dari masjidil haram,untuk penanganannya pada musim haji tahun 2012 ini pihak penyelenggara telah menambah jumlah armada bus sesuai
kebutuhan,dan jumlahnya akan terus berubah setiap tahunnya tergantung pada jumlah jamaah haji Indonesia. Penyewaan armada bus yang
dilakukan di tanah suci ini dilakukan dengan alasan untuk menghemat biaya dengan membagi jumlah armada bus yang akan disewa sesuai
dengan jamaah yang ada, sehingga tidak mengalami kelebihan armada.
3. Keamanan dan Perlindungan Jamaah Haji
Hal ketiga adalah pada tahun 2010 dan 2011 masih banyak jamaah haji yang mengalami perampokan barang bawaan, hal tersebut dilakukan
oleh muqimin asal Indonesia yang tentunya sebagian besar sudah ditangani secara hukum sesuai dengan aturan hukum di Arab Saudi. Namun mulai
dari musim haji tahun 2012 kini sudah mulai dibentuknya personil keamanan wanita untuk menjaga keamanan dan ketertiban dari jamaah
wanita pada tempat yang dilarangnya bercampur antara laki-laki dan wanita dalam satu tempat.
66
4. Katering Haji
Kemudian yang keempat terkait masalah banyaknya keluhan tentang katering yang basi,sebenarnya penyedia katering melakukan tugas dengan
semestinya,mengantarkan katering jamaah ke pemondokan masing-masing sesuai dengan jam-jam yang telah ditentukan. Namun adanya miss-
understanding antara jamaah dan penyedia katering adalah banyaknya
66
Wawancara langsung dengan Bapak Abdul Muhyi, Kasubbag Tata Usaha Pelayanan Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik
Indonesia.
jamaah yang berdiam didalam masjid untuk menunggu waktu sholat berikutnya sementara katering sudah tiba di pemondokan. Alhasil
sesampainya jamaah di pemondokan,yang didapati adalah katering yang sudah tidak layak atau basi. Untuk itu perlu ditingkatkannya kesadaran
jamaah akan waktu-waktu penyediaan katering di pemondokan dan juga adanya sistem informasi yang lebih jelas dari pihak penyelenggara kepada
jamaah agar tidak lagi didapati katering yang sudah basi. Sementara masih banyaknya kejadian katering basi di luar teknis
PIH seperti saat di bandara, hal itu biasanya disebabkan oleh keterlambatan pesawat tiba di bandara sehingga katering menjadi sudah
tidak layak untuk di makan,dan untuk penanganannya pihak maskapai diharuskan mengganti dengan katering yang baru untuk para jamaah haji
Indonesia,sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak,antara pihak maskapai dan dengan pihak penyelenggara,Ditjen
PHU.
67
Untuk itu pemerintah melakukan upaya penanganan hal tersebut dengan peningkatan kualitas layanan katering seperti dengan pengawasan
penyediaan katering yang lebih diperketat mulai dari penyimpanan bahan di gudang, proses pemasakan makanan hingga penyediaan katering kepada
jamaah.
5. Pemulangan Debarkasi