50
pendukung. Diruang UKS ini disediakan tempat tidur, lemari, meja, kursi. Selain itu, diruang UKS ini ada timbangan, dispenser, lemari
kayu dan lemari kaca. Dan masih banyak lagi yang akan di deskripsikan di dalam lampiran.
B. Deskripsi dan Analisis Data
Suatu lembaga pendidikan dapat berkembang dan terus maju apabila lembaga pendidikan tersebut tanggap terhadap perubahan. Sebagai sekolah
yang tanggap akan perubahan, SMPN 37 Jakarta terus melakukan inovasi- inovasi agar tetap maju sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh siswa.
Sesuai dengan perkembangan zaman, SMPN 37 Jakarta semakin ingin berinovasi dalam pengelolaan sarana dan prasarana serta meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana yang ada di SMP N 37 Jakarta. Pada bagian ini dideskripsikan hasil penelitian tentang efektivitas
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta yang meliputi Sebagaimana teori efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana yang
telah dibahas pada bab II, untuk mengetahui efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana yaitu perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan pengendalian.
Uraian dibawah ini menjelaskan tahapan tersebut di SMPN 37 Jakarta, sebagai berikut:
1. Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana di SMPN 37 Jakarta.
a. Langkah awal yang dilakukan dalam pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan yaitu perencanaan. Berdasarkan hasil wawancara kegiatan perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37
Jakarta, yaitu diawali dengan breafing atau rapat dengan kepala sekolah, staf tata usaha dam guru bidang studi. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui apa saja yang diperlukan oleh masing-masing guru bidang studi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Selain merencanakan pengadaan dalam kebutuhan untuk proses pembelajaran breafing ini juga membahas kelengkapan lokal atau
ruang kelas, perpustakaan, lab IPA, ruang guru, tata usaha, pimpinan, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang OSIS, gudang,
51
sarana olagraga dan toilet dan juga perangkatnya terakomodir atau tidak.
Selanjutnya diadakan rapat pimpinan untuk mempertimbangkan daftar kebutuhan
yang harus
diprioritaskan telah
terdaftar serta
mempertimbangkan anggaran yang akan dikeluarkan oleh pihak sekolah sesuai atau tidak dengan dana yang telah disediakan oleh pihak
sekolah. Pihak sekolah juga sangat memperhatikan kualitasmutu barang yang akan dibeli untuk sekolah disesuaikan dengan anggaran
yang telah ditetapkan sekolah. Caranya yaitu dengan mengadakan survey lapangan langsung ke pasar oleh pihak arana dan prasarana
dengan memperhatikan pertimbangan harga, mutukualitas, dan kuantitas barang-barang yang akan dibeli. Pihak sekolah juga melihat
barang bagus tetapi harga bersaing atau lebih murah.
1
b. Dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di
SMPN 37 Jakarta dibuat pembentukan panitia inti agar dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ini berjalan
secara efektif dan efisien atau sesuai dengan perencanaan yang telah direncanakan.
c. Setelah mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan tahun ini
maka pihak sekolah mengadakan rapat anggaran pembelanjaan. Rapat ini selain mempertimbangkan berapa anggaran yang akan dikeluarkan
sekolah dengan melihat data yang sudah terkumpul. Anggaran yang dibelanjakan untuk sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37
Jakarta didapat dari pemerintah.
2
Jadi dapat disimpulkan perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan di SMPN 37 Jakarta telah sesuai dengan
prosedur yang ada karena langkah awalnya yaitu dengan memperhatikan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh setiap guru bidang studi serta
diperhatikan juga kebutuhan proses belajar mengajar. Selain itu kualitas
1
Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Yaitu Syafrudin S. Pd.
2
Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bidang Sarana Dan Prasarana yaitu Syafrudin S. Pd.
52
atau mutu dan harganya juga dapat dujangkau oleh pihak sekolah dengan mengadakan peninjauan langsung ke lapangan oleh pihak bidang sarana
dan prasarana. Dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta juga dilaksanakan RAPBS Rencana
Anggaran Pembelajaan Barang Sekolah agar anggaran yang direncanakan dan dibutuhkan sesuai dengan dana yang disediakan dan disiapkan oleh
pihak sekolah. 2.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMPN 37 Jakarta.
a. Dalam kegiatan pengadaan hampir sama dengan kegiatan perencanaan
dimulai dengan melakukan usulan tertulis melalui kabag TUbidang sarana dan prasarana. Usulan ini hasil dari daftar barang-barang yang
sudah diusulkan berdasarkan kebutuhan masing-masing guru bidang studi, dan usulan yang telah diajukan sesuai dengan kebutuhan yang
dibutuhkan saat proses pembelajaran serta kebutuhan ruang masing- masing yang digunakan di SMPN 37 Jakarta. Kebutuhan itu diajukan
pada saat pihak sekolah mengadakan rapat kerja, untuk mengetahui ditindak lanjuti atau tidak.
Apa bila tidak mendapat persetujuan oleh kepala sekolah daftar usulan barang tersebut kembali lagi kepada kabag TUbidang sarana dan
prasarana, tetapi apabila mendapat persetujuan dari kepala sekolah maka guru bidang sarana dan prasarana berkoordinasi dengan subag
keuangan untuk melihat dan mengakumulasikan jumlah anggaran yang akan dibelanjakan untuk barang-barang yang akan dibutuhkan serta
menyesuaikan dengan anggaran yang telah disediakan oleh pihak sekolah.
Selanjutnya guru bidang sarana dan prasarana melaksanakan pembelian barang yaitu dengan mensurvei barang-barang yang
menjadi kebutuhan langsung ke pasar, jelas bertujuan untuk memantau kualiatasmutu yang baik dengan harga terjangkau tetapi juga tetap
dipertimbangkan dengan membandingkan harga barang yang berkualitas tinggi. Setelah melakukan pembelian subag sarana dan
53
prasarana berkewajiban memeriksa dan mencatan barang-barangyang telah tersedia dan dibeli. Terjadilah proses inventarisasi yang
mengklasifikasikan barang habis pakai dan barang yang tidak habis pakai dengan menggunakan kode yang berlaku di SMPN 37 Jakarta.
Proses inventarisasi ini telah menggunakan proses komputerisasi sehingga memudahkan dalam pencarian dan input data.
3
b. Kemudian subag sarana dan prasaran menyerahkan barang yang telah
dibeli dan sediakan dengan berita acara kepada guru bidang studi yang meminta, dan disinilah terjadi proses distribusi antara bangunan sarana
dan prasarana dengan guru yang membutuhkan sarana dan prasarana yang telah diajukan.
Proses terakhir dari pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta ini adalah tim pengadaansubag sarana dan prasarana
melaporkan hasil pembelian dan kwitansi pengadaan sarana dan prasarana ke bendahara sebagai tanda bukti bahwa proses pengadaan
sara dan prasarana pendidikan telah dilakukan.
4
c. SMPN 37 Jakarta bekerja sama dengan pihak luar yaitu suku dinas dan
distributor pengadaan barang seperti: kertas, meja, bangku, kursi, lemari dan papan tulis. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam
proses pengadaan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta. Karena pihak sekolah sudah mengetahui
mutukualitas barang yang diproduksi oleh rekanan mereka. d.
Cara memperoleh barang-barang di SMPN 37 Jakarta yaitu dengan pembelian barang. Dari proses penerimaan usulan kebutuhan dari
semua guru bidang studi, lalu dikoordinasikan kepada kepala sekolah dan disetujui oleh bendahara sekolah. Kemudian mengusulkan dana ke
bendahara, survei langsung ke lapangan, dan membelanjakan barang- barang sesuai ususalan dan sesuai anggaran yang telah disediakan oleh
pihak SMPN 37 Jakarta.
3
Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bidang Sarana Dan Prasarana yaitu Syafrudin S. Pd.
4
Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Sekolah yaitu Rusdi M. Pd.
54
Selanjutnya setelah barang sudah dibeli dan terkumpul maka dicatat dibuku pembelanjaan inventarisasi barang-barang habis pakai dan
tidak habis pakai. Kemudian didistribusikan kepada guru bidang studi yang membutuhkan, selanjutnya melaporkan kebagian keuangan
dengan memberikan bukti hasil pembelian dan berita acara pendistribusian.
5
e. Proses inventarisasi di SMPN 37Jakarta yaitu:
Subag umum melakukan pencatatan pengelolaan seluruh kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan di SMPN 37 Jakarta ini dari barang-
barang habis pakai sampai barang tak habis pakai. Melakukan penomoran inventaris terhadap seluruh aset yang ada di SMPN 37
Jakarta. Kasubag umum selanjutnya memberikan persetujuan terhadap data inventaris di SMPN 37 Jakarta, apabila mendapat persetujuan
kegiatan inventaris dilanjutkan dengan pelaporkan data inventaris kepada bagian tata usaha. Proses inventarisasi ini sudah dilakukan
dengan sistem komputerisasi sehingga memudahkan pengguna dalam menginput data dan pencarian barang-barang yang ada di SMPN 37
Jakarta tersebut. Dari penjelasan tersebut maka SMPN 37 Jakarta sudah melaksanakan
proses pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku di sekolah. Karena melakukan usulan tertulis melalui kabag yang
berupa daftar kebutuhan masing-masing unit dan guru bidang studi yang mengajukan kepada kepala sekolah tentang pengadaan barang untuk
mendapat persetujuan dari kepala sekolah. Setelah itu kasubag berkoordinasi dengan subag kepegawaian dan
keuangan untuk menyesuaikan anggaran dengan data kebutuhan yang telah terdaftar. Kemudian melakukam pembelian atau pembelanjaan
barang-barang yang dibutuhkan, kemudian melakukan pemeriksaan dan pencatatan barang yang telah tersedia dan menyalurkan kepada meminta
barang-barang tersebut. Terakhir adalah melaporkan tanda bukti
5
Wawancara dengan pihak SMPN 37 Jakarta Kepala Bagian Tata Usaha yaitu