KERANGKA KONSEP DESAIN PENELITIAN SAMPEL DAN CARA PEMILIHAN RANDOMISASI SAMPEL PERKIRAAN BESAR SAMPEL

2.6 KERANGKA KONSEP

OPIOID FENTANIL NYERI STIMULASI SIMPATIS DAN SIMPATOADRENAL PELEPASAN KATEKOLAMIN - Macam dan dosis obat induksi - Obat tambahan pada induksi - Karakteristik blade dan ETT - Kondisi pasien sebelumnya - Lama intubasi - Keterampilan pelaku intubasi - Status hidrasi pasien RESEPTOR DI SALURAN NAFAS NOXIOUS STIMULI RANGSANG MEKANIKAL NOSISEPTOR PERIFER SARAF PERIFER KORNU DORSALIS TRAKTUS SPINOTALAMIKUS AINS DEKSKETOPROFEN OPIOID FENTANIL RESPON HEMODINAMIK ‐ Tekanan darah ‐ Tekanan arteri rerata ‐ Denyut jantung LARINGOSKOPI INTUBASI Universitas Sumatera Utara Kerangka teori Faktor perancu Variabel dependenindepend 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Universitas Sumatera Utara 13 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

13.1 DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan uji klinis acak terkontrol secara random tersamar ganda untuk menilai penambahan deksketoprofen 50 mg intravena pada premedikasi fentanil 2µgkgBBIV apakah akan memberikan efek yang sama dibandingkan premedikasi fentanil 4µgkgBBIV tanpa penambahan deksketoprofen dalam mencegah peningkatan respon hemodinamik pada tindakan laringoskopi dan intubasi.

13.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

13.2.1 Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada RSUP.H. Adam Malik dan Rumah sakit Haji Mina dan Rumah sakit Putri Hijau DAM 1BB Medan.

13.2.2 Waktu Penelitian

Dilakukan dimulai 13 oktober 2010 sampai 15 november 2010

13.3 POPULASI DAN SAMPEL

13.3.1 Populasi

Seluruh pasien yang menjalani pembedahan elektif dengan anestesi umum dengan intubasi orotrakea.

13.3.2 Sampel

Diambil dari pasien yang akan menjalani anestesi umum dengan intubasi orotrakea, yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah dihitung secara statistik, seluruh sampel dibagi secara random menjadi 2 kelompok: Universitas Sumatera Utara Kelompok A mendapat deksketoprofen 50 mg intravena dan fentanil 2µgkgBBIV, Kelompok B mendapat fentanil 4µgkgBBIV intravena sebelum dilakukan laringoskopi dan intubasi.

13.4 SAMPEL DAN CARA PEMILIHAN RANDOMISASI SAMPEL

Diambil dari pasien yang akan menjalani operasi yang akan dilakukan tindakan General Anestesi intubasi orotrakea. Status fisik ASA 1 a. Seluruh sampel dibagi secara random menjadi 2 kelompok. Kelompok A diberikan deksketoprofen 50 mg interavena dan premedikasi fentanil 2µgKgBBIV. Kelompok B diberikan fentanil 4µgKgBBIV. b. Randomisasi blok dilakukan oleh relawan dengan memakai tabel angka random. Dengan menjatuhkan pena ke kertas tabel random, ujung pena merupakan angka mulai urutan. c. Kedua kelompok perlakuan dibagi menjadi kelompok A dan B yang ditentukan oleh relawan masing-masing, dan obat dari semua kelompok dilarutkan dengan NaCl o,9 menjadi volume 10 mL dan dimasukkan ke dalam amplop sesuai kelompok yang dirandom.

13.5 PERKIRAAN BESAR SAMPEL

Perkiraan besar sampel dihitung dengan rumus uji hipotesis terhadap rata- rata dua populasi, pada dua kelompok independen, yaitu: 2 Z α = Tingkat Kemaknaan 0,05 = 1,96 ditetapkan Z β = Tingkat kekuatan 0,2 = 0,84 ditetapkan SD = Simpangan baku X1-X2 = Perbedaan klinis yang diinginkan clinical judgment Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penelitian Indragiri 28 , diperoleh nilai tekanan darah sistolik rata-rata 122,47 mmHg dengan SD 13,20, dengan rumus tersebut diatas: n1 = n2 = 27 = 30

13.6 KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI

Dokumen yang terkait

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

4 105 105

Perbandingan Premedikasi Klonidin 3 μg/KgBB Intravena Dan Diltiazem 0.2 mg/KgBB Intravena Dalam Menumpulkan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Endotrakhea

3 76 93

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

Efektivitas Magnesium Sulfat 30 mg per kgBB Intravena dibanding dengan fentanil 2 mcg per kgBB Intravena dalam menekan respons kardiovaskuler pada tindakan laringoskopi dan intubasi.

0 0 4

PERBANDINGAN EFEK DEKSMEDETOMIDIN 0,75 µg kgBB DENGAN FENTANIL 2 µg kgBB INTRAVENA TERHADAP KEBUTUHAN DOSIS INDUKSI PROPOFOL DAN RESPON HEMODINAMIK SE TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI TRAKHEA | Amri | Healthy Tadulako 8732 28684 1 PB

0 0 14

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 11

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

1 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 40

BAB 1 PENDAHULUAN - Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 6

Perbandingan Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Pemberian Intravena Fentanyl 2 μg/kgBB + Magnesium Sulfat 30 mg/kgBB dengan Fentanyl 2 μg/kgBB + Lidokain 1,5 mg/kgBB

0 0 13