b. Penilaian bersifat korektif terhadap fase yang telah selesai dikerjakan.
Korektifitas yang menjadi sifat penilaian itu sangat berguna bukan untuk fase yang telah selesai, akan tetapi untuk fase berikutnya.
Artinya melalui penilaian harus ditemukan kelemahan-kelemahan sistem yang digunakan dalam fase yang baru saja selesai, juga harus
ditemukan penyimpangan-penyimpangan danatau penyelewengan- penyelewengan yang telah terjadi, tetapi lebih penting lagi harus
ditemukan sebab-sebab mengapa kelemahan-kelemahan itu timbul dan mengapa sebab-sebab mengapa penyimpangan-penyimpangan itu
terjadi.
22
2. Proses Evaluasi
Dalam melakukan kegiatan evaluasi, secara umum meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan apa yang akan di evaluasi
Pimpinan lembaga dan pelaksana mennentukan secara spesifik proses penerapan dan hasil yang akan di monitor dan di
evaluasi,proses dan hasil pengukuran harus bersifat objektif. b.
Mengembangkan standar kerangka dan batasan; Standar yang dikembangkan harus bersifat strategis dan
objektif,serta mengandung sebuah jarak batasan yang logis yang menerima segala bentuk kekurangan dan kesalahan. Standar
tersebut bukan hanya digunakan untuk mengukur hasil
22
Ahmad Fadli HS, Organisasi Administrasi, Jakarta: Manhalun Nasyi-in Press, 2008 Cet. IV, h. 32-33
akhir,tetapi juga
untuk saat
pelaksanaan monitoring
berlangsung.
23
c. Merancang desain metode;
d. Menyusun instrumen dan rencana pelaksanaan;
e. Melakukan pengamatan, pengukuran dan analisis;
f. Membuat kesimpulan dan pelaporan.
Keenam langkah evaluasi di atas dapat dipadatkan menjadi 2 langkah terpenting, yaitu Menetapkan fokus hal yang akan di evaluasi
dan merancang metode pelaksanaannya
3. Desain Evaluasi
Banyak rancangan desain yang dapat dipakai dalam melakukan evaluasi. Michael Ibrahim membuat urutan desain menjadi:
a. Non-riset, termasuk lelucon anecdote, cerita hikayat
story, dan pendapat-pendapat ahli maupun orang awam. b.
Riset non-eksperimental, termasuk survei sederhana, studi kasus-kelola case control study dan studi kohor cohort
study. c.
Riset eksperimental, termasuk mulai dari desain eksperimen lapangan sampai dengan laboratorium
Stephen Isaac dan William B. Michael 1981 mengemukakan 9 bentuk desain evaluasi, yaitu:
a. Historikal
23
Hunger and Wheelen, Essesntial of Strategic Management, Tampa, Florida, Addison Wesley Longman Inc., 1997, h. 161
b. Deskriptif
c. Studi perkembangan
d. Studi kasus lapangan
e. Studi korelasional
f. Studi sebab akibat
g. Eksperimen murni
h. Eksperimen semu
i. Riset aksi
24
B. Penyelenggaraan Pelaksanaan Actuating