Berdasarkan model umum di atas, maka model analisis data untuk menjelaskan pengaruh modal sosial terhadap peluang masyarakat memiliki rumah
adalah sebagai berikut:
ε R
_ NGO
β ASET
β RT
_ P
β IMSM
β β
Pi 1
Pi ln
4 3
2 1
+ +
+ +
+ =
-
Pi 1
Pi -
: Odds ratio yaitu perbandingan probabilitas sukses terjadinya peristiwa y=1 dengan probabilitas gagal terjadinya peristiwa Y = 0
dimana: Pi
= Peluang rumah tangga memiliki rumah 1 = rumah tangga sudah memiliki rumah, 0 = rumah tangga belum memiliki rumah.
β = Intersep
β
j
= Koefisien regresi j=1,2,3 dan 4 IMSM
= Indeks modal sosial individu rumah tangga P_RT
= Pendapatan rumah tangga Rpbln ASET
= Jumlah aset yang dimiliki rumah tangga dalam rupiah NGO_R = Jumlah NGO yang terlibat di setiap desa yang bergerak dalam bidang
pembangunan rumah bagi masyarakat. Selanjutnya kelayakan model goodness of fit test dapat diukur dari nilai
chi square pada uji Hosmer and lemeshow. Hipotesis:
H = tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi
dengan klasifikasi yang diamati. H
a
= ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati
Keputusannya: -
Jika nilai probabilitas 0,05 maka H diterima
- Jika nilai probabilitas 0,05 maka H
ditolak
3.3.3. Analisis Peran Modal Sosial terhadap Pendapatan Keluarga.
Analisis peran modal sosial terhadap pendapatan keluarga berkaitan erat dengan peran modal sosial dalam menciptakan peluang untuk meningkatkan
pendapatan keluarga pasca tsunami. Analisis ini dilakukan dengan
mengasumsikan bahwa modal sosial adalah benar-benar merupakan modal yang terukur yang dimiliki rumah tangga. Modal sosial dapat dikatakan modal karena
memiliki ciri-ciri sebagai modal yaitu: modal sosial memerlukan sumberdaya untuk dihasilkan terutama waktu dan modal sosial mengalami akumulasi dan
dekumulasi. Modal sosial juga dapat diperoleh dalam situasi formal atau informal, seperti modal manusia sekolah vs belajar. Modal sosial juga dapat dilihat
sebagai aset yang tersedia bagi rumah tangga untuk menciptakan pendapatan. Tiap-tiap keputusan di dalam menciptakan pendapatan, rumah tangga harus
mengatur semua aset yang dimiliki seperti aset fisik lahan, peralatan, gedung, modal manusia tingkat pendidikan dan pengalaman kerja dan modal sosial.
Rumah tangga harus menggabungkan semua aset ini untuk digunakan dalam kegiatan-kegiatan produktif.
Pasca tsunami, keterlibatan NGO baik dalam maupun luar negreri dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga juga tidak bisa diabaikan. Aset bawaan
endowment dari rumah tangga hampir tidak ada, karena sudah hancur akibat tsunami. Masyarakat pasca tsunami praktis bergantung pada pihak donor untuk
memenuhi segala kebutuhannya. Untuk menjalankan kembali usaha-usaha yang produktif diperlukan modal finansial, dan ini disediakan oleh lembaga-lembaga
donor seperti NGO. Dalam hal ini, peranan NGO diukur dari banyaknya lembaga NGO dalam satu desa yang terlibat dalam kegiatan ekonomi langsung seperti
membantu modal usaha, dan tidak langsung seperti membangun rumah. Asumsinya dengan membangun rumah sebagian masyarakat bisa bekerja sebagai
buruh bangunan tersebut. Upah yang didapat menjadi sumber pendapatan keluarganya.
Hubungan antara modal sosial dan pendapatan rumah tangga di analisis dengan menggunakan regresi linier. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut:
ε ER
_ NGO
β KR
P _
d β
KR P
_ d
β JAR
β UKR
β IMSM
β β
Y
6 d
5 k
4 3
2 1
+ +
+ +
+ +
+ =
Dimana: Y
= Pendapatan rumah tangga Rp β
= Intersep β
j
= Koefisien regresi j=1,2,3,..6 IMSM
= Indeks modal sosial individu rumah tangga
UKR = Umur kepala rumahtangga tahun
JAR = Jumlah anggota rumah tangga jiwa
d_P
d
KR = Pendidikan kepala keluarga 1= tamat SMA, 0 = tidak tamat SMA d_P
k
KR = Pekerjaan kepala keluarga 1 = sudah tetap, 0 = belum tetap NGO_ER = Banyaknya NGO dalam satu desa yang membantu dibidang ekonomi
dan perumahan.
3.4. Definisi Operasional, Pengukuran Variabel dan Pengolahan Data