Pemulangan Debarkasi Dana Abadi Umat DAU

jamaah yang berdiam didalam masjid untuk menunggu waktu sholat berikutnya sementara katering sudah tiba di pemondokan. Alhasil sesampainya jamaah di pemondokan,yang didapati adalah katering yang sudah tidak layak atau basi. Untuk itu perlu ditingkatkannya kesadaran jamaah akan waktu-waktu penyediaan katering di pemondokan dan juga adanya sistem informasi yang lebih jelas dari pihak penyelenggara kepada jamaah agar tidak lagi didapati katering yang sudah basi. Sementara masih banyaknya kejadian katering basi di luar teknis PIH seperti saat di bandara, hal itu biasanya disebabkan oleh keterlambatan pesawat tiba di bandara sehingga katering menjadi sudah tidak layak untuk di makan,dan untuk penanganannya pihak maskapai diharuskan mengganti dengan katering yang baru untuk para jamaah haji Indonesia,sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak,antara pihak maskapai dan dengan pihak penyelenggara,Ditjen PHU. 67 Untuk itu pemerintah melakukan upaya penanganan hal tersebut dengan peningkatan kualitas layanan katering seperti dengan pengawasan penyediaan katering yang lebih diperketat mulai dari penyimpanan bahan di gudang, proses pemasakan makanan hingga penyediaan katering kepada jamaah.

5. Pemulangan Debarkasi

67 Wawancara langsung dengan Bapak Abdul Muhyi, Kasubbag Tata Usaha Pelayanan Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia. Untuk proses pemulangan debarkasi di tahun 2012, pemerintah mengupayakan agar meningkatnya OTP dari tahun 2011 dan 2010 yang hanya mencapai 54,5. Seperti pada proses embarkasi,pada proses debarkasi pun pemerintah Indonesia akan terus menjalin komunikasi yang efektif dengan pihak maskapai agar lebih mengatur jadwal pemberangkatan khusus untuk jamaah haji Indonesia, agar ibadah haji lebih berjalan dengan khusyu tanpa adanya gangguan terkait keterlambatan armada pesawat.

6. Dana Abadi Umat DAU

Sebelum mengenai Dana Abadi Umat DAU, yang masih sering terjadi masalah dalam PIH adalah penentuan Biaya Perjalanan Ibadah Haji BPIH yang masih simpang siur menjelang musim haji berlangsung, untuk itu pemerintah mengupayakan untuk melakukan pembahasan BPIH lebih awal agar lebih ada persiapan, baik dari pemerintah selaku pelaksana maupun juga dari jamaah haji yang akan berangkat. Kemudian terkait masalah Dana Abadi Umat DAU, DAU sendiri difungsikan untuk membiayai pembangunan di Indonesia yang berasal dari efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji 68 . Penggunaan DAU mencakup untuk aspek sosial, agama, pendidikan, kesehatan dan juga digunakan untuk penyelenggaraan ibadah haji. Yang digunakan untuk menjalankan fungsi ini bukan jumlah keseluruhan dana dari hasil sisa ONH jamaah haji Indonesia,namun hanya sekitar 10 dari bunganya yang 68 Republik Indonesia, Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Badan Pengelola Dana Abadi Umat, Bab I, Pasal 1. akan digunakan,khususnya untuk penyelenggaraan ibadha haji dengan pembagian tertentu untuk porsi di tanah suci dan di Indonesia. DAU yang pada awalnya disebut sebagai dana sisa ONH mulai diberlakukan pada 1998 pada masa Tarmizi Taher menjabat sebagai Menteri Agama. DAU disusun atas kerja sama antara Direktorat Pengelolaan Dana Haji Ditlola dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI yang membidangi masalah Agama, Sosial dan Pemberdayaan Perempuan. DAU sendiri pada awalnya yang masuk ke rekening pribadi,namun sejak tahun 2006 seluruh dana hasil efisiensi PIH masuk ke rekening baru atas nama Menteri Agama dengan alasan keamanan dan ketransparansian alur penggunaan dan pemasukan dana. Sebagai bentuk pertanggung jawabannya, Ditlola membuat laporan hasil penggunaan DAU sama halnya dengan laporan keuangan untuk PIH,untuk kemudian di audit oleh BPK RI dan disahkan oleh Menteri Agama. 69

D. Analisis