Pengertian Evaluasi Teori Evaluasi

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Teori Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yakni to evaluate yang diberi awalan e- dan akhiran –tion yang berarti sebuah penialaianmemberi nilai judgment atau pengukuran 18 . Ernest J. McCormick 1985:231 mengemukakan bahwa “As Goldstein and Buxton 1982 print out, the evaluation of training centers around two interacting corners: 1 the estabilishment of measures of success criteria; and 2 the experiments designs used in the evaluation”. Goldstein dan Buxten berpendapat bahwa evaluasi pelatihan dapat didasarkan pada kriteria pedoman dari ukuran kesuksesan dan rancangan percobaan. 19 Evaluasi sebagai fungsi manajemen adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui pelaksanaan yang telah dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan 18 Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005 Cet.5, h. 311 19 A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000 Cet.II, h.59 serta menjadikannya sebagai indikator kesuksesan atau kegagalan sebuah program sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya. 20 Evaluasi adalah bagian integral dari proses manajemen, evaluasi dilakukan karena ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana, apakah semua masukan kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti yang diharapkan. Gambar 1. Siklus Manajemen 21 Dalam lingkup organisasi dan administrasi, evaluasi atau penilaian dapat diartikan sebagai sebuah proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil pekerjaan yang telah dicapai dengan hasil- hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakekat dari penilaian adalah : a. Penilaian ditujukan kepada satu fase tertentu dalam satu proses setelah fase itu seluruhnya selesai dikerjakan. Berbeda dengan pengawasan yang ditujukan kepada fase yang masih dalam proses pelaksanaan. 20 M. Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, Bandung: Pustaka Setia, 2010 Cet. I, h.115 21 Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005 Cet.5, h. 311 Perencanaan Evaluasi Implementasi b. Penilaian bersifat korektif terhadap fase yang telah selesai dikerjakan. Korektifitas yang menjadi sifat penilaian itu sangat berguna bukan untuk fase yang telah selesai, akan tetapi untuk fase berikutnya. Artinya melalui penilaian harus ditemukan kelemahan-kelemahan sistem yang digunakan dalam fase yang baru saja selesai, juga harus ditemukan penyimpangan-penyimpangan danatau penyelewengan- penyelewengan yang telah terjadi, tetapi lebih penting lagi harus ditemukan sebab-sebab mengapa kelemahan-kelemahan itu timbul dan mengapa sebab-sebab mengapa penyimpangan-penyimpangan itu terjadi. 22

2. Proses Evaluasi