Menurut Arends 1997: 57 pada model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu
kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan
dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan
mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya, kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Gambar 2. Contoh pembentukan kelompok Jigsaw 1.Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal,
selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok
yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.
2. Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual. 3. Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan
berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
4. Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi
pembelajaran
C. Model Pembelajaran Numbered Heads Together NHT
Pembelajaran kooperatif NHT Numbered Head Together atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT pertama kali dikembangkan oleh
Spenser Kagen untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran tersebut Trianto, 2010: 82. Hal senada diungkapkan oleh Ibrahim 2003: 28 yang menyatakan bahwa Pembelajaran kooperatif
tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.
Nurhadi 2004: 119 menyatakan bahwa mengklasifikasikan pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai salah satu metode struktural yaitu metode yang
menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Struktur-struktur ini menghendaki
agar para siswa saling bekerjasama saling bergantung dalam kelompok- kelompok kecil secara kooperatif. NHT adalah salah satu struktur yang dapat
digunakan untuk mengajar keterampilan sosial. Lebih lanjutnya dikembangkan dengan melibatkan para siswa dalam melihat kembali bahan
yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.
Lie 2004: 58 menyebutkan langkah umum sintaks penerapan NHT sebagai berikut.
1. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor. 2.
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3.
Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini.
4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerja sama mereka. Menurut Trianto 2010: 82-83 dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh
kelas, guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT. a.
Fase 1: Penomoran Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan
kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. b.
Fase 2: Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi,
Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. misalnya
, “berapakah jumlah gigi orang dewasa?” atau berbentuk arahan, misalnya “pastikan setiap orang mengetahui 5 buah kota provinsi yang
terletak di Pulau Sumatera.”