kelompok harus melalui musyawarah anggotanya. Hal inilah yang menyebabkan tingkat partisipasi dalam pembuatan keputusan lebih tinggi atau lebih demokratis.
4.3.1.4. Dukungan di Dalam Situasi Krisis
Dukungan di dalam situasi krisis ini mengukur sejauhmana peranan komunitas dalam mengatasi situasi krisis yang dialami oleh masyarakat dalam
komunitas tersebut. Ada dua situasi krisis yang dilihat, pertama situasi krisis masalah dalam bidang pendidikan dan yang kedua situasi krisis masalah dalam
ekonomi gagal panen, kesehatan penyakit menular dan masalah pencurian. Masalah pendidikan, kegagalan panen, penyakit dan pencurian merupakan
masalah yang secara langsung berpengaruh terhadap menurunnya kualitas kehidupan manusia.
Indeks dukungan di dalam situasi krisis di Desa Beurandeh Lebih tinggi di bandingkan di Desa Lamkrut, juga Desa Beurandeh lebih tinggi dibandingkan
dengan Desa Kajhu, akan tetapi antara Desa Kajhu dengan Desa Lamkrut relatif sama Tabel 7. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peranan komunitas
dalam mengatasi situasi krisis yang dialami masyarakat di Desa Beurandeh lebih tinggi dibandingkan dengan peranan komunitas yang ada di Desa Kajhu dan Desa
Lamkrut dalam hal yang sama. Bagi masyarakat Desa Beurandeh, pentingnya dukungan terhadap sesama manusia yang mengalami krisis adalah sama
pentingnya dengan keterlibatan masyarakat dalam asosiasi agama.
4.3.1.5. Derajat Pembatasan
Derajat pembatasan dilihat dari: 1 apakah perbedaan dalam aspek pendidikan, kesejahteraanmateri yang dimiliki, kepemilikan lahan, ststus sosial,
jenis kelamin, generasi, penduduk asli dengan pendatang, partai politik yang diikuti, agama dan etnik menyebabkan pengkotakan-pengkotakan terhadap rumah
tangga dalam lingkungan atau desa; 2 apakah rumah tangga dibatasi atau dikucilkan terhadap pelayanan di dalam memperoleh pendidikan, kesehatan,
bantuan perumahan, latihan kerja atau ketrampilan, kredit atau modal usaha, transportasi, pembagian air, kebersihan lingkungan, penyuluhan, hukum atau
penyelesaian konflik dan keamanan. Indeks derajat pembatasan di Desa Beurandeh tidak beda nyata
dibandingkan dengan di Desa Lamkrut dan Desa Kajhu. Masalah pengotakan-
pengotakan dan pengucilan terhadap rumah tangga di dalam lingkungan di ketiga desa relatif sama Tabel 7. Sumber utama pengotakan orang di dalam komunitas
di ketiga desa tersebut adalah perbedaan di dalam status penduduk sebagai pendatang yaitu bukan penduduk asli desanya. Penduduk pendatang sering
dinomorduakan dalam setiap kegiatan yang dilakukan dan ketika ada bantuan- bantuan. Selain itu perbedaan generasi, antara generasi tua dengan generasi muda.
Generasi muda kurang diperhitungkan dalam setiap pengambilan keputusan menyangkut kebijakan-kebijakan strategis di desa seperti dalam hal pembangunan
desa. Selanjutnya status sosial dan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat juga menjadi sumber pengotakan. Pada sisi lain, sumber pembatasan terhadap
pelayanan atau rumah tangga dibatasi atau tidak mendapat pelayanan terutama terhadap akses rumah tangga untuk memperoleh kredit, latihan kerjaketrampilan
dan bantuan perumahan.
4.3.2. Modal Sosial Kognitif