d. Pewarnaan jaringan
Proses pewarnaan preparat jaringan yaitu dengan memasukkan preparatsediaan ke dalam larutan pewarna hematoksilin selama 3-5 menit, dicuci
dalam air mengalir. Kemudian dilanjutkan dengan pencelupan ke dalam larutan pewarna eosin selama 3 detik. Untuk menghilangkan kelebihan warna, preparat
dicuci dalam air mengalir selama 5 menit. Selanjutnya dilakukan pencelupan ke dalam alkohol 50, 70, 85, 90, alkohol absolut I dan absolut II masing-
masing selama 2-3 menit. Kemudian preparat jaringan ditutup dengan cover glass yang sudah ditetesi dengan entelan neu, dikeringkan dalam oven pada suhu 40
o
C
selama 24 jam. Setelah itu preparat dapat diamati dibawah mikroskop.
3.4.8 Kelangsungan hidup Effendie 1997 Kelangsungan hidup ikan dihitung dengan menggunakan rumus :
SR = NtNo x 100
Keterangan : SR = Tingkat Kelangsungan Hidup
Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir perlakuan ekor No = Jumlah ikan pada awal perlakuan ekor
3.4.9 Pertambahan Bobot Mutlak
Dihitung berdasarkan rumus Zonneveld et al. 1991: Δ Pertumbuhan mutlak g = Rata-rata berat akhir g − Rata-rata berat awal g
3.5 Analisis Data Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap RAL
yang terdiri dari enam perlakuan dan tiga kali ulangan. Untuk mengetahui perbedaan setiap perlakuan terhadap parameter imun, kelangsungan hidup dan
pertambahan bobot relatif, maka dianalisa keragamannya dengan menggunakan ANOVA. Bila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji lanjut
Duncan menggunakan program SPSS ver. 17. Data parameter makroskopis dan mikroskopis dianalisa secara deskriptif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Pemberian k-Karagenan dengan Dosis Berbeda dalam Pakan terhadap Infeksi Bakteri
A.hydrophila
Pemberian k-karagenan sebagai imunostimulan dalam pakan yang diberikan pada ikan lele dumbo selama satu bulan pemeliharaan dan untuk
pengaruh pemberian k-karagenan dapat dilihat dari tingkat kelangsungan hidup setelah dilakukan uji tantang dengan bakteri A.hydrophila. Untuk menjelaskan
lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian k-karagenan dapat dilihat dari parameter sistem imun ikan lele yaitu : hemaglobin, hematokrit, eritrosit total,
leukosit total, differensial leukosit dan aktivitas fagositik.
4.1.1 Gambaran Darah Ikan Lele Kadar Hemoglobin Hb
Hemoglobin adalah protein dalam eritrosit yang tersusun atas protein globin tidak berwarna dan pigmen heme yang dihasilkan dalam eritrosit dan
kemampuan darah untuk mengangkut oksigen bergantung pada kadar Hb dalam darah. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen yang kemudian akan digunakan
untuk proses katabolisme sehingga dihasilkan energi Lagler et al. 1977. Berdasarkan pengamatan selama penelitian terhadap kadar hemoglobin didalam
darah ikan lele cukup bervariasi, dapat disajikan pada Gambar 1 dan Lampiran 1.
Hasil pengamatan kadar hemoglobin selama penelitian menunjukkan bahwa pada minggu ke-0, kadar rata-rata hemoglobin masing-masing perlakuan
sama yaitu sebesar 8,17±0,29 g. Pada minggu ke-1 kadar hemoglobin mengalami kenaikan dengan kadar rata-rata tertinggi pada perlakuan B 10 g kg
-1
pakan yaitu sebesar 9,83±0,29 g selanjutnya perlakuan C 20 g kg
-1
pakan yaitu sebesar 9,17±0,76 g, perlakuan A 5 g kg
-1
pakan sebesar 8,67± 0,58 g dan perlakuan K kontrol sebesar 8,47± 0,81 g. Dari hasil uji lanjut
duncan perlakuan A dan C tidak berbeda nyata terhadap kadar hemoglobin akan tetapi berbeda nyata dengan perlakuan B.