Berdasarkan penelitian Indragiri
28
, diperoleh nilai tekanan darah sistolik rata-rata 122,47 mmHg dengan SD 13,20, dengan rumus tersebut diatas:
n1 = n2 = 27 = 30
13.6 KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
13.6.1 Kriteria Inklusi
a. Usia 17 - 50 tahun
b. Berat badan ideal sesuai BMI 18,5-24,9
c. Status fisik ASA 1
d. Malampati 1
13.6.2 Kriteria Eksklusi
a. Pasien menolak ikut serta dalam penelitian
b. Pasien hamil
13.6.3 Kriteria drop out
Kesulitan intubasi yaitu jika tindakan intubasi lebih dari satu kali dilakukan
13.7 INFORMED CONSENT
Setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik, penderita mendapatkan penjelasan tentang prosedur yang akan dijalani serta menyatakan secara tertulis
kesediaannya dalam lembar informed consent.
Universitas Sumatera Utara
13.8 CARA KERJA
a. Setelah melakukan informed consent dan disetujui oleh komite etik semua
sampel yang akan menjalani operasi yang telah masuk dalam kriteria inklusi
b. Sampel dibagi secara random menjadi 2 kelompok dan dilakukan
randomisasi tersamar ganda oleh relawan yang sudah dilatih. Random dilakukan dengan dengan memakai cara randomisasi blok sebagai berikut:
Dilakukan oleh relawan yang telah dilatih sebelumnya. Dengan memakai tabel angka random, pena dijatuhkan di atas tabel angka random, angka
yang terkena merupakan urutan untuk memulai penelitian. Kelompok A mendapat deksketoprofen trometamol 50 mg IV dan kelompok B mendapat
NaCl 0,9. Obat disiapkan oleh relawan yang melakukan randomisasi peneliti dan pasien tidak mengetahui komposisi obat dalam spuit. Setelah
melakukan randomisasi dan menyiapkan obat oleh relawan yang melakukan randomisasi, obat tersebut diberikan kepeneliti dalam amplop putih.
c. Pada hari penelitian obat disiapkan oleh relawan yang melakukan
randomisasi dan dilakukan persiapan pasien. sesampainya pasien diruang persiapan dilakukan pengukuran tekanan darah, tekanan arteri rerata, denyut
jantung dan frekwensi nafas waktu 0, kemudian dilakukan pemasangan infus dengan jarum 18 G dan diberikan cairan Ringer laktat 10
mlkgBBjam pada kedua kelompok. 1.
Kelompok A mendapat deksketoprofen trometamol 50 mg IV, yang diencerkan menjadi 10 ml dengan NaCl 0,9, 30 menit sebelum
intubasi. 2.
Kelompok B mendapat NaCl 0,910 ml, 30 menit sebelum intubasi d.
Dua puluh lima menit kemudian pasien dimasukkan ke dalam ruang operasi, cairan RL yang telah diberikan 10mlkgBBjam dilanjutkan dengan cairan
maintenance 2mlkgBBjam. Sesampainya pasien diruang operasi dilakukan
Universitas Sumatera Utara
pemasangan alat-alat monitoring, kemudian dicatat data mengenai tekanan darah, tekanan arteri rerata, dan frekwensi nafas waktu 1.
e. Diberikan premedikasi midazolam 0,1 mgkgBBIV pada kedua grup,
kemudian diberikan premedikasi fentanil 2µgkgBBIV pada kelompok A dan fentanil 4µgkgBBIV yang diencerkan dalam spuit 10 ml.
f. Tiga menit setelah premedikasi variabel kardiovaskular tekanan darah
sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rerata, frekwensi nadi dan frekwensi pernafasan dicatat waktu 2, kemudian pasien diinduksi dengan
propofol 2 mgkgBBIV dan dilanjutkan dengan pemberian rokuronium 1 mgkgBB. Pasien diberikan oksigenasi dengan oksigen 6-8 Lmenit dan
volume tidal 8 mlkgBB. g.
Dua menit setelah induksi variabel kardiovaskular tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rerata, frekwensi nadi dicatat
waktu 3, kemudian pasien dilakukan laringoskopi dan intubasi. Laringoskopi dilakukan dengan menggunakan laringoskop “ macintosh”
dengan blade yang sesuai. Intubasi orotrakeal dilakukan oleh peneliti sendiri. Pipa endotrakeal sesuai ukuran. Pemasangan ini tidak boleh lebih
dari sekali. h.
Setelah intubasi variabel kardiovaskular tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rerata, frekwensi nadi diukur satu menit
setelah intubasi waktu 4, setelah diyakini pipa endotrakeal berada pada posisi yang benar dilakukan pengisian cuff pipa endotrakeal. Pemeliharaan
anestesi dilakukan dengan memberikan N
2
O dan oksigen tanpa memberikan gas inhalasi. Ventilasi tetap diberikan untuk mempertahankan kondisi
normoventilasi. i.
Selanjutnya pada menit ke 3 waktu 5 variabel kardiovaskular tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan arteri rerata dan frekwensi
nadi dicatat, dan selama pencatatan manipulasi bedah tidak dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
j. Setelah pengukuran variabel kardiovaskular , gas inhalasi dapat diberikan
sesuai dengan kebutuhan dan manipulasi pembedahan dapat dilakukan.
13.9 ALAT DAN BAHAN