4.
Alur adalah badan cerita sedangkan plot adalah ruh yang menggerakan cerita. Alur ada pada jenis tulisan lain seperti feature dan esai. Sedangkan plot khusus
ditemukan dalam cerpen dan novel.
Bagian lain dari konstruksi naratif adalah keterlibatan intonasi suara saat bercerita. Narasi orang pertama akan menggunakan kata ‘aku’ sebagai pencerita,
dan tidak membiarkan pembaca menebak cerita karena kata ‘aku’ mengetahui semuanya. Orang ketiga atau orang yang diluar cerita akan bercerita dengan kesan
‘dia diceritakan’ contohnya pada ‘pada zaman dahulu kala ada seorang pangeran…’ pemikiran narasi film dan televisi atau video bermula dengan suara
yang menceritakan kepada kita dari suatu sudut pandang seseorang tertentu, biasanya mereka menhindari bentuk narasi sudut pandang orang ketiga.
17
B. Teori Sastra dan Masyarakat Rene Wellek dan Austin Warren
Dalam Studi sastra yang paling banyak dibahas adalah latar setting, lingkungan environment dan hal-hal yang bersifat eksternal. Metode ekstrinsik
ini tidak terbatas pada studi tentang sastra lama, tetapi juga dapat diterapkan pada kesustraan modern. Jadi, istilah “historis” tidak mengacu pada sastra lama, tetapi
berkaitan dengan perubahan sastra sesuai dengan perubahan waktu, suatu permasalahan sejarah.
Sejauh mana faktor-faktor luar tadi dianggap menentukan produksi karya sastra dan sejauh mana metode ekstrinsik dianggap mampu mengukur pengaruh
luar tersebut, tergantung dari pendekatan yang dipakai. Ilmuwan yang
17
Gill Branston and Roy Stafford. The Media Student’s Book Third Edition London: Routledge, 1999 H. 39
menerapkan pendekatan sosial cenderung sangat determistis. Sikap radikal mereka mungkin merupakan pengaruh aliran positivisme dan perkembangan ilmu
pengetahuan pada abad ke-19. Diantara sekian macam pendekatan ekstrinsik, metode terbaik adalah yang
mengaitkan karya sastra dengan latar belakang keseluruhan. Tidak mungkin kita menganggap bahwa karya sastra hanya dipengaruhi satu faktor penyebab saja.
Kita perlu menimbang faktor-faktor mana yang paling penting, lalu mencari kaitan metode-metode yang ada dengan studi ergocentric, yakni studi yang
terpusat pada karya sastra itu sendiri. Sastra adalah institusi sosial yang memakai medium bahasa. Teknik-
teknik sastra tradisional seperti simbolisme dan mantra bersifat sosial karena merupakan konvensi dan norma masyarakat. Lagi pula sastra “menyajikan
kehidupan”, dan “kehidupan” sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial, walaupun karya sastra juga “meniru” alam dan dunia subjektif manusia. Sastra
sering memiliki kaitan dengan institusi sosial tertentu. Sastra mempunyai fungsi sosial atau “manfaat” yang tidak sepenuhnya bersifat pribadi. Jadi, permasalahan
studi sastra menyiratkan atau merupakan masalah sosial: masalah tradisi, konvensi, norma, jenis sastra genre, simbol, dan mitos. Tomars
memformulasikannya sebagai berikut:
Lembaga estetik tidak berdasarkan lembaga sosial, bahkan bukan bagian dari lembaga sosial. Lembaga estetik adalah lembaga sosial dari satu tipe tertentu, dan
sangat erat berkaitan dengan tipe-tipe lainnya.
18
Tetapi penelitian yang menyangkut sastra dan masyarakat biasanya terlalu sempit dan menyentuh permasalahan dari luar sastra. Sastra dikaitkan dengan
situasi tertentu, atau dengan sistem politik, ekonomi, dan sosial tertentu. Penelitian dilakukan untuk menjabarkan perngaruh masyarakat terhadap sastra
dan kedudukan sastra dalam masyarakat. Pendekatan sosiologis ini terutama dipakai oleh pendukung filsafat sosial tertentu. Kritikus aliran marxisme tidak
hanya mempelajari kaitan sastra dengan masyarakat, tetapi juga memberi batasan bagaimana seharusnya hubungan itu dalam masyarakat zaman sekarang dan
masyarakat di masa mendatang yang tidak mengenal kelas. Para kritikus marxisme melakukan kritik yang memberikan penilaian dan menghakimi,
didasarkan pada kriteria politik dan etika yang nonsastra. Mereka tidak hanya menunjukkan apa kaitan dan dampak sebuah karya terhadap masyarakat, tetapi
mendikte kaitan dan dampak apa yang seharusnya ada. Pembahasan hubungan sastra dan masyarakat biasanya bertolak dari frase
De Bonald bahwa “sastra adalah ungkapan perasaan masyarakat” literature is an expression of society
. Tapi apa makna aksoma ini? Jika yang dimaksud bahwa sastra secara tepat mencerminkan situasi sosial pada kurun waktu tertentu
pengertian ini keliru. Kalau hanya menyampaikan bahwa sastra menunjukkan beberapa aspek sosial, ungkapan itu terlalu dangkal dan samar. Lebih jelas lagi
18
Adolph Siegfried Tomars. Introduction to the sociology of Art, Mexico City. 1994 dalam Rene Wellek dan Austin Waren. Teori Kesusastraan Edisi Terjemahan Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,
2009 H. 109