11
juga mampu memproduksi toksin misalnya shigela like toksin dan verositotoksin.EHEC memiliki karakteristik memproduksi verotoksin atau
shigatoxinStx. Dosis infeksi dari bakteri ini yaitu 10 - 100 sel.Infeksi EHEC kebanyakan akibat pencemaran air dan makanan dan daging yang
mentah, susu mentah, sayur-sayuran, susu basi dan jus apel yang tidak dipasterisasi. EHEC merupakan organisme invasif sedang . Bakteri ini
tidak menginvasi sel mukosa seperti Shigella, tetapi memproduksi toksin yang mirip dengan shiga toksin.
7,30
Gambar 2.3Enterohemorrhagic E. Coli Sumber: Todar K, 2012
2.2.2 Kultur dan Media Pertumbuhan Bakteri
Kultur bakteri merupakan suatu proses proliferasi bakteri dengan menggunakan substrat nutrien yang sesuai. Beberapa medium memiliki
sumber energi organik seperti karbon, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, magnesium dan beberapa enzim. Beberapa bakteri juga membutuhkan
faktor pertumbuhan untuk dapat dikultur pada media yang sesuai.
6
Setiap koloni mikrobayang akan diidentifikasi harusbenar-benar murni dan untukmendapatkan biakan murnidigunakan media selektif yang
memungkinkan untuk isolasikoloni mikroba tersangkaberdasarkan pada karakter biokimia dari mikroba yang akan mempengaruhi sifat
pertumbuhan bakteri pada suatu media spesifik. Identitas mikroba dapat dilihat dari pembentukan koloni yang spesifik pada media
.
6,8
12
2.2.3 Identifikasi Escherichia coli
2.2.3.1 EMB Agar
EMB agar Eosin Methylen Bluemerupakan medium diferensiasi untuk isolasi bakteri Enterobacteriaceae. E. coli pada
medium ini memiliki penampakan koloni berwarna ungu kehitaman pada bagian tengah dan kilap logam serta berdiameter
2-3 mm Gambar 2.4A. Enterobacter aerogenes pada media ini memiliki diameter 4-6 mm, koloni menonjol dan lebih mukoid,
berwarna pink dengan bagian tengah yang berwarna gelap dan kebanyakan bergabung antara koloni yang satu dengan lainnya
Gambar 2.4B. Sementara Pseudomonas aeruginosa memiliki gambaran koloni yang “colourless” Gambar 2.4C.Tidak memiliki
kilap logam dan bagian tengah koloni berwarna keabuan. Sementara untuk bakteri yang tidak memfermentasikan laktosa
koloninya tidak berwarna dan translusen.
9,11
Gambar 2.4A Escherichia coli pada EMB agarB Enterobacter aerogenes pada EMB agarC Pseudomonas aeruginosa pada EMB agar
Sumber: ASM Microbe Library.org
Eosin dan pewarna biru metilen menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan mendukung pertumbuhan bakteri Gram
negatif. Media ini mengandung laktosa dan sukrosa. Mikroba yang A
B C
13
dapat memfermentasi laktosa akan menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dan kilap logam, sedangkan mikroba yang
tidak dapat memfermentasi laktosa, koloninya tidak berwana. Media ini cocok untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan
tersebut adalah E coli.
9
2.2.3.2 MPN Most Probable Number
Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung bakteri koliform Total Colifrom. MPN merupakan suatu metode untuk
menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan media cair dalam tabung reaksi yang pada umumnya setiap pengenceran
menggunakan 3 atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara statistik. Prinsip utama metode
ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang sesuai dan jika
ditanam dalam tabung menghasilkan frekuensi pertumbuhan tabung positif. Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan,
semakin rendah pengenceran yang dilakukan maka semakin sering tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang
dimasukkan, semakin tinggi pengenceran yang dilakukan maka semakin jarang tabung positif yang muncul. Nilai MPN sangat
berguna untuk menentukan jumlah mikroorganisme dengan konsentrasi rendah. Metode ini umumnya digunakan untuk
menganalisa susu, pangan, air atau tanah.
9,25
Tabung positif ditunjukkan oleh adanya pertumbuhan bakteri dan gas.
9
Nilai MPN diperoleh dengan asumsi sebagai berikut:
• Bakteri dalam contoh menyebar secara acak • Bakteri dalam contoh tidak berkelompok tetapi saling terpisah
• Organisme yang terdapat dalam contoh dapat tumbuh dalam
media selama inkubasi