rupiah biaya yang dikeluarkan akan memberikan keuntungan bersih sebesar Rp 19,43. Sedangkan nilai Net BC untuk usaha perikanan cakalang yang
menangkap satu spesies ikan ikan cakalang di Kabupaten Lombok Timur adalah 5,16 yang memiliki arti bahwa selama 10 tahun pada nilai discount rate 10
setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memberikan keuntungan bersih sebesar Rp 5,16.
5.4.3 Kelayakan finansial untuk usaha perikanan cakalang
Pada analisis usaha dan analisi investasi yang telah dijelaskan sebelumnya dilakukan perbandingan antara usaha perikanan cakalang yang menangkap ikan
multispesies ikan jenis tuna, cakalang, tongkol serta usaha perikanan cakalang yang menangkap satu spesies ikan ikan cakalang di Kabupaten Lombok Timur
Terdapat perbedaan yang diperoleh dari kedua jenis usaha perikanan cakalang tersebut pada hasil analisis usaha dan analisis investasi. Secara rinci, perbedaan
tersebut ditunjukkan pada Tabel 12. Tabel 12 Hasil analisis usaha dan analisis investasi pada dua jenis usaha
perikanan cakalang di Kabupaten Lombok Timur No.
Analisis Kelayakan Finansial
Usaha Perikanan Cakalang A
B Analisis Usaha
1. Keuntungan
Rp 353.395.167 Rp 108.861.833
2. RC
1,40 1,28
3. PP
7,5 bulan 24,05 bulan
4. ROI
160,36 48,98
Analisis Investasi 1.
NPV Rp 1.487.096.970
Rp –763.206.061
2. IRR
12,19 12
3. Net BC
19,43 5,16
Keterangan: A = usaha perikanan cakalang yang menangkap ikan multispesies ikan jenis tuna,
cakalang dan tongkol B = usaha perikanan cakalang yang menangkap satu spesies ikan ikan cakalang
Pada Tabel 12 terlihat bahwa usaha perikanan cakalang yang menangkap satu spesies ikan di Kabupaten Lombok Timur memperoleh keuntungan, nilai RC
dan nilai ROI lebih kecil dibandingkan usaha perikanan cakalang yang menangkap ikan multispesies di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, waktu
yang dibutuhkan untuk pengembalian sejumlah nilai investasi yang ditanamkan pada usaha perikanan cakalang yang menangkap satu spesies ikan lebih lama
dibandingkan dengan usaha perikanan cakalang yang menangkap ikan multispesies di Kabupaten Lombok Timur. Sehingga berdasarkan analisis usaha
dapat diketahui bahwa usaha perikanan cakalang yang menangkap ikan multispesies di Kabupaten Lombok Timur jauh lebih menguntungkan
dibandingkan dengan usaha perikanan cakalang yang menangkap satu spesies ikan di Kabupaten Lombok Timur.
Pada hasil analisis investasi yang terlihat pada Tabel 12 diketahui bahwa usaha perikanan cakalang yang menangkap satu spesies ikan di Kabupaten
Lombok Timur tidak memberikan keuntungan jika dijalankan dalam waktu 10 tahun atau dengan kata lain bahwa usaha tersebut memberikan kerugian dalam
jangka waktu 10 tahun. Berbeda dengan usaha perikanan cakalang yang menangkap ikan multispesies yang memberikan keuntungan dalam jangka waktu
10 tahun. Sehingga, berdasarkan nilai NPV tersebut, dapat diketahui bahwa usaha perikanan cakalang yang menangkap satu spesies ikan di Kabupaten Lombok
Timur tidak layak untuk dikembangkan, sedangkan usaha perikanan cakalang yang menangkap ikan multispesies di Kabupaten Lombok Timur layak untuk
dikembangkan. Perbandingan kelayakan finansial pada dua jenis usaha perikanan cakalang
yang dilakukan pada penelitian ini pada dasarnya ingin menunjukkan bahwa usaha perikanan cakalang yang menangkap satu spesies ikan ikan cakalang tidak
akan memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Hal tersebut dikarenakan harga jual ikan cakalang yang masih rendah, sehingga perlu adanya
hasil tangkapan sampingan yang harga jualnya lebih tinggi dibandingkan ikan cakalang, seperti ikan jenis tuna. Oleh sebab itu, kegiatan nelayan pancing tonda
di Kabupaten Lombok Timur yang menangkap ikan multispesies ikan jenis tuna, cakalang dan tongkol telah tepat. Namun, kegiatan penangkapan pancing tonda di
Kabupaten Lombok Timur tetap dapat dikatakan sebagai usaha perikanan cakalang dikarenakan hasil tangkapan dominan dari nelayan pancing tonda
tersebut yaitu ikan cakalang. Selanjutnya, hasil dan pembahasan untuk analisis- analisis berikutnya pada tesis ini akan menggunakan istilah usaha perikanan
cakalang di Kabupaten Lombok Timur, dimana maksudnya yaitu usaha perikanan cakalang yang menangkap ikan multispesies ikan jenis tuna, cakalang dan
tongkol.
5.5 Alokasi Unit Penangkapan Ikan