Analisis Alur dan Plot Novel Ayahku Bukan Pembohong

sekolahnya dahulu, setelah mereka kembali dakat, akhirnya mereka menikah. Setelah menikah, Taani meminta Dam untuk mengajak ayahnya tinggal bersama dengan mereka. Karena tidak ada yang mengurus Ayah Dam. Setelah berbagai cara yang dilakukan oleh Taani agar Ayah Dam tinggal bersama, akhirnya Dam menyetujuinya. Disinilah mulai terjadi konflik. Dam sangat tidak suka ayahnya menceritakan hal-hal bohong kepada anaknya, Zas dan Qon. Dam merasa Zas dan Qon akan dididik dan dibesarkan dengan kenyataan dan logika. Sampai akhirnya Dam tidak bisa bersabar lagi melihat Zas dan Qon sangat dekat dengan ayahnya akhirnya Dam mengusir Ayahnya keluar dari rumahnya. 3. Akhir cerita Setelah Dam mengusir ayahnya, ternyata Ayah Dam tidak pulang ke rumahnya. Ayah Dam pergi ke kuburan ibunya di tengah hujan lebat yang membuat ayah Dam sakit hingga pingsan dan harus dirawat. Saat ayahnya sudah sadar, sang ayah menceritakan cerita terkahir mengenai kebahagiaan dan ibunya. Saat itu Dam menyesali karena ia tidak sadar bahwa ayahnya sangat membutuhkannya tetapi Dam tidak pernah ada untuknya. Beberapa hari kemudian, Ayah Dam meninggal. Saat pemakaman para peziarah yang ingin memberikan penghormatan terakhir untuk Ayah Dam sangat banyak. Diantara peziarah yang ada, Dam terkejut karena yang datang adalah tokoh yang selama ini ayahnya ceritakan. Semua hal yang pernah ayahnya ceritakan mucul disaat terkhir. Saat itulah Dam baru menyadari bahwa ayahnya bukanlah seorang pembohong. Jika dijabarkan secara singkat linear, plot dalam novel ini akan terbentuk seperti berikut ini: Ayah Dam bercerita – Dam mendapatkan buku mengenai cerita ayahnya – dam membenci ayahnya karena merasa dibohongi – Dam mengetahui kejadian yang sebenarnya bahwa ayahnya tidak pernah membohonginya. Selanjutnya peneliti akan menjabarkan menganai temuan analisis pada alur cerita. alur cerita adalah pergerakan cerita dari waktu ke waktu, atau rangkaian peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir cerita. Dalam novel ini pengarang menggunakan alur campuran. Dimana cerita dimulai dati pertengahan, kemudian kilas balik pada awal cerita, lalu berjalan ke akhir cerita. Diceritakan bermula saat Dam dan Taani memutuskan untuk meminta ayah Dam tinggal bersama. Dam saat itu udah memiliki anak bernama Zas dan Qon, dan saat itu Dam membanci ayahnya. Kemudian cerita berlanjut ke pada masa Dam masih sekolah, saat Dam sangat mempercayai cerita ayahnya, lalu menemukan sebuah buku yang menceritakan semua yang Ayah Dam ceritakan padanya. Dam merasa telah dibohongi. Dam memilih untuk melanjutkan kuliah yang jauh dari rumah, kemudian kembali bertemu dengan Taani samapi akhirnya mereka menikah. Setelah cerita sudah mencapai pertengahan, yaitu saat Taani mengajak Ayah Dam untuk tinggal bersama di rumah mereka, mulai muncul konflik yang membawa cerita bejalan ke akhir. Dam mengusir ayahnya dari rumah, kemudian ayahnya sakit dan meninggal. Saat ayahnya meninggal itu lah Dam mengetahui bahwa semua cerita ayahnya bukanlah bohong.

C. Pesan Dakwah Dalam Novel Ayahku Bukan Pembohong

Seperti yang sudah di jelaskan pada BAB 2, dakwah bisa melalui media apapun. Sebagai pendakwah, isi media yang dipilih untuk berdakwah harus mengandung pesan kebenaran. Tidak sedikit para pendakwah menyisipkan seni dalam pesan dakwahnya. Salah satu seni dalam berdakwah adalah dengan sastra. Pesan dakwah terkadang perlu untuk ditunjang dengan karya sastra yang bermutu sehingga lebih indah dan menarik. Namun dalam penelitian ini, dakwah dibatasi pada pengajaran seorang ayah kepada anaknya agar anaknye menjadi lebih baik. Dalam novel ayahku bukan Pembohong ini, peneliti menemukan bagian-bagian yang secara tidak tersirat mengandung ajakan untuk berbuat baik. Untuk membatasi meluasnya pengertian, peneliti akan menjabarkannya sesuai dengan lima cerita inti dalam novel tersebut. Pada cerita pertama dan terakhir, mengenai kapten tim sepak bola bernomor punggung sepuluh dan Danau Para Sufi, memiliki makna tersirat untuk terus berusaha. Dalam cerita ini, sang ayah bercerita mengenai danau para sufi saat Dam tidak mempercayai bahwa ibunya bahagia selama hidupnya. Berharap Dam menjadi orang yang pantang menyerah dan terus berusaha sampai akhir untuk mendapatkan definisi kebahagiaannya sendiri. Dalam cerita Danau para Sufi juga mengandung pesan bahwa kebahagiaan itu sederhana. Tidak perlu bermewah-mewahan untuk mendapatkan kebahagiaan. Dalam Islam juga mengajarkan kepada kita untuk berusaha sebaik-baiknya. Islam senantiasa mengajarkan kepada umatnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak dibenarkan seorang muslim berpangku tangan saja atau berdoa mengharapkan rezeki datang dari langit tanpa mengiringnya dengan usaha. Sebagai mana dijelaskan dalam Al-Qur’an: 85 “Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan” Q.S An- Naba’: 11 Ayat tersebut menunjukkan bahwa kaum muslimin yang ingin mencapai kemajuan hendaknya bekerja keras. Akan tetapi rezeki yang diusahakan haruslah halal, tidak hanya mengutamakan penghaslan yang banyak tanpa mengindahkan aturan-atruan yang telah ditetapkan. Tentu daja pekerjaa apapun tidak dilarang selama tidak bertentangan denga syariat islam. Harta yang dihasilkan melalui kerja keras walaupun sedikit dipadang lebih berharga daripada harta warisan atau pemberian orang lain. Diantara hikmah dari rezeki yang dihasilkan memalui tangan sendiri adalah terasa lebih nikmat daripada hasil kerja orang lain. Juga akan menimbulkan hidup hemat karena merasakan bagaimana susahnya mencari rezeki salain itu, seseorang 85 Umi Musyarofah, Hadist Dakwah dan Komunikasi Pondok Gede: TASNIM, 2010 H. 166 tidak akan terus-terusan menggantungkan hidupnya kepada orang lain yang belum tentu selamanya ridha dana mampu membiayai hidupnya. Cerita kedua mengenai Suku Penguasa Angin. Ayah Dam menceritakannya saat Dam berkelahi karena diejek oleh Jarjit, teman sekelasnya yang sombong. Ayah Dam menceritakannya dengan harapan Dam mampu bersabar dalam menerima ejekan teman-temannya dan berhenti berkelahi. Dapat kita mengambil pesan dakwah yang ditulis secara tersirat adalah kesabaran. Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist yang menyeru untuk bersabar. Seperti pada ayat berikut ini “Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” Q.S Az-Zumar: 10 Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada juga dikemukakan oleh Imam al-Khowas, bahwa sabar adalah refleksi keteguhan untuk merealisasikan al-Qur’an dan sunnah. Sehingga sesungguhnya sabar tidak identik dengan kepasrahan dan ketidak mampuan. Justru orang yang seperti ini memiliki indikasi adanya ketidak sabaran untuk merubah kondisi