16
ready for use dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
16
3. Jenis Sarana Prasarana Pendidikan
Sehubungan dengan
sarana pendidikan,
Nawawi mengklasifikasikannya menjadi beberapa jenis sarana pendidikan, yaitu
ditinjau dari sudut: 1 habis tidaknya dipakai; 2 bergerak tidaknya pada
saat digunakan; dan 3 hubungannya dengan proses belajar mengajar.
a. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana
pendidikan yang tahan lama. 1
Sarana pendidikan yang habis dipakai Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahanatau alat
yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu relatif singkat. Seperti kapur tulis, spidol, penghapus dan sapu, serta beberapa
bahan kimia yang digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu ada beberapa sarana pendidikan yang
berubah bentuk misalnya kayu, besi, dan kertas karton. Adapun contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita
mesintulis, bola lampu, dan kertas. Semua contoh tersebut merupakan sarana pendidikan yang apabila dipakai satu kali atau
beberapa kalibisa habis dipakai atau berubah sifatnya. 2
Sarana pendidikan yang tahan lama Sarana pendidikan yang tahan lama yaitu keseluruhan bahanatau
alat yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam waktuyang relatif lama seperti bangku, kursi, mesin tulis, komputer
danperalatan olahraga. b.
Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan 1
Sarana pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang
16
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Jakarta,Multi Karya Mulia,2007, cet. 1 hal. 7
17
bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan keutuhan pemakaiannya seperti lemari arsip, bangku dan kursi yang bias
digerakkan atau dipindahkan ke mana saja. 2
Sarana pendidikan yang tidak bergerak Sarana pendidikan yang tidak dapat bergerak yaitu semua sarana
pendidikan yang
tidak bisa
atau relatif
sangat sulit
untukdipindahkan seperti tanah, bangunan, sumur dan menara sertasaluran air dari PDAMsemua yang berkaitan dengan itu
seperti pipanya, yang relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
c. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan.
1 Sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses
belajar mengajar seperti kapur tulis, spidol, alat peraga, alat praktik dan mediasarana pendidikan lainnyayang digunakan guru dalam
mengajar. 2
Sarana pendidikan yangsecara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar,seperti lemari arsip di kantor.
Sedangkan prasarana pendidikan bisa diklasifikasikan menjadidua macam.
a. Prasarana pendidikan yang secara langsungdigunakan untuk proses
belajar mengajar seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan dan ruang laboratorium.
b. Prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk
proses belajar
mengajar, tetapi
secara langsung
sangat menunjangterjadinya proses belajar mengajar seperti ruang kantor,
kantin, masjidmushola, tanah, jalan menuju lembaga, kamar kecil, ruang usaha kesehatan, ruang guru, ruang kepala lembaga, dan tempat
parkir kendaraan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yangberhubungan
18
dengan proses pembelajaran terbagi menjadi 2 yakni saranapendidikan yang langsung dan tidak langsung. Prasarana pendidikan jugaterbagi 2
yakni prasarana pendidikan langsung dan tidak langsung.
4. Tujuan Sarana Prasarana Pendidikan
Secara umum, tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah untuk memberikan layanan secara profesional di bidang sarana dan
prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan
secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama Diharapkan melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan
semuasarana dan prasarana pendidikan yang didapatkan oleh sekolah adalahsarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai
dengankebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien. b.
Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien.
c. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua warga sekolah.
17
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari manajemen sarana dan prasarana adalah supaya perencanaan, pengadaan, pemakaian, dan
pemeliharaan sarana dan prasarana dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
5. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMPMTs
Di Indonesia memiliki delapan standar pendidikan yang digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Delapan standar ini berfungsi
sebagai tolak ukur bagi semua pihak sehingga dapat menetapkan kriteria minimun dan maksimum disetiap satuan pendidikan. Delapan kriteri ini
adalah: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
17
Ibrahim Bafadal, Perlengkapan sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004 hal. 5, cet. 2
19
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
18
Salah satu standar yang perlu dupenuhi oleh setiap satuan pendidikan adalah standar sarana
dan prasarana yang ada disetiap tingkatan pendidikan. Dibawah ini adalah standar sarana dan prasarana pendidikan yang harus dipenuhi oleh satuan
pendidikan tingkat SMPMTs.
a. Satuan Pendidikan
1 Satu SMPMTs memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani
minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.
2 Minimum satu SMPMTs disediakan untuk satu kecamatan.
3 Seluruh SMPMTs dalam setiap kecamatan dapat menampung
semua lulusan SDMI di kecamatan tersebut. 4
Lokasi setiap SMPMTs dapat ditempuh peserta didik yang berjalan kaki maksimum 6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan.
b. Lahan
1 Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan
dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan
dalam keadaan darurat.
2 Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15, tidak berada dalam
garis sempadan sungai dan jalur kereta api.
3
Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut:
a Pencemaran air, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 20
Tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air.
b Kebisingan, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 94MENKLH1992 tentang Baku Mutu
Kebisingan.
c Pencemaran udara, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 02MENKLH1998 tentang Pedoman
18
Undang-Undang Republik Indosesia No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, Bandung: Citra Umbara, h. 23