28
serta  menyajikan  kembali  data  tersebut  sehingga  dapat  menambah  pemahaman. Penggunaan  teknik  analisis  tersebut  dinamakan  analisis  spasial.  Pada
perkembangannya dilakukan pula analisis spasial terhadap obyek yang mengalami perubahan  berdasarkan  waktu  agar  lebih  jelas  dalam  memberikan  pemahaman
atau yang dikenal dengan istilah analisis spasio temporal Setyawan, 2014.
2.1.3.3. Spasio Temporal
Spasio-temporal  merupakan  data  spasial  yang  nilainya  berubah  dalam
jangka  waktu  tertentu.  Menurut  Cahyati  dan  Lukman  2015:  7,  data  spasial
adalah  data  yang  dapat  dipetakan  dan  mempunyai  lokasi  pada  sistem  proyeksi tertentu  misalnya  lintang,  dan  bujur.  Suatu  bentuk  analisis  dari  suatu
permasalahan  yang  ada  dengan  menggunakan  metode  penelitian  jangka  panjang dalam  suatu  lingkup  daerah.  Metode    Spasio-temporal  menggunakan  data-data
yang  dikumpulkan  dalam  kurun  waktu  tertentu  temporal,  yang  kemudian  data itu  diproses  sehingga  dapat  dilihat  perubahan  data  yang    terjadi  dalam  waktu
tertentu.  Spasio-temporal  bermanfaat  untuk  meneliti  atau  menggambarkan  objek yang berubah berdasarkan waktu Erwig et al, 1999; 2002.
Kasus  malaria  yang  selalu  berubah-ubah  setiap  saat  dan  pengendalian malaria  dengan  Indoor  Residual  Spray  IRS  yang  dilakukan  pada  wilayah
berbeda  dapat  digambarkan  menggunakan  spasio  temporal.  Gambaran  peta distribusi kasus malaria dan wilayah yang dilakukan Indoor Residual Spray IRS
ini  dapat  membantu  dalam  melakukan  analisis  dan  keberhasilan  program pengendalian  malaria.  Pendekatan  spasio  temporal  merupakan  gabungan  antara
29
pendekatan  spasial  keruangan  dan  temporal  waktu  sehingga  pola  kejadian malaria pada waktu tertentu dapat dianalisis yang nantinya dapat membantu dalam
pengambilan langkah kebijakan selanjutnya Setyawan, 2014.
2.2. Kerangka Teori
Gambar 2.2. Kerangka Teori Sumber  pustaka:
WHO,  2009
1
,  Raini,  2007
2
,  Kemenkes,  2012
3
, WHO,2006
4
,  Phiri,  2013
5
,  WHO,  2013
6
,  Mandagi,  2011
7
,  Jastal,  2007
8
, Yudhastuti,  2008
9
, Sopi dan Eka, 2015
10
, Hakim  dan Mara, 2007
11
, Boewono Pemilihan insektisida
1,2,3
Kejadian malaria Bionomik nyamuk
1. Waktu menggigit
7,8
2. Breading Site
9,10
3. Breading Place
11,12
Indoor Residual Spray IRS
3,6
Waktu penyemprotan
4,5
Cakupan penyemprotan
3,6
Data Spasial
18,19
Vektor
13,14,15
Agen
14,16,17
1. Plasmodium falciparum
2. Plasmodium ovale
3. Plasmodium vivax
4. Plasmodium malariae
5. Plasmodium knowlesi