28
datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Program pendidikan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan tenaga kerja akan berbeda dengan program pendidikan yang berorientasi
pada pemerataan kesempatan belajar, dalam hal sarana dan prasarananya, karena itu dalam perencanaan kebutuhan tersebut tersebut perlu dikaji
sstem internal pendidikan dan aspek eksternalnya seperti masalah demographi, ekonomi kebijakan-kebijakan yang ada. Kegagalan dalam
tahap perencanaan ini akan merupakan pemborosan. Prinsip prinsip umum dalam perencanaan seperti komprehensif, obyektif, fleksibel dan
interdisiplin perlu diperhatikan. Pengadaan barang adalah semua kegiatan penyediaan perlengkapan
untuk menunjang pelaksanaan tugas sekolah.
36
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barangbendajasa
bagi keperluan pelaksaan tugas.
37
Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah diterapkan. Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan yang
dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil perancanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan.Fungsi ini
pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan
dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga
36
Piet A, Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1994 cet. 1, hal. 176
37
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996,cet. 2, hal. 135.
29
dan sumber yang dapat dipetanggungjawabkan.
a. Cara dalam Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengadaan merupakan kegiatan untuk menyediakan perlengkapan dalam usaha untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar.
Ada beberapa alternative cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut adalah sebagai berikut:
Pembelian, pembuatan Sendiri, pengiriman Bantuan, penyewaan, pinjaman, pendaurulangan, penukaran, perbaikan atau Rekondisi
38
Ada beberapa cara yang dapat di tempuh oleh pengelola perlengkapan sekolah untuk mendapatkan perlengkapan yang
dibutuhkan sekolah, antara lain dengan cara membeli, mendapatkan hadiah atau sumbangan, tukar menukar, dan meminjam.
39
1 Pembelian
Untuk membeli buku – buku perpustakaan sekolah dapat di tempuh
dengan beberapa cara, yaitu membeli di pabrik, membeli di toko, dan memesan.
a. Membeli di pabrik.
Yang dimaksud disini adalah memperoleh perlengkapan sekolah dengan cara membeli langsung di pabrik yang memproduksi
perlengkapan sekolah. b.
Membeli di toko. Tidak semua sekolah dekat dengan pabrik atau penerbit, sehingga
apabila membeli langsung ke pabrik atau ke penerbit memerlukan biaya tambahan biaya yang tidak sedikit untuk ongkos
perjalanannya. c.
Memesan. Seringkali terjadi seorang pengelola perpustakaan sekolah ingin
membeli perlengkapan sekolahnya, misalnya, peta timbul di toko
38
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, Jakarta: November 2007, h.
14-17
39
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 cet. 2 hal. 31
30
serbaada.Sementara itu, di toko tersebut tidak memiliki persediaan peta timbul yang diinginkannya, karena semuanya sudah terjual.
40
2 Hadiah atau Sumbangan.
Selain dengan cara memberi perlengkapan sekolah juga bisa diperoleh dari hadiah atau sumbangandari perorangan atau organisasi,
badan – badan atau lembaga – lembaga tertentu. Permintaan hadiah
atau sumbangan
perlengkapan sekolah
dijadikan tambahan
perlengkapan pendidikan di sekolah. Untuk memperoleh hadiah atau sumbangan perlengkapan sekolah
atau bahan pustaka lainnya banyak tergantung pada hubungan antara sekolah sengan sumber-sumber yang dijadikan tempat meminta hadiah
atau sumbangan, dan juga tergantung kemampuan pengelola perlengkapan sekolah di dalam berusaha memperolah hadiah atau
sumbangan.
41
3 Tukar menukar
Untuk memperoleh tambahan perlengkapan sekolah, pengelola perlengkapansekolah bisamengadakan hubungan kerja sama dengan
pengelola perlengkapan sekolah lainnya. Hubungan kerja sama tersebut berupa saling menukar perlengkapan sekolah. Perlu
dikemukakan disini, bahwa perlengkapan sekolah yang akan ditukarkan harus diseleksi dengan sebaik-baiknya, sehingga kegiatan
tukar menukar perlengkapan sekolah tidak sia-sia. Perlengkapan sekolah yang ditukarkan adalah perlengkapan
sekolah yang jumlahnya melebihi kebutuhan.Misalnya, sekolah memiliki globe sebanyak 7 buah, sementara kebutuhannya hanya 6
buah. Oleh karena melebihi kebutuhannya, 1 buah globe perlu ditukarkan dengan perlengkapan lain yang belum dimiliki ke sekolaha-
40
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 cet. 2 hal. 32
41
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 cet. 2 hal. 35
31
sekolah yang masih kekurangan globe.
42
4 Meminjam
Pengadaan perlengkapan sekolah bisa dilakukan dengan cara meminjam kepada pihak-pihak tertentu. Pihak-pihak yang dapat
dipinjam adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru ataupun orang tua murid. Seringkali ada seseorang yang memiliki
sejumlah barang, buku-buku, surat kabar, atau majalah yang sebenarnya
sangat dibutuhkan
oleh sekolah
sebagai kelengkapanperlengkapan pendidikan di sekolah. Namun, seseorang
itu tidak bersedia memberikannnya kepada sekolah, walaupun sebenarnya tidak digunakan lagi di rumahnya, sehingga sebagai jalan
tengahnya pengelola perlengkapan sekolah tidak memintanya tetapi hanya meminjamnya dalam jangka waktu tertentu.
43
Jangka waktu pinjaman jangan terlalu singkat, sebab yang demikian itu akan merugikan pengelola perlenglkapan dalam segi
pengelolaannya. Perlu diperhatikan, bahwa perlengkapan, atau buku –
buku, majalah, surat kabar, maupun bahan pustaka lainnya yang di pinjam
tersebut diinventariskan
didalam buku
inventaris sendiri.Demikian empat cara pengadaan perlengkapan pendidikan di
sekolah.
44
Untuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya untuk pengadaan tanah bisa
dilakuakn dengan cara membeli, menerima hibah, menerima hak pakai, menukar dan sebgainya. Dalam pengadaan gedungbangunan dapat
dilakukan dengan cara membangun baru, memebeli, menyewa, menerima hibah, atau menukar bangunan. Untuk pengadaan
perlengkapan atau perabot sekolah dapat dilkukan dengan jalan
42
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 cet. 2 hal.35
43
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 cet. 2 hal. 35
44
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 cet. 2 hal. 36
32
membeli. Perabot yang akan dibeli dapat berbentuk yang sudah jadi, atau yang belum jadi.
Dalam pengadaan perlengkapan ini juga dapat dilakukan dengan jalan membuat sendiri atau menerima bantuan dari instansi pemerintah
dari luar Departemen Pendidikan Nasional, badan-badan swasta, masyarakat, perorangan dan sebagainya.
Dalam pengadaan sarana di atas selain perlu diperhatikan segi kualitas dan kuantitas, juga diperhatikan prosedur atau dasar hukum
yang berlaku, sehingga sarana yang sudah ada tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Misalnya dalam pembelian tanah perlu jelas
surat-surat tanah yang akan dibeli, demikian juga dengan akte jual belinya, demikian juga kalau menerima hibah dari pihak lain supaya
ada dasar hukumnya, sebaiknya dalam pelaksanaanya dilakukan dengan Akte Notaris Pejabat pembuat akte tanah setempat.
Sedangkan untuk yang sifatnya hak pakai, seperti lahan hendaknya disertai dokumen serah terima dari pihak yang memberikan
hak pakai. Untuk sarana yang diperoleh melalui siswa perlu juga dibuat surat perjanjian kontrak antar pihak penyewa dan pihak yang
menyewakan dan sebagainya. Pada setiap sekolah seyogyanya ada petugas khusus yang
melaksanakan tugas
berkaitan dengan
urusan perlengkapan.Kegiatannya meliputi, menerima, menyimpan dan
mengeluarkan barang dari tempat penyimpanan baranggudang.Barang atau sarana pendidikan yang ada pada setiap sekolah banyak
macamnya.Dalam menyimpan barang-barang tersebut hendaknya diperhatikan sifat-sifat barang tersebut.
Dalam penyimpanan barang-barang juga perlu diperhatikan tempat penyimpanan barang tersebut. Gudang hendaknya ditempatkan
pada lokasi yang mudah dijangkau, fasilitas pendukungnya, seperti : listrik, air, dan sebagainya. Gudang tersebut kondisnya harus baik.
Untuk terjaminnya pelaksanaaan peyimpanan barang atau sarana