Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana di SMPN 37 Jakarta.

54 Selanjutnya setelah barang sudah dibeli dan terkumpul maka dicatat dibuku pembelanjaan inventarisasi barang-barang habis pakai dan tidak habis pakai. Kemudian didistribusikan kepada guru bidang studi yang membutuhkan, selanjutnya melaporkan kebagian keuangan dengan memberikan bukti hasil pembelian dan berita acara pendistribusian. 5 e. Proses inventarisasi di SMPN 37Jakarta yaitu: Subag umum melakukan pencatatan pengelolaan seluruh kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta ini dari barang- barang habis pakai sampai barang tak habis pakai. Melakukan penomoran inventaris terhadap seluruh aset yang ada di SMPN 37 Jakarta. Kasubag umum selanjutnya memberikan persetujuan terhadap data inventaris di SMPN 37 Jakarta, apabila mendapat persetujuan kegiatan inventaris dilanjutkan dengan pelaporkan data inventaris kepada bagian tata usaha. Proses inventarisasi ini sudah dilakukan dengan sistem komputerisasi sehingga memudahkan pengguna dalam menginput data dan pencarian barang-barang yang ada di SMPN 37 Jakarta tersebut. Dari penjelasan tersebut maka SMPN 37 Jakarta sudah melaksanakan proses pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku di sekolah. Karena melakukan usulan tertulis melalui kabag yang berupa daftar kebutuhan masing-masing unit dan guru bidang studi yang mengajukan kepada kepala sekolah tentang pengadaan barang untuk mendapat persetujuan dari kepala sekolah. Setelah itu kasubag berkoordinasi dengan subag kepegawaian dan keuangan untuk menyesuaikan anggaran dengan data kebutuhan yang telah terdaftar. Kemudian melakukam pembelian atau pembelanjaan barang-barang yang dibutuhkan, kemudian melakukan pemeriksaan dan pencatatan barang yang telah tersedia dan menyalurkan kepada meminta barang-barang tersebut. Terakhir adalah melaporkan tanda bukti 5 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bagian Tata Usaha yaitu 55 pembelian atau pembelanjaan kepada bendahara sekolah. Walaupun kegiatan pengadaan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta sudah sesuai dengan prosedur yang ada, tetapi masih ada beberapa hambatan yang terjadi. Salah satunya adalah lambannya proses pencairan dana pendidikan yang diberikan oleh pemerintah, sehingga terhambatnya proses pengadaan sarana dan prasarana yang ada di SMPN 37 Jakarta sehingga terhambatnya prosesnya belajar mengajar yang ada di SMPN 37 Jakarta

3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMPN 37

Jakarta. a. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan di SMPN 37 Jakarta yaitu dengan melakukan pemeriksaan barang-barang dan ruang kelas setiap harinya oleh penanggung jawab kelas masing-masing yang dikepalai langsung oleh kepala bidang sarana dan prasarana. Apakah termasuk kategori baik-baik saja, sedang, sedikit rusak, atau malah rusak parag. Dari hasil laporan ini kami kemudian membawanya ke kepala sekolah untuk kemudian diminta masukan atau kebijakan yang berkenaan dengan keadaan sarana dan prasarana yang ada di SMPN 37 Jakarta. 6 b. Dengan adanya kegiatan pemeriksaan tersebut maka apabila ada kerusakan barang atau ruang kelas yang rusak maka harus segera diperbaiki dan dilakukan pendataan serta ditindaklanjuti sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi pada barang dan ruangan. 7 c. Untuk menjaga sarana dan prasarana pendidikan yang ada, pihak sekolah menyediakan gudang untuk menyimpan barang-barang tersebut. Upaya penyimpanan yang dilakukan di SMPN 37 Jakarta yaitu dengan menyediakan tempat yang baik untuk barang-barang yang ada di SMPN 37 Jakarta. Barang tersebut diantaranya barang yang habis pakai, barang yang tidak digunakan, barang yang perlu 6 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bagian Tata Usaha yaitu 7 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bidang Sarana Dan Prasarana yaitu Syafrudin S. Pd. 56 akan perbaikan, dan barang yang akan digunakan setelah diperbaiki. 8 d. Dalam menjaga sarana dan prasarana sekolah, dilakukan pemeriksaan secara rutin terhadap sarana dan prasarana sekolah yang ada dengan cara berkeliling setiap jam sekolah usai. Hal ini dilakukan untuk menemukan kerusakan atau ketidaksempurnaan sarana dan prasarana sekolah yang ada, untuk kemudian dilaporkan kepada guru bidang sarana dan prasarana di SMPN 37 Jakarta. Tugas penjaga sekolah yang lainnya adalah mengontrol ruangan tempat penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan. Penjaan tersebut dilakukan untuk mencegah dari penyalahgunaan sarana dan prasarana oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab maupun siswai yang usil. 9 e. Untuk menampung sarana dan prasarana pendidikan yang sudah rusak atau yang memerlukan perbaikan, pihak SMPN 37 Jakarta Selatan menyediakan gudang untuk menyimpannya. Gudang ini terletak dibagian belakang sekolah, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di SMPN 37 Jakarta Selatan ini. Berdasarkan pengamatan penulis lakukan di lapangan, di SMPN 37 Jakarta Selatan ini terdapat gudang yang penyimpan sarana dan prasarana pendidikan yang membutuhkan perawatan atau penggantian. Saat penulis melihat kedalam gudang penyimpanan, digalamnya terdapat meja dan kursi yang mengalami rusak berat dan rusak ringan. Selain itu, didalam gudang tersebut juga terdapat beberapan sarana dan prasarana pedidikan yang sudah tidak bisa digunakan. 10 Jadi kesimpulannya pengelolaan dalam pemeliharan sarana dan prasana di SMPN 37 Jakarta adalah pengecekan dan pemeriksaan barang- barang dan ruang kelas agar jika ada kerusakan atau barang dan ruang yang harus diperbaiki kemudian di data dan di tindak lanjuti agar segera diperbaiki. Pada proses penyimpanan barang-barang yang dimiliki SMPN 8 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Sekolah yaitu Rusdi 9 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bidang Sarana Dan Prasarana yaitu Syafrudin S. Pd. 10 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Sekolah yaitu Rusdi 57 37 Jakarta disimpan pada tempat yang baik, aman dan dipantau kualitasnya. Selanjutnya proses penginventarisasi barang yaitu dengan memberi nomor pada seluruh barang dan asset yang dimiliki SMPN 37 Jakarta.

4. Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMPN 37 Jakarta

a. Pengendalian terhadap sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta Selatan ini dilakukan setiap minggu. Jika ada laporan kerusakan, maka akan langsung diambil tindakan untuk memperbaikinya, jika kondisi sarana dan prasarana yang rusak mengalami kerusakan ringan yang masih diperbaiki maka pihak sekolah melakukan tindakan perbaikan. Demikian juga terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang hilang atau perlu mendapatkan perawatan. Dengan adanya pengendalian ini yang dilakukan setiap minggu, makan keadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta Selatan ini dapat terpantau kondisinya. 11 b. Kegiatan pengendalian yang dilakukan di SMPN 37 Jakarta berupa pengawasan untuk memastikan efektifitas dalam penggunaan sarana dan prasaran pendidikan di SMPN 37 Jakarta, kegiatan ini dilakukan setiap hari oleh guru piket yang sedang bertugas. Dan pengawasan juga dilakukan oleh penanggung jawab, karena setiap ruangan dan kelas mempunyai penanggung jawab masing-masing. Kegiatan pengendalian ini berupa pengawasan dan pemeliharaan yang dilakukan disetiap sudut di SMPN 37 Jakarta. Mulai dari kelas, perpustakaan, laboratorium IPA, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, gudang dan toilet. Apabila terjadi kerusakan maka segeran ditidak lanjuti oleh pihak SMPN 37 Jakarta. 12 c. Kegiatan pengelolaan di SMPN 37 Jakarta mengalami hambatan yaitu adanya barang-barang yang lambat dalam penangannannya akibat 11 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bagian Tata Usaha yaitu 12 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bidang Sarana Dan Prasarana yaitu Syafrudin S. Pd. 58 kerusakan yang terjadi karena perbuatan peserta didik yang kurang bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana yang ada di SMPN 37 Jakarta. Peserta didik yang kurang bertanggung jawab merasa barang-barang miliki SMPN 37 Jakarta itu bukan milik mereka sehinggan mereka seenaknya memperlakukan sarana dan prasarana, oleh sebab itu setiap pemberian amanat upacara selalu diselipkan penyuluhan untuk peserta didik agar mau ikut serta dalam pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada di SMPN 37 Jakarta. 13 d. Dampak dari adanya kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana di SMPN 37 Jakarta ini adalah keteraturan dan ketertiban administrasi yang terasa lebih sistematis dalam segi perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan perawatan, tertib dalam administrasi dan dapat memenuhi keinginan dalam memperoleh informasi tentang sarana dan prasarana yang ada di SMPN 37 Jakarta. Kebijakan dari pihak SMPN 37 Jakarta adalah lebih memfokuskan pada anggaran dengan kebutuhan dan keperluan, harus adanya kesesuaian atau keseimbangan antara anggaran yang tersedia dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pihak sekolah dalam memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar. e. Berdasarkan hasil pengendalian tersebut, pihak sekolah bisa melakukan evaluasi terhadap sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta Selatan ini yang ada. Untuk kemudian dicarikan solusi dan jalan keluar dalam permasalan yang terjadi dalam pengeloaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta Selatan ini. Dengan demikian, proses pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMPN 37 Jakarta Selatan ini sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kerusakan yang terjadi. Sehingga tidak ada lagi dalam proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta yang mubazir atau sia-sia karena tidak sesuai dengan 13 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Sekolah yaitu Rusdi 59 kebutuhan yang ada. 14 Dari penjelasan sistem pengelolaan yang ada di SMPN 37 Jakarta dapat diambil kesimpulan bahwa pengelolaan sarana dan prasarana di SMPN 37 Jakarta belum berjalan secara efektif, dikarenakan dalam proses perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan perawatan, pengendalian belum semuanya berjalan dengan aturan yang ada. Sehingga adanya keterlambatan dalam menangani kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sarana dan prasara pendidikan yang ada ini SMPN 37 Jakarta ini. Walaupun langkah-langkah dalam pengelolaan sarana dan prasarana di SMPN 37 Jakarta ini yang telah dijabarkan belum semuanya berjalan dengan maksimal, tapi dengan adanya pengelolaan sarana dan prasarana di SMPN 37 Jakarta dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam proses pendidikan serta kegiatan belajar mengajar sehingga dapat berjalan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan yang ada. Dari seluruh sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMPN 37 Jakarta Selatan ini bahwa kondisi tersebut sudah mendekati kondidi ideal dengan jumlah siswa yang ada. Karena jika mengikuti pedoman yang ada, atau mengacu kepada Permendiknas, maka masih terdapat kekurangan dalam proses pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMPN 37 Jakarta Selatan ini. Untuk itu, pihak sekolah terus berupaya untuk memenuhi standar antara sarana dan prasarana pendidikan dengan jumlah siswa yang ada. Masalah klasik yang yang sering dihadapi oleh pihak sekolah adalah berkaitan dengan pendanaan, karena masalah tersebut seringkali pemenuhan kebutuhan suatu sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta Selatan ini menjadi terhambat yang berakibat juga pada proses belajar mengajar yang terjadi. Adapun himbauan untuk memaksimalkan keberadaan sarana dan prasaran pendidikan di SMPN 37 Jakarta Selatan, agar proses pembelajaran berlangsung dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan hasil 14 Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bidang Sarana Dan Prasarana yaitu Syafrudin S. Pd.