g. Rocuronium roculax
13.10 IDENTIFIKASI VARIABEL
13.10.1 Variabel bebas
a. Fentanil 2 µgkgBB IV ditambah Deksketoprofen trometamol 50 mg
b. Fentanil 4 µgkgBB IV
13.10.2 Variabel tergantung
a. Tekanan darah
b. Tekanan arteri rerata
c. Frekwensi nadi
d. Frekwensi nafas
13.11 DEFENISI OPERASIONAL
1. Fentanil adalah opioid sintetik derivat fenilpiperidin, agonis reseptor µ,
100 kali lebih poten dari morfin sebagai analgetik dan diperkenalkan pertama kali diklinik pada awal tahun 1960 oleh Dr. Paul Jansen. Durasi
pendek dan tidak banyak mengganggu kestabilan hemodinamik. Deksketoprofen trometamol adalah AINS golongan propionic acid yang
dikembangkan dari molekul ketoprofen dengan menghilangkan isomer R levo.
2. Fentanil 2µgKgBB IV adalah opioid yang diberikan sebagai premedikasi
pada tindakan laringoskopi dan intubasi dan mendapat tambahan deksketoprofen 50 mg
3. Fentanil 4µgKgBB IV adalah opioid yang diberikan sebagai premedikasi
pada tindakan laringoskopi dan intubasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Premedikasi adalah Pemberian obat sebelum anestesi untuk menghilangkan
kecemasan, menghasilkan sedasi dan memfasilitasi pemberian anestesi terhadap pasien
5. Tekanan darah adalah hasil kali cardiac output dan tahanan perifer sistemik.
Nilai normalnya sistole 90-120 mmHg dan diastole 60-90 mmHg. Diukur dengan monitor standard non invasif merek Omron.
6. Tekanan arteri rerata MAP adalah hasil tekanan darah sistole ditambah
dua kali tekanan darah diastole dibagi tiga. 7.
Frekwensi nadi adalah Jumlah pulsasi denyut arteri yang dirasakan pada suatu arteri permenit. Normalnya 60-90 kali permenit. Bradikardi jika
60xmenit. 8.
Frekwensi pernafasan adalah jumlah satu siklus inspirasi dan ekspirasi dalam satu menit. Normalnya 12-20 kali permenit. Depresi nafas adalah jika
frekwensi pernafasan lebih kecil dari 12 kali permenit. 9.
ASA adalah singkatan dari American Society of Anestesiologists dimana ini adalah kriteria yang menggambarkan kondisi pasien sebelum operasi yang
terdiri dari empat. ASA 1 adalah pasien yang akan menjalani dioperasi dimana tidak ada kelainan lain selain kelainan yang akan dioperasi.
10. Malampati adalah kriteria untuk menilai kesulitan intubasi. Penilaiannya
dengan cara membuka mulut selebar mungkin dan menjulurkan lidah secara maksimal, yang terdiri dari empat, makin besar malampati makin sulit
tindakan intubasi. Malampati satu adalah jika pasien membuka mulut akan tampak palatum lunak, uvula, pilar faring.
11. Plasebo dapat juga diartikan sebagai obat yang tidak berisi bahan apa-apa
atau dikenal dengan obat kosong atau semu dimana efeknya dapat mensugesti orang untuk sembuh.
Universitas Sumatera Utara
13.12 MASALAH ETIKA