Purse seine Alat Tangkap Ikan Cakalang

sedangkan ikan cakalang yang berukuran besar lebih dari 6,5 kg berhabitat di perbatasan termoklin dan beradaptasi dengan perairan sejuk. Menurut Collette and Nauen 1983, ciri-ciri morfologi untuk ikan cakalang adalah: 1. bentuk tubuhnya yang fusiform, memanjang, dan agak bulat; 2. taping insang gill raker berjumlah 53 – 63 pada helai pertama; 3. mempunyai sirip punggung yang terpisah, dimana pada sirip punggung yang pertama terdapat 14 – 16 jari-jari keras, sedangkan jari-jari lemah terdapat pada sirip punggung kedua yang diikuti oleh 7 – 9 finlet; 4. sirip dada pendek; 5. terdapat dua flops diantara sirip perutnya; 6. sirip anal diikuti dengan 7 – 8 finlet; 7. badan tidak bersisik kecuali pada barut badan corselets dan lateral line terdapat titik-titik kecil; 8. bagian punggung berwarna biru kehitaman gelap dan disisi bawah berwarna keperakan, dengan 4 – 6 buah garis-garis berwarna hitam yang memanjang pada bagian samping badan. Ayodhyoa 1981 menjelaskan bahwa ikan cakalang termasuk ikan perenang cepat dan termasuk ikan yang memiliki sifat makan rakus. Ikan cakalang merupakan jenis ikan bergerombol yang bersamaan melakukan ruaya dengan cara bergerombol disekitar pulau maupun jarak jauh.

2.3 Alat Tangkap Ikan Cakalang

Ikan cakalang dapat ditangkap dengan menggunakan berbagai alat tangkap yang dapat menangkap ikan pelagis. Namun, ikan cakalang dapat pula tertangkap secara sengaja maupun tidak sengaja oleh alat tangkap yang khusus untuk menangkap ikan demersal. Berikut merupakan beberapa alat tangkap yang biasa digunakan untuk menangkap ikan cakalang di Provinsi Nusa Tenggara Barat:

2.3.1 Purse seine

Baskoro 2002 menjelaskan bahwa purse seine pukat cincin adalah jaring yang umumnya berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan tali kerut yang dilewatkan melalui cincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring tali ris bawah, sehingga dengan menarik tali kerut bagian bawah jaring dapat dikucupkan dan jaring akan berbentuk seperti mangkok. Subani dan Barus 1989 menambahkan bahwa dengan adanya tali kerut pada purse seine, maka jaring yang semula tidak berkantong akan berbentuk kantong pada tiap akhir penangkapan ikan. Menurut Ayodhyoa 1981, purse seine merupakan alat tangkap yang efektif untuk menangkap jenis ikan pelagis. Adapun purse seine dioperasikan dengan cara melingkarkan jaring pada gerombolan ikan, kemudian jaring pada bagian bawah dikerucutkan. Hal tersebut dilakukan untuk memperkecil ruang lingkup dari gerak ikan sehingga ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Purse seine merupakan alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan- ikan pelagis di sekitar permukaan air. Purse seine dibuat dengan dinding jaring yang lebih panjang, terkadang mendekati hingga kiloan meter dengan panjang jaring bagian bawah sama atau lebih panjang dari bagian atas. Dengan bentuk konstruksi jaring seperti ini, tidak ada kantong yang berbentuk permanen pada jaring purse seine Brandt 1984. Sumber: www.iftfishing.com Gambar 3 Ilustrasi pengoperasian alat tangkap purse seine Menurut Subani dan Barus 1989, konstruksi purse seine terdiri dari: 1. Bagian jaring, terdiri dari jaring utama, jaring sayap, dan jaring kantong; 2. Srampatan selvedge, dipasang pada bagian pinggiran jaring yang berfungsi memperkuat jaring sewaktu dioperasikan, terutama saat penarikan jaring; 3. Tali temali, terdiri atas tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, tali pemberat, tali kolor, dan tali selambar; 4. Pelampung; 5. Pemberat; 6. Cincin. Menurut Potier dan Sadhotomo 1995 vide Chodriyah 2009, berdasarkan sumberdaya pelagis yang dieksploitasi, bentuk geografi fisik letak sungai dan pantai dan geografi manusia permodalan, tempat pendaratan dan pasar yang potensial, maka bentuk perikanan purse seine dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: 1. Perikanan purse seine mini: Tersebar sepanjang pantai Utara Jawa terutama Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kaimantan Selatan sekitar Pulau laut. Dengan waktu penangkapan yang relatif pendek, nelayan pada perikanan purse seine mini mencari jenis- jenis ikan yang mempunyai nilai komersial tinggi dan dipasarkan secara lokal. 2. Perikanan purse seine sedang: Terdapat hanya di pelabuhan Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Waktu penangkapan berlangsung antara 6 sampai 15 hari. Hasil tangkapan dijual secara segar di pelelangan untuk dipasarkan di dalam Provinsi Jawa Tengah atau provinsi lainnya di Jawa. 3. Perikanan purse seine besar: Terpusat di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Tegal, Pekalongan, Batang, dan Juwana serta Rembang. Waktu penangkapan dapat mencapai 40 hari. Hasil tangkapan dijual segar atau asin dan dipasarkan sampai keluar Jawa.

2.3.2 Gillnet