13
dapat memfermentasi laktosa akan menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dan kilap logam, sedangkan mikroba yang
tidak dapat memfermentasi laktosa, koloninya tidak berwana. Media ini cocok untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan
tersebut adalah E coli.
9
2.2.3.2 MPN Most Probable Number
Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung bakteri koliform Total Colifrom. MPN merupakan suatu metode untuk
menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan media cair dalam tabung reaksi yang pada umumnya setiap pengenceran
menggunakan 3 atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara statistik. Prinsip utama metode
ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang sesuai dan jika
ditanam dalam tabung menghasilkan frekuensi pertumbuhan tabung positif. Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan,
semakin rendah pengenceran yang dilakukan maka semakin sering tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang
dimasukkan, semakin tinggi pengenceran yang dilakukan maka semakin jarang tabung positif yang muncul. Nilai MPN sangat
berguna untuk menentukan jumlah mikroorganisme dengan konsentrasi rendah. Metode ini umumnya digunakan untuk
menganalisa susu, pangan, air atau tanah.
9,25
Tabung positif ditunjukkan oleh adanya pertumbuhan bakteri dan gas.
9
Nilai MPN diperoleh dengan asumsi sebagai berikut:
• Bakteri dalam contoh menyebar secara acak • Bakteri dalam contoh tidak berkelompok tetapi saling terpisah
• Organisme yang terdapat dalam contoh dapat tumbuh dalam
media selama inkubasi
14 • Kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan seperti media, suhu,
dan waktu inkubasi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi
yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif
dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil tabung durham yang
diletakan terbalik, yaitu jasad renik yang membentuk gas.
9
Ada 3 tahap dari metode MPN :
• Tahap presumtif
Sampel yang telah dikumpulkan diinokulasikan ke dalam laktosa broth yang berisi tabung durham. Pada kultur yang positif, bakteri tumbuh
disertai dengan produksi asam dan gas. Karena beberapa bakteri dapat memfermentasi laktosa dan memproduksi asam dan gas, hasil positif dari
tes presumtif merupakan indikator yang baik untuk mengetahui keberadaan koliform.
9
• Tahap konfirmasi
Beberapa bakteri non koliform dapat menyebabkan hasil positif palsu pada tahap presumtif. Oleh karena itu semua hasil positif dari tahap presumtif di
goreskan ke agar EMB dan di inokulasikan ke dalam Brilliant Green.
9
• Tahap Pelengkap
Dilakukan pewarnaan Gram untuk menentukan bakteri Gram negatif atau Gram positif. Selain itu dilakukan juga uji IMViC uji
Indol, uji Methyl Red, uji Voges Preskauer, uji penggunaan Citrate.
26
Kelebihan dari metode MPN antara lain akurasi dapat ditingkatkan dengan memperbanyak tabung yang digunakan setiap pengencerannya,
ukuranvolume sampel yang cukup besar dibanding plate count. Sensitivitas umumnya cenderung lebih baik pada konsentrasi mikroorganisme yang sedikit
dari pada plate count. Jika medium spesifik yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri target dapat dibuat maka perkiraan perhitungan MPN dapat dilakukan
berdasarkan medium tersebut.
25
15
2.2.4 Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi adanya bakteri koliform dalam air, makanan, dan produk susu. Pepton dan ekstrak
daging menyediakan nutrien penting untuk metabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk bakteri
koliform. Media ini biasanya digunakan dalam presumptive test atau uji penduga untuk bakteri koliform. Kehadiran koliform ditandai dengan
munculnya gas pada tabung durham. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3 ekstrak daging; 0,5 pepton; dan 0,5 laktosa.
9
2.3 Air Minum
Air minum merupakan air yang tanpa atau melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air yang dapat
diminum yaitu air yang bebas dari bakteri yang berbahaya dan ketidakmurniaan secara kimiawi. Air minum harus bersih, jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Selain itu, air minum merupakan air yang dapat langsung diminum langsung tanpa dimasak terlebih dahulu. Sedangkan air bersih merupakan air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak terlebih dahulu. Air yang terkontaminasi oleh organisme patogen
dapat menjadi penyebab menyebarnya penyakit infeksi. Sumber dari terdapatnya patogen dalam air adalah karena terjadinya kontaminasi fekal.
12,13,14
Dalam peraturan menteri kesehatan ditetapkan bahwa syarat air minum yang sehat adalah memenuhi syarat fisika, mikrobiologi, kimia, dan radioaktif.
Selain itu air minum yang dikonsumsi tidak boleh menimbulkan gangguan kesehatan. Jenis air minum meliputi: a Air yang didistribusikan melalui pipa
untuk keperluan rumah tangga; b air yang didistribusikan melalui tangki air; c air kemasan; d air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman
yang disajikan kepada masyarakat.
15
Penyediaan air bersih harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya serta harus memenuhi standar yang berlaku. Untuk itu setiap perusahaan penyedia air
minum harus selalu memeriksakan kualitas airnya sebelum didistribusikan pada konsumen, karena air baku yang digunakan belum tentu memenuhi standar
16
sehingga perlu dilakukan pengolahan agar dapat memenuhi standar air minum. Air minum yang ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan
tidak mengandung kuman patogen. Pada hakikatnyapersyaratan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air waterborne disease.
16
Air minum yang kita minum harus dilakukan pengawasan kualitasnya meliputi air minum yang diproduksi oleh suatu perusahaan, baik pemerintah
maupun swasta yang didistribusikan ke masyarakat dengan sistem perpipaan dan air minum yang diproduksi oleh suatu perusahaan, baik pemerintah maupun
swasta, didistribusikan kepada masyarakat dengan kemasan dan atau kemasan isi ulang yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat.Pengawasan kualitas air
bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan penggunaan air yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air.
12,17
Sekarang ini kebutuhan air bagi masyarakat dipasok oleh PDAM yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah. Selain itu, air minum masyarakat juga
berasal dari perusahaan swasta yaitu air minum dalam kemasan AMDK, yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia
Aspadin, dan air minum yang diproduksi oleh depo-depo yang teergabung dalam asosiasi Pengusaha depo air Aspada.
18
2.3.1 Persyaratan Kualitas Air Minum
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, air minum yang aman bagi kesehatan adalah air minum yang memnuhi syarat fisika, kimia,
mikrobiologis dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan. Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi
oleh masyarakat, dilakukan pengawasan kualitas air minum secara internal dan eksternal. Pengawasan secara internal dilakukan oleh penyelenggara
air minum yaitu badan usaha milik negaradaerah, koperasi,badan usaha swasta, usaha perorangan,kelompok masyarakat atau individual yang
melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum untuk menjamin kualitas air minum. Pengawasan secara eksternal dilakukan oleh dinas
kesehatan KabupatenKota. Kegiatan yang dilakukan dalam pengawasan kualitas air minum meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air,
17
pengujian kualitas air, analisa hasil laboratorium, rekomendasi dan tindak lanjut.
5
Adapun parameter wajib dan tambahan dalam persyaratan kualitas air minum dapat dilihat dalam Tabel 2.2.
2.3.2 Air Minum Isi Ulang
Kebutuhan masyarakat terhadap air minum kian meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk. Selama ini sebagian besar
kebutuhan air minum dipenuhi dari sumber air tanah atau air bersih yang berasal dari air permukaan yang diolah oleh Perusahaan Daerah Air
Minum PDAM. Karena semakin rendahnya kualitas air sumur, sementara PDAM juga belum mampu memasok air bersih dengan jumlah
dan kualitas cukup, pemakaian air minum dalam kemasan AMDK meningkat tajam terutama di kalangan masyarakat menengah ke atas. Hal
ini karena air minum ini dianggap lebih praktis dan higienis oleh sebagian masyarakat. Akan tetapi harga AMDK oleh sebagian masyarakat dianggap
terlalu mahal sehingga mereka beralih iar minum yang berasal dari depot atau yang lebih dikenal dengan nama Air Minum Isi Ulang AMIU.
19
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air minum adalah produksi air minum isi ulang yang pada saat ini telah berkembang pesat di
seluruh daerah di Indonesia, terutama di perkotaan seiring dengan pertumbuhan industri air dalam kemasan. Usaha ini ditempuh untuk
memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan air minum yang baik ditengah-tengah semakin mahalnya harga air minum dalam
kemasan.Pengolahan air memiliki tiga tujuan yaitu untuk meningkatkan estetika dari air agar dapat diterima oleh konsumen, untuk menghilangkan
senyawa toksik dan berbahaya dan untuk menghilangkan atau menon- aktifkan organisme yang menyebabkan penyakit yang ada di dalam air.
20,21
Depot Air Minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada
konsumen. Air baku adalah air yang belum diproses atau sudah diproses menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan mutu sesuai Peraturan
18
Kesehatan untuk diolah menjadi produk air minum. Air baku yang digunakan Depot Air Minum harus memenuhi standar mutu dan
persyaratan kualitas air minum sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI.
5
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas air minum isi ulang yaitu hygiene dan sanitasi depot, sarana pengolahan, dan proses
pengolahan air minum isi ulang. Proses pengolahan air minum isi ulang yang saat ini dilakukan diberbagai depot yang ada di masyarakat yaitu
proses ozonisasi, ultraviolet UV, dan reversed osmosis RO.
22
Proses pengolahan air minum di Depot Air Minum meliputi penampungan air baku, penyaringan filterisasi, desinfeksi dan pengisian.
Proses filtrasi bertujuan selain untuk memisahkan kontaminan tersuspensi juga memisahkan campuran yang berbentuk koloid termasuk
mikroorganisme dari dalam air, sedangkan desinfeksi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring pada proses
sebelumnya.
19
Air baku yang akan digunakan sebagai air minum isi ulang akan melewati beberapa tahap proses pengolahan. Mula-mula air baku dari
tangki penampung akan melewati filter dari bahan silika untuk menyaring partikel kasar. Setelah itu memasuki karbon aktif untuk menghilangkan
bau. Tahap berikutnya adalah air disaring dengan saringan berukuran 0,3 mikron lalu ke saringan 0,1 mikron untuk menahan bakteri. Air yang telah
bebas dari bau dan bakteri tersebut kemudian ditampung di tabung khusus yang berukuran lebih kecil dibanding tabung penampung air baku.
Selanjutnya adalah tahap mematikan mikroorganisme yang mungkin masih tersisa. Untuk mematikan mikroorganisme, dapat digunakan sistem
lampu sinar ultraviolet UV pada instalasi air minum isi ulang.
5
19
Tabel 2.1 Persyaratan Kualitas Air Minum I.
Parameter Wajib
No Jenis Parameter
Satuan Kadar Maksimum Yang
diperbolehkan 1
Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehata n
a. Parameter Mikrobiologi
1 E.coli
KoliformJumlah per 100ml Sampel
2 Total
KoliformJumlah per 100ml Sampel
b. Kimia anorganik
1 Arsen
mgl 0,01
2 Flourida
mgl 1,5
3 Total Kromium
mgl 0,05
4 Kadmium
mgl 0,003
5 Nitrit, sebagai NO
2-
mgl 3
6 Nitrat, sebagai NO
3-
mgl 50
7 Sianida
mgl 0,07
8 Selenium
mgl 0,01
2 Parameter yang tidak langsung
berhubungan dengan kesehatan a.
Parameter Fisik 1
Bau Tidak berbau
2 Warna
TCU 15
3 Total zat padat terlarut
TDS mgl
500 4
Kekeruhan NTU
5 5
Rasa Tidak berasa
6 Suhu
O
C Suhu udara ±3
b. Parameter Kimiawi
1 Aluminium
mgl 0,2
2 Besi
mgl 0,3
3 Kesadahan
mgl 500
4 Klorida
mgl 250
5 Pangan
mgl 0,4
Sumber: Permenkes RI, 2010
20
2.3.3 Produksi Air Minu
m
Isi Ulang
Urutan proses produksi air minum di Depot Air Minum adalah sebagai berikut :
• Penampungan Air Baku dan Syarat Bak Penampung
Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan menggunakan tangki dan selanjutnya ditampung dalam bak atau
tangki penampung. Bak penampung harus dibuat dari bahan tara pangan food grade, harus bebas dari bahan-bahan yang dapat
mencemari air.
5
Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan yang terdiri atas :
a. Khusus digunakan untuk air minum b. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi
pengaman c. Harus mempunyai manhole
d. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air
baku harus diberi penutup `yang baik, disimpan dengan am an dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.
Tangki pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi dan desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 3 bulan sekali. Air baku
harus diambil sampelnya, yang jumlahnya cukup mewakili untuk diperiksa terhadap standar mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan, sesuai dengan ketentuan pada keputusan menteri kesehatan.
5
• Penyaringan bertahap terdiri dari :
a. Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan fungsi yang sama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring
partikel-partikel yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butir-butir silika SiO2 minimal 80. Ukuran butir-butir yang dipakai
ditentukan dari mutu kejernihan air yang dinyatakan dalam NTU.
5
b. Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok kelapa berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa
21
khlor dan bahan organik. Daya serap terhadap Iodine I
2
minimal 75.
5
c. SaringanFilter lainnya yang berfungsi sebagai saringan halus berukuran maksimal 10 sepuluh micron.
5
• Desinfeksi
Desinfeksi bertujuan untuk membunuh kuman patogen. Proses desinfeksi dengan menggunakan ozon O
3
berlangsung dalam tangki atau alat pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi
ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 - 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi selain
menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran Ultraviolet UV dengan panjang gelombang 254 nm atau kekuatan
2537 0 A dengan intensitas minimum 10.000 mw detik per cm
2
.
5
a. Pembilasan, Pencucian dan Sterilisasi Wadah : Wadah
yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari bahan tara pangan food grade dan bersih. Depot Air
Minum wajib memeriksa wadah yang dibawa konsumen dan menolak wadah yang dianggap tidak
layak untuk digunakan sebagai tempat air minum. Wadah yang akan diisi harus di sanitasi dengan
menggunakan ozon O3 atau air ozon air yang mengandung ozon. Bilamana dilakukan pencucian
maka harus dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis deterjen tara pangan food grade dan air bersih
dengan suhu berkisar 60-85 C, kemudian dibilas
dengan air minumair produk secukupnya untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen yang dipergunakan
untuk mencuci.
5
b. Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta dilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis.
5
22
c. Penutupan wadah dapat dilakukan dengan tutup yang dibawa konsumen dan atau yang disediakan oleh Depot Air
Minum.
5
2.4 Kerangka Teori
Pengisian, pembilasan
penutupanWadah Desinfeksi
OzonUV Depot Air
Minum Isi Ulang
Proses pengolahan
Penampungan air baku
Penyaringan
Hygine dan sanitasi Depot
Air Baku
Air Pegunungan
Air Tanah
Air Permukaan
Ada Kontaminasi
Tidak ada Kontaminasi
Layak Minum Air Minum Isi Ulang
Escherichia coli
Tidak Layak Minum
23
2.5 Kerangka Konsep
Keterangan Variabel terikat
Variabel Bebas
Air Minum Isi Ulang
Depot air minum isi ulang
Proses pengolahan
Penampungan air baku Desinfeksi penutupan wadah,
pencucian, pembilasan Penyaringan air
Sanitasi dan higienitas
Resiko Kontaminasi
Uji MPN Koliform: • Uji presumtif
• Uji Pelengkap : Inokulasi ke EMB agar, Pewarnaan Gram, uji gula-gula, IMViC
Escherichia coli
24
2.5 Definisi Operasional
No Variable
Definisi Operasional Alat Ukur
Hasil Ukur Skala Ukur
1 Air Minum
Isi Ulang Air minum yang diisi
ulang dan dijual di depot Galon air
Liter Kategorik
2 Escherichia
coli Bakteri Gram negative,
bentuk batang berwarna merah pada pewarnaan
Gram, memfermentasi laktosa, indol +, motil +,
MR +,VP -, Sitrat -, membentuk koloni kilap
logam pada EMB agar -
Pewarnaan Gram
- Uji IMVIC
- EMB agar
- Ada
tidak ada
Kategorik
3 Hasil positif
uji presumptive
Tabung berisi lactose broth yang berubah
menjadi keruh dan terdapat gas pada tabung
durham Tabel MPN 3 seri
tabung Jumlah
koliform100 ml air
Numerik
4 Uji IMViC
Suatu uji yang terdiri dari uji indol, MR-VP,
dan sitrat umtuk mengidentifikasi
Escherichia coli. Media SIM
Media MR-VP Agar miring sitrat
Positifnegatif Kategorik
5 Uji Gula-
Gula Uji fermentasi
karbohidrat yang terdiri dari glukosa, laktosa,
maltosa, mannitol, dan sukrosa dengan media
cair dalam tabung dengan tutup kapas
berwarna Media uji gula gula
Positifnegatif danatau ada
gastidak Kategorik
6 Pewarnaan
Gram Pewarnaan diferensial
untuk menentukan sifat dan morfologi bakteri
Pewarna ungu kristal karbol, lugol,
alkohol 96, safranin, mikroskop
olympus Gram- atau
Gram +, koliform
bukan koliform
Kategorik
25
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode Most Probable Number MPN, pewarnaan Gram, uji gula-gula dan uji IMVIC.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada bulan April s.d Agustus 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah semua depot air minum isi ulang yang terletak di
wilayah kelurahan Pisangan dan Cirendeu yaitu sebanyak 9 depot. 3.3.2 Sampel Yang Diteliti
Sampel yang diteliti adalah semua air minum isi ulang dari depot yang terletak di wilayah kelurahan Pisangan dan Cirendeu yaitu sebanyak
9 sampel
3.3.3 Cara Pengambilan Sampel
Sampel diambil secara total sampling. Sampel air diambil dari depot air minum isi ulang menggunakan galon air yang di desinfeksi oleh
depot yang kemudian langsung dipindahkan ke dalam wadah steril. Sampel air harus segera di proses, tidak boleh lebih dari 24 jam sejak saat
pengambilan sampel.
3.3.4 Identifikasi Variabel 3.3.4.1 Variabel Bebas
Air minum isi ulang dari Depot Air Minum Isi Ulang di kelurahan Pisangan-Cirendeu.
26
3.3.4.2 Variabel Terikat
Jumlah bakteri koliform dan bakteri Escherichia coli yang diisolasi dari air minum isi ulang.
3.3.5 Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi 3.3.5.1 Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi dalam penelitian ini yaitu air minum isi ulang yang diisi langsung dari depot di wilayah kelurahan
Pisangan dan Cirendeu tidak lebih dari 24 jam 3.3.5.2 Kriteria Ekslusi
• Air minum isi ulang yang wadah dan tutupnya terdapat kerusakan
• Air minum isi ulang yang terlihat keruh
3.4 Cara Kerja Penelitian
3.4.1 Pengujian Most Probable Number MPN
Metode ini terdiri dari dua tahap pengujian yaitu uji pendugaan presumptive test, uji konfirmasi confirmed test, danuji pelengkap
complete test.
23
3.4.1.1 Persiapan Alat dan Bahan
Sterilisasi alat yang akan digunakan dengan autoklaf. Ukur contoh cair sebanyak 200 ml secara aseptik kemudian
masukkan dalam wadah steril.Siapkan 9 tabung reaksi yang diisi dengan masing-masing 10 ml lactose broth serta tabung durham di
dalamnya yang telah di autoklaf sebelumnya pada suhu 121 C.
23
3.4.1.2 Tahap Pendugaan Presumtif test
Ambil 9 tabung reaksi yang telah di autoklaf. Masukan ke dalam 3 tabung pertama sebanyak 10ml sampel, 3 tabung kedua
sebanyak 1ml sampel dan 3 tabung terakhir sebanyak 0,1 ml sampel. Inkubasi pada temperatur 35 °C selama 24 jam sampai