24.3 JENIS AGAMA, SUKU, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Karakteristik sosial ekonomi sampel penelitian dinilai dari agama, suku, pendidikan dan pekerjaan. Hasil penelitian terdapat pada tabel dibawah ini tabel
4.3-1.
Tabel 24.3-1. Jenis agama, suku, pendidikan dan pekerjaan Variabel
A n=30 B n=30
p Agama
‐
Islam
‐
Kristen
21 25,1 9 15,0
22 36,7 8 13,3
O,500
Suku:
‐
Batak
‐
Jawa
‐
Melayu
‐
Padang
‐
Aceh
16 26,7 6 10,0
3 5,0 3 5,0
2 3,3 14 23,3
7 11,7 1 1,7
4 6,7 4 6,7
0,732
Pendidikan :
‐ SD
‐ SMP
‐ SMA
‐ D3
‐ S1
2 3,3 5 8,3
15 25,0 2 3,3
6 10,0 7 11,7
7 11,7 10 16,7
1 1,7 5 8,3
0,338
Pekerjaan :
‐ PNS
‐
Pegawai swasta
‐
Petani
‐
Pelajar
‐ IRT
8 13,3 9 15,0
1 1,7 7 11,7
5 8,3 6 10,0
6 10,0 9 15,0
3 5,0 6 10,0
0,062
A: kelompok Fentanil 2µgkgBB+Deksketoprofen 50mg, B: kelompok Fentanil 4µgkgBB, p= nilai kemaknaan, nilai p menggunakan uji chi square . Nilai ditampilkan dalam rerata dan persen.
Dari tabel 4.3-1 terlihat tidak ada perbedaan yang bermakna p0,05 antara kelompok A dan kelompok B pada jenis agama, suku, pendidikan dan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari paparan hasil karakteristik demografi dan tanda-tanda vital tidak terdapat perbedaan bermakna diantara dua kelompok penelitian berarti kedua kelompok
homogen dan layak untuk dibandingkan.
24.4 PERUBAHAN TEKANAN DARAH SISTOLIK
Perubahan dinamis tekanan darah sistolik pada kelompok A maupun kelompok B ditunjukkan pada gambar 4.4-1.
Grafik 24.4.4-1. Perubahan tekanan darah sistolik kelompok A dan B Tabel 24.4-1. Tekanan darah sistolik kelompok A dan kelompok B
Waktu A
B p
W 0 130,2 SD 12,7
♣
130,4 SD 13,1
♣♣
0,953 W 1
121,8 SD 7,7 131,4 SD 11,1
0,0001 W 2
120,3 SD 9,2 117,9 SD 12,1
0,386 W3
112,8 SD 9,8 107,0 SD 14,4
0,073 W 4
126,8 SD 9,2
♣
119,8 SD 13,5
♣♣
0,026 W 5
120,9 SD 8,4 116,2 SD 11,1
0,068 A: kelompok Fentanil 2µgkgBB+Deksketoprofen 50mg, B: kelompok Fentanil 4µgkgBB, W0: data
awal, W1: setelah dipremedikasi dengan deksketoprofen, W2: setelah dipremedikasi dengan midazolam dan fentanil, W3: setelah diinduksi dengan propofol, W4: satu menit setelah intubasi, W5:
3 menit setelah intubasi. p= nilai kemaknaan, p menggunakan uji t- independen. Nilai ditampilkan dalam reratadan simpangan baku. berbeda bermakna.
♣
Uji t-berpasangan antara W0 dan W4, p=0,213.
♣♣
Uji t-berpasangan antara W0 dan W4, p=0,004
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4-1. menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna p0,05 pada tekanan darah sistolik awal W0, tekanan darah sistolik setelah dipremedikasi
dengan fentanil dan midazolam W2, tekanan darah sistolik setelah dilakukan induksi dengan propofol W3 dan tekanan darah sistolik tiga menit setelah
dilakukan intubasi W5. Terdapat perbedaan bermakna p0,05 pada tekanan darah sistolik setelah dilakukan premedikasi dengan deksketoprofen 50 mg W1
dan tekanan darah sistolik satu menit setelah dilakukan intubasi.
Tabel 24.4-2. Persentase kenaikan atau penurunan tekanan darah sistolik kelompok A dan B satu menit setelah intubasi W4 dengan waktu yang lain
Waktu A
B
W 0 130,2 SD 12,7
2,6
130,4 SD 13,1
8,8
W 1 121,8 SD 7,7
3,9
131,4 SD 11,1
9,8
W 2 120,3 SD 9,2
5,1
117,9 SD 12,1
1,5
W 3 112,8 SD 9,8
11,4
107,0 SD 14,4
10,4
W 5 120,9 SD 8,4
4,6
116,2 SD 11,1
3 A: kelompok Fentanil 2µgkgBB+Deksketoprofen 50mg, B: kelompok Fentanil 4µgkgBB, W0: data
awal, W1: setelah dipremedikasi dengan deksketoprofen, W2: setelah dipremedikasi dengan midazolam dan fentanil, W3: setelah diinduksi dengan propofol, W5: 3 menit setelah intubasi.
penurunan, peningkatan
Dari tabel 4.4-2 tekanan darah sistolik pada kelompok A pada waktu awal W0 menurun 2,6 dan meningkat sebesar 3,9 pada W1, 5,1 pada W2, 11,4
pada W3 dan 4,6 pada W5 dibandingkan waktu satu menit setelah dilakukan intubasi. Pada kelompok B terjadi peningkatan pada waktu awal W0 sebesar 8,8,
pada W1 sebesar 9,8, pada W2 sebesar 1,5, pada W3 sebesar 10,4 dan pada W4 sebesar 3 dibandingkan satu menit setelah dilakukan intubasi.
Universitas Sumatera Utara
24.5 PERUBAHAN TEKANAN DARAH DIASTOLIK