Media Dakwah Konsep Dakwah 1. Pengertian Dakwah
Dalam ilmu dakwah, media dakwah dapat diklarifikasikan sebagai berikut:
43
a. Media auditif al-sam’ Media yang menunjuk pada objek suara. Yang termasuk kedalam
media auditif adalah radio dan cassette atau tape recorder. Media ini lebih efektif dalam menagkap pesan dakwah dibanding media visual. Inilah
rahasia Al-Qur’an yang mendahulukan kata al-sam’ dari kata al-abshar. Karenanya, orang yang buta masih dapat menerima informasi pengetahuan
daripada orang yang tuli. Kita masih menjumpai orang buta yang menghafal Al-qur’an. Mereka yang tuli hampir selalu dipenuhi dengan
bisu. Selain itu, media auditif bisa menerima pesan dakwah tanpa memperhatikan arah asalnya. Kita bisa mendengarnya sambil melakukan
aktivitas, meski suaranya dari belakang kita. Kata al-sam’ yang didahulukan penyebutannya sebelum al-abshar bisa juga diartikan bahwa
indra pendengaran merupakan indra pertama yang bekerja sebelum indra penglihatan ketika manusia dilahirkan. Karena bayi masih memejamkan
matanya, maka dakwah pertama kali bagi sang bayi adalah dakwah auditif yaitu mengumandangkan azan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri.
b. Media visual al-abshar Media visual adalah sarana yang ditangkap oleh mata mausa.
Media jenis ini sangat banyak-bahkan lebih banyak lagi dengan kecanggihan teknologi komunikasi. Hampir semua media dakwah
43
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi. H. 411 - 426
didominasi oleh media ini, yakni melibatkan penglihatan manusia. Kepuasan rasa ingin tahu manusia juga sering dipenuhi dengan indra
mata. Yang termasuk media visual adalah:
1 Pers Dalam arti sempit pers adalah media massa cetak seperti surat
kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya. Sedangkan dalam arti luas meliputi media massa elektronik yaitu televisi dan radio. Media ini
amat besar pengaruhnya jika bisa dimanfaatkan sebagai media dakwah. Ia termasuk dari beberapa media massa pembentuk opini
masyarakat. Media ini hampir bisa disebut sebagai “makanan pokok” masyarakat yang mendambakan informasi dan selalu dapat
mengikuti perkembangan dunia. Dakwah melalui media ini dapat berbentuk berita-berita keIslaman, penulisan artikel-artikel,
konsultasi keagamaan, dan sebagainya. 2 Majalah
Majalah juga memiliki kekuatan pengaruh sebagaimana surat kabar. Saat ini telah banyak majalah yang secara khusus menyatakan
sabagai majalah dakwah Islam. Penulis keagamaan juga bisa memanfaatkan majalah non-dakwah untuk mempublikasikan
tulisannya asalkan disesuaikan dengan spesifikasi majalah yang bersangkutan.
3 Surat Surat ialah setiap tulisan yang berisi pernyataan dari penulisannya
dan dibuat dengan tujuan penyampaian informasi kepada pihak lain. surat mempuyai fungsi sebagai wakil dari pengirim surat; sebagai
bahan pembukti; sebagai pedoman untuk mengambil tindakan lebih lajut dari suatu masalah; sebagai alat ukur kegiatan instansi; dan
sebagai sarana untuk memperpendek jarak. Saat ini telah ada surat elekronik atau yang dikenal sebagai e-mail, yaitu sarana kirim
mengirim surat melalui jalur internet. 4 Poster atau plakat
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.
Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permuakaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
Karena itu, poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras da kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan
dekorasi. Dakwah dengan poster berarti dakwah dengan ketertarikan dan ingatan. Melihat poster bukan suatu tujuan, melainkan
perkerjaan ‘sambil lalu’. Pesan dakwah tidak akan dibaca bila padangan mitra dakwah tidak tertuju padanya. Ketika pandangan
mulai mengarah, ia membaca pesan dakwah, tetapi ia mengabaikannya, mungkin juga melupakannya. Ini berbeda jika
pesan ditulis dengan kata singkat dan mengena atau dengan kata lain, dakwah dengan bahasa iklan.
5 Buku Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid
menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisis tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lebaran kertas pada buku disebut
sebuah halaman. Pecinta buku biasanya dijuluki sebagai seorang bibliofil atau kutu buku. Beberapa contoh buku yang dimaksud
disini adalah: novel, majalah, kamus, komik, ensiklopedia, buku cerita, dll. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia
informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku elektronik yang megandalkan komputer dan internet.
Dakwah dengan buku adalah investasi masa depan. Boleh jadi penulisnya telah wafat, tetapi ilmunya terus dibaca lintas
generasi dan memberikan pahala yang mengalir. Semua pendakwah saat ini tidak akan bisa mengetahui apalagi mengutip ucapan
Rasulullah SAW. jika tidak ada pendakwah melalui buku pada masa sebelumnya. Dengan motivasi ini, pendakwah akan meluangkan
waktu menulis buku. Dengan menulis buku, pendakwah otomatis membaca buku. Dakwah dengan buku tidak memberikan risiko
ancaman yang besar. Jika ada pihak yang tidak setuju dengan sebuah buku, ia harus membantahnya dengan buku juga. Kritik terhadap
karya tulis seyogyanya dilakukan dengan karya tulis pula. Demikian
tradisi intelektual muslim zaman dulu, bukku ditanggapi dengan buku, lisan dikritik dengan lisan.
6 Internet Internet berasal dari kepanjangan International Connection
Networking yaitu suatu sistem jaringan komunikasi yang terhubung
diseluruh dunia. Seharusnya dengan media ini dakwah memainkan perannya dalam menyampaikan informasi tentang Islam ke seluruh
penjuru tanpa mengenal waktu dan tempat. Selain bermanfaat untuk dakwah, internet juga menyediakan informasi dan daya yang
kesemuaya memudahkan umat untuk berkarya. Oleh karena itu suatu ironi jika di kalangan ulama masih terdapat fatwa yang
mengharamkan internet untuk lembaga pendidikan atau lembaga dakwah karena media ini di pandang berisi informasi penuh
kebohongan dan gambar-gambar porno yang merusak akhlak. 7 SMS Short Message Service
SMS atau layanan pesan singkat adalah sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau
menerima pesan-pesan pendek. Akhir-akhir ini dakwah dengan SMS semakin marak. Ada pesan harian, Al-Qur’an seluler, doa-doa, solusi
agama, dan sebagainya. 8 Brosur
Brosur, pamphlet atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak
terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Menurut definisi UNESCO, brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak
dijilid keras, lengkap dalam satu kali terbitan, memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman, diluar
perhitungan sampul. Bila terdiri dari satu halaman, brosur atau pamflet umumnya dicetak pada kedua sisi, dan dilipat dengan pola
lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang terpisah. Pamflet yang hanya terdiri dari satu lebar atau halaman sering
disebut selebaran. Di mesjid-mesjid besar, brosur dakwah sering dibagikan di
pintu-pintu mesjid untuk dibaca di dalam mesjid atau dibaca di rumah jika diberikan ketika jamaah keluar mesjid. Keunggulan
sebuah brosur sebagai media dakwah adalah pengulasan sebuah topik secara singkat. Media ini efektif dalam menggiring massa
unruk tujuan tertentu. c. Media audio visual
Media audio visual merupakan gabungan media auditif dan media visual. Kekurangan dalam media auditif maupun media visual dapat
ditutup oleh media audio visual. Yang termasuk dalam karegori media audio visual adalah televise, film, sinema elektronik dan CD