•
Berjuta Rasanya Republika, 2012
•
Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah Gramedia Pustaka Utama, 2012
•
Sunset Bersama Rosie Penerbit Grafindo, 2008
•
Kisah Sang Penandai Republika, 2011
•
Ayahku Bukan Pembohong Gramedia Pustaka Utama, 2012
•
Eliana, Serial Anak-anak Mamak Republika, 2011
•
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Gramedia Pustaka Umum,2010
•
Pukat, Serial Anak-anak Mamak Penerbit Republika, 2010
•
Burlian, Serial Anak-anak Mamak Penerbit Republika, 2009
•
Hafalan Shalat Delisa Penerbit Republika, 2005
•
Moga Bunda Disayang Allah Penerbit Republika, 2005
•
Bidadari-bidadari Surga Penerbit Republika, 2008
•
Rembulan Tenggelam di Wajahmu Grafindo 2006 Republika 2009 Meskipun setiap karya yang di hasilkan laku di pasaran dan menjadi best
seller . Namun Tere Liye seperti menghindari dan menutupi kehidupannya. Jika
penulis yang lain biasanya banyak menerima panggilan acara, baik itu berupa seminar tentang tips-tips menulis, bedah buku, workshop atau kegiatan yang
lainnya terkait dunia tulis menulis, tetapi tidak dengan Tere Liye. Ia ingin menyebarkan pemahaman bahwa hidup ini sederhana melalui tulisannya.
56
56
Zaenal Mutakin , “Biografi Tere Liye.” Artkel diakses pada 4 Oktober 2013 dari
http:tanya- biografi.blogspot.com201301biografi-tere-liye.html
BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN PENELITIAN
A. Analisis Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Ayahku Bukan Pembohong
Karya sastra disusun oleh dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra
dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra. Sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari luarnya
menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain. berikut ini adalah hasil analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Ayahku Bukan Pembohong.
1. Unsur Intrinsik a. Tema
Tema pada novel ini adalah mengenai seorang ayah yang mengajarkan anaknya dengan dongeng-dongeng agar memahami
makna kebahagiaan dan mengajarkan seorang anak untuk hidup sederhana dan memiliki pemahaman hidup yang berbeda.
Sebagaimana ditulis pada novel tersebut: “ide awal novel ini adalah tentang anak yang
dibesarkan dengan dongeng-dongeng, tentang definisi kebahagiaan, tentang membesarkan anak-anak dengan
sederhana…”
57
57
Tere-Liye, Ayahku Bukan Pembohong Cetakan Ketujuh Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007. H. 301
b. Penokohan Tokoh yang sering muncul dalam cerita ini ada sebelas tokoh, yang
akan dijabarkan dibawah ini: 1 Dam, tokoh utama dam novel ini. Dam memiliki karakter sebagai
anak yang baik, mandiri dan penurut. Seperti yang dijelaskan pada novel tersebut:
“…Kenapa kau tidak bisa seperti Dam? Bertingkah baik dan menyenangkan? Kenapa kau tidak bisa seperti Dam,
madiri dan melakukan banyak hal, dan selalu menurut pada orangtua?...”
58
Dam juga seorang anak yang pekerja keras. Ia berlatih renang dua kali lebih banyak daripada anggota klub lain. Dam juga
mengisi waktu luangnya dengan mengantar koran. Sebagaimana dijelaskan dalam novel tersebut:
“Aku berlatih dua kali lebih semangat dibanding anggota klub lain – datang lebih awal, pulang paling akhir.
Aku tidak pernah lagi datang terlambat ke sekolah, semangat mengayuh sepeda, selalu mengerjakan tugas rumah yang
diberikan Ibu, bahkan aku mengiyakan ide Ayah agar mengisi waktu senggang dengan bekerja…”
59
Dam selalu mengingat dengan baik dari dongeng-dongeng yang diceritakan ayahnya, sehingga Dam termotivasi untuk melalukan
hal seperti pada dongeng-dongeng yang diceritakan ayahnya. ketika sudah besar, Dam memiliki anak dan berupaya untuk
58
Tere-Liye, Ayahku Bukan Pembohong Cetakan Ketujuh. H. 66
59
Tere-Liye, Ayahku Bukan Pembohong Cetakan Ketujuh. H. 51
menjauhkan anak-anaknya dari ayahnya karena Dam tidak ingin anak-anaknya dibesarkan dengan cerita bohong.
2 Ayah, seorang yang sederhana dan jujur. Seperti yang ditulis dalam novel tersebut:
“Dari percakapan yang aku kuping dari kepala sekolah, pelatih, tetangga, atau orang tua di sekitarku, mereka sering
menyimpulkan: Ayah terlalu jujur dan terlalu sederhana…”
60
Sosok ayah diceritakan tidak pernah berbohong sekalipun. Ayah mendidik anaknya agar mengetahui makna kebahagiaan dan
kesederhaaan dengan dongeng-dongeng. 3 Ibu, seorang yang sangat sabar dan memiliki kelembutan dan kasih
sayang tetapi mengidap penyakit yang mematikan. Sempat diceritakan bahwa tokoh ibu dulunya adalah seorang artis terkenal
yang bergelimang harta, namun karena menderita suatu penyakit, karirnya hancur dan memilih untuk menikahi ayah Dam dan
tinggal sederhana jauh dari kota. Seperti yang ditulis dalam novel tersebut:
“Ibu kau dulu bintang televise terkenal” “kata ayah kau, karir ibu kau menanjak cepat, berbagai
tawaran acara penting datang padanya. Sibuk siang-malam, hingga ibu kau divonis penyakit bawaan itu, cepat lelah,
mudah jatuh sakit”
61
4 Taani, seorang wanita teman sekolah Dam dan terkenal karena pintar. Seperti yang dijelaskan dalam novel tersebut:
60
Tere-Liye, Ayahku Bukan Pembohong Cetakan Ketujuh. H. 51-52
61
Tere-Liye, Ayahku Bukan Pembohong Cetakan Ketujuh. H. 161