32
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Most Probable Number MPN Koliform
4.1.1 Tahap Uji Pendugaan Presumptive Test
Sampel air minum isi ulang yang diambil di depot dari kelurahan Pisangan dan Cirendeu sebanyak 9 depot, diuji menggunakan metode most
probable number dengan seri 3 tabung setiap pengencerannya. Tahap pertama yang dilakukan yaitu uji pendugaan presumptive test dengan
menggunakan media berupa lactose broth karena merupakan media untuk mendeteksi adanya bakteri koliform. Hasil positif ditandai dengan
terbentuknya gas dalam tabung durham dan bersifat asam bila warna
media menjadi kuning yang dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 A Hasil negatif pada lactose broth, B Hasil positif pada lactose broth
Berdasarkan gambar diatas maka didapatkan hasil positif apabila terbentuk gas pada tabung durham. Di dalam lactose broth mengandung
pepton dan ekstrak daging yang menyediakan nutrien penting untuk metabolisme bakteri. Laktosa yang terkandung juga menyediakan sumber
karbohidrat yang dapat difermentasi oleh bakteri koliform. Keberadaan bakteri koliform ditandai dengan adanya gas di dalam tabung durham,
A B
hasil positif tersebut kemudian dicocokkan dengan tabel MPN seri 3 tabung dan dapat dilihat dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Uji MPN
Sampel
MPN Seri 3 Tabung MPN
per 100ml 3x10ml
3x1ml 3x0,1ml
1 3
3 1
460 2
3 23
3 3
2 2
210
4 4
5
3 3
240
6 3
3 240
7 3
2 1
150
8 3
3 1
460 9
3 2
1 150
Berdasarkan Tabel 4.1 dari 9 sampel air minum isi ulang yang diuji 8 sampel tidak memenuhi syarat batas maksimal bakteri koliform yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492MENKESPerIV2010 yaitu kadar maksimum bakteri koliform 0 per 100
ml air.Pada pemeriksaan sampel air minum isi ulang, didapatkan sampel dengan jumlah bakteri koliform paling sedikit yaitu sampel 4 dengan 4 per 100 ml airdan
sampel 2 yaitu 23 per 100 ml air. Sampel yang mengandung jumlah bakteri koliform terbanyak yaitu sampel 1 dan sampel 8 yaitu 460 per 100 ml air.
Sementara sampel 5 dan 6 mengandung jumlah bakteri koliform sebanyak 240 per 100ml air. Sampel 7 dan 8 memiliki jumlah bakteri koliform yang sama yaitu 150
per 100ml air. Dan untuk sampel 3 mengandung jumlah bakteri koliform sebanyak 210 per 100ml air. Sehingga ddidapatkan kesimpulan dari 9 sampel
yang diuji sebanyak 8 sampel mengandung bakteri koliform di atas batas maksimum dan 1 sampel berdasarkan persyaratan kualitas air minum menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492MENKESPerIV2010. Adanya bakteri koliform di dalam air minum isi ulang menunjukkan kemungkinan
adanya kontaminasi serta adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik yang dapat mengganggu kesehatan.