Untuk penanganan katering, Ditjen PHU melakukan kerja sama dengan 18 perusahaan dengan total kapasitas 201.979 selama di Armina
Arafah dan Mina. Pada fase I kedatangan disediakan 1 box katering dan didistribusikan kepada jamaah saat didalam bis dan pada fase II
diberikan saat di bandara di Jeddah dengan menggunakan penutup kertas milky board yang diatasnya tertulis batas akhir waktu konsumsi
dan tanggal produksi makanan. Kemudian untuk di Madinah, Ditjen PHU melakukan kerja sama dengan 15 perusahaan katering dengan
jumlah kapasitas 194.000 jamaah.
58
5. Transportasi Darat Armada Bis
Kemudian terkait transportasi darat selama di tanah suci,disediakan 58 armada bis untuk mengangkut jamaah haji Indonesia menuju Masjidil
Haram yang tinggal di pemondokan dengan jarak di atas 2000 meter. Penyediaan armada bis disediakan oleh perusahaan SAPTCO yang telah
menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia.
59
6. Kesehatan Jamaah Haji
Terkait aspek kesehatan, Ditjen PHU menyediakan Balai Pengobatan Haji Indonesia BPHI di Makkah dan Rumah Sakit Tipe C
di Madinah dengan total daya tampung 200 pasien dan dilengkapi 28 armada ambulans. Tenaga Kesehatan Haji Indonesia TKHI tahun
2011 berjumlah 1.497 yang menyertai jamaah dan di PPIH berjumlah
58
Laporan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1432 H 2011 M oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI, 2011
59
Laporan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1432 H 2011 M oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI, 2011
306 yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, apoteker, paramedis, sanitarian, surveilans dan penunjang medik. Pada
tahun 2011, jamaah haji yang meninggal tercatat mencapai 537 orang yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti infeksi dan gangguan
pernafasan, organ pembuluh darah, sistem saraf, sistem sirkulasi, pencernaan, stroke dan lainnya. Sedangkan untuk jamaah yang sakit
hingga proses debarkasi kloter terakhir, tercatat ada 45 orang yang ditunda pemulangannya hingga kondisinya pulih dan dipulangkan
secara bertahap.
7. Keamanan dan Perlindungan Jamaah Haji
Pada musim haji tahun 2011,juga masih terdapat beberapa kasus terkait keamanan dan perlindungan jamaah haji Indonesia,seperti yang
terjadi adalah pencopetan, jamaah yang lupa, penipuan dan lain-lain. Kejadian ini terjadi di beberapa tempat seperti masjid dan di
pemondokan. Untuk di pemondokan,penyedia rumah juga telah menyediakan safety box untuk menyimpan barang-barang berharga,juga
setiap rumah sudah dijaga oleh petugas keamanan,namun jumlahnya yang masih belum mencukupi. Penggunaan safety box pun juga masih
diacuhkan oleh sebagian kecil jamaah. Namun sebagai gantinya,pemilik rumah melakukan penggantian untuk barang yang hilang,baik itu di
Makkah maupun di Madinah. Adapun terkait jumlah kasus yang disebabkan oleh pencopetan,lupa,penipuan dan sebab lainnya, mencapai
total 78 kasus dengan total kerugian Rp. 338.698.500,- dan SR 62.178 serta 31 barang yang hilang.
60
8. Pemulangan Debarkasi