Alur Penelitian Tahap uji biokimia
Faktor yang mungkin menyebabkan hasil positif dari uji presumptif MPN ini adalah terjadinya kontaminasi air minum isi ulang pada proses pengolahannya
antara lain penampungan air baku, desinfeksi maupun penyaringan. Selain itu sanitasi dan higienitas dari depot air minum isi ulang itu sendiri dapat
mempengaruhi hasil uji MPN. Sanitasi yang buruk serta higienitas yang rendah menyebabkan terjadinya kontaminasi. Berdasarkan hasil observasi dari depot air
minum isi ulang yang menjadi sampel penelitian ini ada beberapa yang memiliki sanitasi dan higienitas yang buruk dan proses desinfeksi wadah yang kurang
memenuhi syarat yaitu pada sampel 1 dan 8. Hal ini dapat menjelaskan mengapa hasil MPN terhadap sampel air minum isi ulang dari depot tersebut positif dan
menunjukkan hasil yang paling banyak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang sama yang dilakukan
oleh Radji M 2008 terhadap air minum isi ulang di daerah Lenteng Agung dan Srengseng berjumlah 13 sampel yang diperiksa, ternyata semuanya mengandung
bakteri koliform.Penelitian lain yang dilakukan oleh Bambang A 2014di Manado yang berjumlah 9 sampel, ternyata semuanya mengandung bakteri
koliform sehingga tidak memenuhi persayaratan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.492MENKESPerIV2010.Pratiwi A 2007 juga meneliti kualitas air minum isi ulang secara bakteriologis di Bogor dengan hasil dari 27 depot hanya 2
yang tidak memenuhi syarat. Hasil penelitian yang bervariasi ini dapat disebabkan oleh banyak faktor antara lain sanitasi dan higienitas depot, operator depot serta
proses pengolahan air minum isi ulang yang dapat menjadi sumber kontaminasi.