan kepada anak-anaknya untuk bekerja atau mengolah lahan.

5.1.2 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar yang diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia serta peningkatan kualitas SDM. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting diperhatikan dalam melakukan suatu kegiatan, karena pendidikan dapat membentuk pola pikir, pandangan dan sikap masyarakat yang positif akan usaha rehabilitasi kondisi daerah yang kritis, dalam hal ini melalui program Pohon Asuh. Tingkat pendidikan ini tentunya sangat berpengaruh dalam hal penyerapan informasi dan tingkat pengetahuan serta yang terpenting adalah kesadaran responden akan kegiatan Pohon Asuh ini. Kebutuhan pendidikan merupakan suatu hal yang diperlukan pertimbangan cukup matang bagi setiap keluarga petani. Pendidikan yang dijalani akan sesuai dengan pendapatan yang diperoleh petani. Tingkat pendidikan sebagian besar responden yang masih rendah merupakan salah satu hal 50 25 25 16.67 83.33 25 25 25 25 33.33 33.33 33.33 50 50 10 20 30 40 50 60 70 80 90 30 tahun 31 ‐40 tahun 41 ‐50 tahun 51 ‐60 tahun 61 tahun Persentase Umur tahun Blok SR Blok A Blok B Blok C Blok AD 41 penting yang harus diperhatikan oleh instansi terkait dalam menentukan kebijakan program rehabilitasi hutan kedepannya. Pada umumnya tingkat pendidikan formal pengasuh pohon dalam program Pohon Asuh ini masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari adanya responden yang sama sekali tidak pernah mengenyang bangku sekolah. Pendidikan tertinggi responden yaitu tingkat SMA. Sebagian besar responden hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SD yaitu sebanyak 16 orang atau sebesar 84,21. Sementara untuk responden yang menyelesaikan pendidikannya hingga tingkat SMP sebanyak 1 orang dan tingkat SMA sebanyak 1 orang dengan presentase masing-masing sebesar 5,26. Responden yang tidak pernah bersekolah sebanyak 1 orang atau 5,26 . Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pendidikan pengasuh pohon dalam program Pohon Asuh ini dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Tingkat pendidikan responden No Pendidikan Blok SR Blok A Blok B Blok C Blok AD N total 3 4 5 6 7 1 2 N N N N N 8 9 1 Tidak Sekolah 1 1 5,26 2 SD 4 3 4 3 2 16 84,21 3 SMP 1 1 5,26 4 SMA 1 1 5,26 Total 4 6 4 3 2 19 100 Persentase tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 8 Tingkat pendidikan pengasuh pohon perblok. 100 16.67 50 16.67 16.67 100 100 100 20 40 60 80 100 120 Tidak Sekolah SD SMP SMA Persentase Tingkat Pendidikan Blok SR Blok A Blok B Blok C Blok AD 42 Tingkat pendidikan formal seseorang berpengaruh besar terhadap kapasitas belajarnya, karena ada kegiatan tertentu yang memerlukan tingkat pengetahuan tertentu agar ia dapat memahaminya. Rendahnya tingkat pendidikan responden di daerah penelitian disebabkan beberapa faktor, antara lain karena aksesibilitas yang rendah, kondisi perekonomian responden yang umumnya berpenghasilan rendah, masih kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan serta kurangnya dukungan dan motivasi dari orang tua terhadap anak-anaknya.

5.1.3 Mata Pencaharian Utama