2.1.5 Book To Market Ratio
Book to Market Ratio merupakan cerminan apresiasi atau penilaian investor terhadap nilai buku sebuah perusahaan melalui harga saham. Book
to market ratio yang berasal dari neraca memberikan informasi tentang nilai bersih sumber daya perusahaan. Book to market ratio adalah perbandingan
antara nilai buku per lembar saham dengan nilai pasar saham. Nilai buku per lembar saham sangat mencerminkan nilai perusahaan dan nilai perusahaan
tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya. Nilai buku per lembar saham adalah nilai kekayaan bersih ekonomis dibagi dengan
jumlah lembar saham yang beredar. Kekayaan bersih ekonomis adalah selisih total aktiva dengan total kewajiban, sedangkan harga pasar adalah
harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Semakin tinggi book to market ratio, maka semakin baik pula penilaian investor terhadap nilai buku
perusahaan. Dengan demikian, book to market ratio menurut Arlian 2009 : 31
dapat juga dinyatakan sebagai berikut ini:
���� �� ������ ����� =
���� ���� � �������� ������ ����� �� ������
x 100
Margaretha dan Damayanti 2008 menjelaskan nilai buku terdiri dari : 1. Dana perusahaan yang diperoleh dari penerbitan semua saham
dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Jumlah pendapatan perusahaan dikurangi dividen karena ini sudah dipisahkan.
Book to market ratio merupakan rasio yang sering digunakan dalam menganalisis besarnya keuntungan dari saham. Beberapa alasan investor
menggunakan book to market ratio di dalam menganalisis investasi antara lain Drew 2003:68 :
1. Book value memberikan pengukuran yang relatif stabil, untuk dibandingkan dengan market price. Untuk investor yang tidak
mempercayai estimasi discounted cash flow, book value dapat menjadi benchmark dalam memperbandingkan dengan market price.
2. Karena standar akuntansi yang hampir sama pada setiap perusahaan, book to market ratio bisa dikomparasikan dengan perusahaan lain yang
berada pada satu sektor, untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut masih undervalue atau sudah overvalue.
Menurut Pontiff dan Schall 1998:142, dalam penelitiannya market to
book ratio mampu memperkirakan pengaruh antara nilai buku dengan stock return, serta menentukan apakah investor akan mendapatkan capital gain
keuntungan atau capital loss kerugian atas investasi saham yang telah dipilihnya. Apabila book to market ratio memiliki rasio yang tinggi
mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut masih undervalue, suatu kondisi dimana perusahaan tersebut kurang bagus sehingga kurang mampu
memberikan return bagi para investor yang telah menanamkan modalnya. Demikian pula apabila rasio book to market ratio rendah mengindikasikan
bahwa perusahaan tersebut overvalue sehingga mampu memberikan return bagi para investor yang telah menanamkan modalnya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Kebijakan Dividen