20
2.1.2. Indoor Residual Spray
2.1.2.1. Pengertian
Indoor Residual Spray IRS adalah aplikasi insektisida yang tahan lama pada tempat-tempat potensial vektor malaria istirahat seperti dinding, atap, dan
langit-langit dari semua rumah atau tempat-tempat potensial nyamuk untuk hinggap dan kontak dengan insektisida WHO, 2013. Penyemprotan efektif bila
penularan malaria terjadi di dalam rumah. Sehingga sebelum melakukan Indoor Residual Spray IRS penting untuk mengetahui bionomik nyamuk dalam hal
istirahat dan tempat menggigit Kemenkes, 2012.
2.1.2.2. Syarat-syarat Indoor Residual Spray IRS
Indoor Residual Spray IRS dilakukan dalam setahun 2 kali sebelum puncak kasus terjadi. Syarat-syarat dilakukan Indoor Residual Spray IRS yaitu:
1. Daerah yang akan dilakukan penyemprotan merupakan daerah endemis tinggi
malaria atau terjadi KLB 2.
Bangunan yang disemprot adalah semua bangunan yang digunakan untuk menginap pada malam hari termasuk masjid dan tempat ronda
3. Penularan terjadi di dalam rumah, vektor memiliki resting di dalam rumah
4. Diterima oleh masyarakat Kemenkes, 2012; Pranuri dan Kusbaryanto, 2005.
Selain itu, sebelum dilakukan penyemprotan juga akan lebih efektif bila diketahui puncak kasus malaria di wilayah tersebut Pranuri dan Kusbaryanto,
2005. Setelah itu, dipilih waktu penyemprotan sebelum puncak kasus. Hal ini dimaksudkan untuk membunuh vektor dewasa sebelum terjadi puncak kasus.
Cakupan penyemprotan juga harus diperhatikan. Rumah yang dilakukan Indoor
21
Residual Spray IRS harus di semprot sempurna sehingga efektif dalam membunuh vektor malaria. Cakupan penyemprotan ini juga dapat menjadi
evaluasi pelaksanaan kegiatan Indoor Residual Spray IRS. Evaluasi kegiatan Indoor Residual Spray IRS yang tergolong mahal ini bahkan dilakukan sampai
menggunakan teknologi mobilphone di Afrika untuk melakukan evaluasi sehingga memudahkan dalam memperoleh informasi cakupan dan progress kegiatan Indoor
Residual Spray IRS yang dilakukan PMI, 2015. Aplikasi Indoor Residual Spray IRS yang dilakukan di Kabupaten
Purworejo dimulai pada tahun 1964 sampai 2003. Pada tahun 2004 sampai 2006 aplikasi Indoor Residual Spray IRS ditiadakan karena kasus malaria yang
menurun. Namun pada tahun 2007 kasus mulai meningkat kembali sehingga pada tahun 2008 sampai sekarang dilakukan kembali aplikasi Indoor Residual Spray
IRS. Aplikasi Indoor Residual Spray IRS yang dilakukan menjadi fokus terhadap dusun yang memiliki kasus malaria tinggi. Setiap tahunnya, dilakukan
dua kali periode namun bila pada periode pertama kasus malaria di dusun yang memiliki kasus malaria tinggi jumlahnya telah berkurang, maka Indoor Residual
Spray IRS periode kedua akan dilakukan untuk dusun lain yang sekiranya perlu dilakukan Indoor Residual Spray Dinkes Purworejo, 2015.
2.1.2.3. Langkah-langkah Indoor Residual Spray IRS