33
pendidikan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Syarat-syarat  pergudangan  yang  berlaku,  sifat  barang  yang
disimpan,  jangka  waktu  penyimpanan,  alat-alat  atau  sarana  lain  yang diperlukan  untuk  penyimpanan,  dana  atau  biaya  untuk  pemeliharaan,
dan rosedur kerja penyimpanan yang jelas dan disesuaikan dengan sifat barang yang disimpan.
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Keberadaan  sarana  dan  prasarana  pendidikan  bukan  hanya  untuk digunakan  saja,  tetapi  juga  untuk  dipelihara  secara  teratur.Pemeliharaan
yang  tetatur  dapat mempertahankan  kualitas  dan  kuantitas  barang  dengan lebih lama.
Untuk    melaksanakan  proses  pendidikan  maka  perlu  pengelolaan sarana dan prasarana dengan baik. Agar sarana dan prasarana dapat tertata
rapi, bersih, menarik, nyaman dipandang, indah dilihat, mudah digunakan atau  dimanfaatkan  dalam  proses  pembelajaran,  sangat  diperlukan
pemeliharaan secara rutin dan teratur. Sejak  adanya  otonomi  daerah  sekolah  harus  mandiri  dalam
menangani  masalah  yang  timbul,  termasuk  dalam  pemeliharaan.Hal  itu dilakukan agar terdapat efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaannya dan
dapat membantu terlaksananya kegiatan disekolah.
45
Sarana  dan  prasarana  merupakan  penunjang  untuk  keaktifan  proses belajar  mengajar.  Barang-barang  tersebut  kondisinya  tidak  akan  tetap,
tetapi lama kelamaan akan mengarah pada kerusakan, kehancuran bahkan kepunahan.  Namun  agar  saran  dan  prasarana  tersebut  tidak  cepat  rusak
atau  hancur  diperlukan  usaha  pemeliharaan  yang  baik  dari  pihak pemakainya.Pemeliharaan  atau  maintenanace  merupakan  suatu  kegiatan
yang  kontinu  untuk  mengusahakan  agar  sarana  dan  prasarana  pendidikan yang ada tetap dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Yang  dimaksud  dengan  pemeliharaan  perlengkapan  ialah  suatu
45
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan, Jakarta, CV. Multi Karya Mulia, 2007 hal. 104
34
kegiatanpemeliharaan yang terus menerus untuk mengusahakan agar setiap jenis barang tetap dalam keadaan baik dan atau siap pakai.
46
Menurut  Subagyo  MS.  Pemeliharaan  adalah  usaha  atau  proses kegiatan  untuk mempertahankan  kondisi teknis  dan  daya  guna  suatu  alan
produksi fasilitas kerja dengan jalan merawat, memperbaiki, merehabilitasi dan menyempurnakan.
47
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan  pengurusan  dan  pengaturan  agar  semua  sarana  prasarana
selalu  dalam  keadaan  baik  dan  siap  untuk  digunakan  secara  berdayaguna dan berhasil guna dalam dalam mencapai tujuan pendidikan.Pemeliharaan
merupakan  kegiatan  penjagaan  atau  pencegahan  dari  kerusakan  suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan.
48
Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan  agar  peralatan  tersebut  tetap  dalam  keadaan  baik.
Pemeliharaan  dimulai  dari  pemakaian  barang,  yaitu  dengan  cara  hati-hati dalam  menggunakannya.  Pemeliharaan  yang  bersifat  khusus  harus
dilakukan  oleh  petugas  yang  mempunyai  keahlian  sesuai  dengan  jenis jenis barang yang dimaksud.
49
Perlunya  pemeliharaan  yang  baik  terhadap  bangunan,  perabot  dan perlengkapan  sekolah  dikarenakan  kerusakan  sebenarnya  telah  dimulai
semenjak hari pertama gedung, perabot dan perlengkapan itu diterima dari pihak pemborong, penjual atau pembeli sarana tersebut, kemudian disusul
oleh proses kepunahan, meskipun pemeliharaan yang baik telah dilakukan terhadapa sarana tersebut selama dipergunakan.
J.Mamusung telah
mengelompokan, ada
5 faktor
yang mengakibatkan  kerusakan  pada  bangunan,  perabot  dan  perlengkapan
46
Piet  A.  Sahertian,  Dimensi-Dimensi    Administrasi  Pendidikan  di  Sekolah  Surabaya, Usaha Nasional, 1994 Hal. 195
47
Subahyo MS., Manajemen Logistik, ………….. h. 87
48
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan, Jakarta, CV. Multi Karya Mulia, 2007 hal. 105
49
Direktorat  Jendral  Peningkatan  Mutu  Pendidik  dan  Tenaga  Kependidikan,  Manajeen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, Jakarta: November 2007, h.31
35
sekolah, yaitu: 1.
Kerusakan  dikarenakan  pemakaian  dan  pengrusakan,  baik  disengaja maupun yang tidak oleh pemakai.
2. Kerusakan  dikeranakan  pengaruh  udara,  cuaca,  musim,  maupun
keadaan lingkungan. 3.
Keusangan  out  of  date  disebabkan  moderenisasi  di  bidang pendidikan serta perkembangannya.
4. Kerusakan  karena  kecelakaan  atau  bencana  disebabkan  kecerobohan
dalam  perencanaan,  pemeliharaan,  pelaksanaan,  maupun  penggunaan yang salah.
5. Kerusakan  karena  timbulnya  bencana  alam  seperti  banjir  gempa  dan
lain-lain.
50
Menurut  waktunya  kegiatan  pemeliharaan  terhadap  bangunan  dan perlengkapan serta perabot sekolah dapat dibedakan menjadi pemeliharaan
yang  dilakukan  setiap  hari  dan  pemeliharaan  yang  dilakukan  secara berkala.
4. Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Seluruh  kegiatan  administrasi  sarana  dan  prasarana  pendidikan  yang telah  dijelaskan  sebelumnya,  masing-masing  tidak  bisa  berjalan  sendiri-
sendiri  tanpa  terkendali.  Artinya  setiap  kegiatan  masing-masing  akan senantiasa  tidak  dapat  lepas  dari  monitoring  setiap  saat  oleh  pimpinan
organisasi  serta  senantiasa  diperhatikan  kerja  samanya  satu  dengan  yang lainnya.
Dengan  demikian  setiap  kegiatan  yang  termasuk  dalam  pengelolaan sarana dan prasarana selalu diawasi dan dievaluasi oleh pihak  koordinator
pengelola  perlengkapan  sekolah  demi  perbaikan  kualitas  pengelolaan sarana  dan  prasarana  yang  dijalankan  dalam  menunjang  proses
pembelajaran  disekolah.  Adapun  proses  pengendalian  ini  akan  dijelaskan sebagai berikut.
50
Barnawi  M. Arifin, Manajemen sarana Dan prasarana Sekolah, Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2012 hal. 76
36
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dapat disusun serangkaian kerja sebagai berikut :
a. Mengikuti proses pengelolaan dari pengadaan sampai penghapusan.
b. Menyusun tata cara laporan baik lisan maupun tertulis.
c. Mengadakan konsultasi dengan pimpinan.
d. Mengadakan konsultasi dengan pihak pelaksana fungsi masing-masing
bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan yang bersifat teknis. e.
Mengadakan  koordinasi  antara  fungsi  perencaan  dan  fungsi-fungsi lainnya.
f. Menyusun  laporan  menyeluruh  secara  periodic  tentang  pelaksanaan
dari proses pengelolaan yang terjadi dalam masing-masing fungsi.
51
Kegiatan pengendalian ini sangatlah penting, karena bisa juga sebagai kegiatan  pengevaluasian.Dalam  kegiatan ini  terdapat  kegiatan  monitoring
dan  pengawasan  sehingga  kegiatan  dalam  langkah-langkah  pengadaan sarana  dan  prasarana  sekolah  dapat  berjalan  dengan  efektif.  Dengan
demikian, dari proses pengelolaan sarana dan prasarana ini dapat mencapai tujuan  pendidikan  yang  efektif.  Dikarenakan  faktor-faktor  pendidikan
sangat  menunjang  proses  pendidikan  disekolah,  salah  satunya  yaitu dengan pengelolaan sarana dan prasarana yang baik.
Jadi, sarana dan prasarana pendidikan adalah sesuatu yang digunakan dalam  proses  pembelajaran  baik  yang  berupa  fasilitas,  barang-barang
maupun alat-alat yang berfungsi  secara langsung maupun tidak langsung, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. Selain
itu, sarana dan prasarana juga dapat disebut dengan fasilitas yang jenisnya dapat  dibedakan  menjadi  fasilitas  fisik  dan  non  fisik  yang  digunakan
sekolah dan dapat berupa benda mati danatau kurang dapat disebut benda atau  dibendakan.Selain  itu,  sarana  dan  prasarana  pendidikan  dapat
diklasifikasikan  menjadi  barang  bergerak  dan  barang  tidak  bergerak apabila dilihat dari sifatnya.
Sarana  dan  prasarana  juga  membutuhkan  pengelolaan  agar
51
Ari, H. Gunawan, Administrasi Sekolah …, h. 154
37
pelaksanaan  standar  yang  telah  ditetapkan  dapat  berjalan  sesuai  dengan tujuan  yang  diinginkan.Adapaun  yang  dimaksud  pengelolaan  sarana  dan
prasarana  pendidikan  yaitu  usaha  atau  upaya  sekolah  dalam  memenuhi kebutuhan fasilitas sekolah melalui sistematika atau langkah-langkah yang
telah  ditetapkan,  sehingga  penyelenggaraan  pendidikan  dapat  berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Adapun  langkah-langkah  dalam  mencapai  tujuan  yang  dinginkan sekolah  berjalan  secara  efektif  maka  yang  harus  ditempuh  adalah  :  1
perencanaan, 2 pengadaan, 3 pemeliharaan dan 4 pengendalian. Dengan demikian,  tahapan-tahapan  atau  langkah-langkah  pengelolaan  standar
sarana  dan  prasarana  pendidikan  ini  dapat  digunakan  dalam  mendukung proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan.