Optimasi Sumberdaya Perikanan Opimization of skipjack tuna fisheries development in East Lombok District West Nusa Tenggara Province

5. Pembatasan ukuran ikan yang didaratkan, yaitu kebijakan yang lebih ditujukan untuk mencapai atau mempertahankan struktur umur yang paling produktif dari stok ikan. Hal ini dilakukan dalam rangka memberi kesempatan pada ikan yang masih muda untuk tumbuh dan bertambah nilai ekonominya serta kemungkinan bereproduksi sebelum ikan tersebut tertangkap.

2.6 Optimasi Sumberdaya Perikanan

Pemanfaatan optimal sumberdaya perikanan harus memperhatikan beberapa aspek kajian, yaitu aspek biologi, sosial, teknis, dan ekonomi. Oleh karena itu, optimasi sumberdaya perikanan sangat penting dilakukan untuk mencapai pemanfaatan sumberdaya perikanan yang mengedepankan aspek keberlanjutan. Seperti yang kita ketahui bahwa sumberdaya perikanan merupakan sumberdaya yang relatif kompleks, berbeda dengan sumberdaya terrestrial seperti: pertanian dan perkebunan. Sumberdaya perikanan memiliki stok yang bermigrasi dan bergerak dalam ruang tiga dimensi, sehingga kondisi ini menambah kompleksitas dalam pengelolaannya. Selain itu, kompleksitas tersebut ditandai dengan tingginya tingkat ketidakpastian dan risiko pengelolaan yang ditimbulkan. Menurut Kadarsan 1984 vide Kurniawati 2005, untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, suatu usaha perikanan laut harus memiliki faktor produksi yang cukup dan kombinasi yang tepat. Adanya sumberdaya yang terbatas menyebabkan perlunya pengaturan atau alokasi sumberdaya agar dapat mencapai keseluruhan atau sebagian tujuan yang diinginkan. Teknik optimasi sering digunakan untuk mengatasi masalah keterbatasan sumberdaya tersebut. Optimasi adalah suatu proses pencarian hasil terbaik, dimana proses ini dalam analisis sistem diterapkan terhadap alternatif yang dipertimbangkan, kemudian dari hasil itu dipilih alternatif yang menghasilkan keadaan terbaik Gaspersz 1992. Persoalan optimasi dapat berbentuk maksimasi atau minimasi. Rawung 1999 menambahkan bahwa secara normal orang akan mengharapkan „baik‟ sebanyak-banyaknya, paling banyak atau maksimum dan „buruk‟ sedikit- dikitnya, paling sedikit atau minimum. Keadaan tersebutlah yang disebut optimum. Sehingga optimum disinonimkan dengan maksimum untuk hal yang baik dan minimum untuk hal yang buruk. Karena optimasi mencakup usaha untuk menemukan cara terbaik di dalam melakukan suatu pekerjaan, cara terbaik di dalam memecahkan suatu persoalan, maka aplikasinya meluas pada hal-hal praktis dalam dunia produksi, industri, perdagangan dan politik Haluan 1985 vide Rawung 1999. Dalam melakukan proses optimasi, perlu terlebih dahulu melakukan pemilihan ukuran kuantitatif dan efektifitas dari suatu persoalan. Oleh karena itu, perlu adanya pengetahuan dan penguasaan sistem yang berlaku dalam persoalan tersebut, baik dalam persoalan fisika maupun ekonomi.

2.7 Pengembangan Sumberdaya Perikanan