26
Pemetaan menggunakan Sistem Informasi Geografis SIG terhadap wilayah yang dilakukan Indoor Residual Spray IRS dalam pengendalian malaria
penting dilakukan untuk memberikan gambaran hasil dari kegiatan tersebut. Menurut Keiser et al 2003 dalam Setyawan 2014, mengatakan bahwa SIG
dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan untuk menilai risiko dan ancaman kesehatan dalam masyarakat, mengetahui distribusi penyakit dan investigasi
wabah, dapat digunakan untuk perencanaan dan implementasi sebuah program kesehatan, bahkan dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dan pengawasan
terhadap program kesehatan yang telah dilakukan. Sehingga pendekatan secara geografis menggunakan SIG dapat membantu dalam pengambilan kebijakan
berikutnya berdasarkan gambaran hasil kegiatan Indoor Residual Spray IRS yang telah dilakukan.
2.1.3. Sistem Informasi Geografis SIG
SIG dalam bidang kesehatan digunakan untuk membantu kegiatan surveilans, selain itu juga dapat digunakan sebagai kewaspadaan dini terhadap
penyakit menular dan pengambilan kebijakan Sunaryo, 2010.
2.1.3.1. Pengertian
SIG adalah sistem komputer untuk memasukan capturing, menyimpan storerecords, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan data yang berhubungan dengan posisinya di permukaan bumi. Pendekatan keruangan menggunakan SIG sangat bermanfaat karena kejadian
penyakit menular akan berkaitan dengan kondisi wilayah. Salah satu penyakit
27
menular yang berhubungan dengan kondisi wilayahnya yaitu malaria Prahasta, 2009: 100; Sunaryo, 2010. Sehingga pendekatan keruangan sangat penting
dilakukan untuk mengetahui pola kejadian malaria.
2.1.3.2. Kemampuan SIG
SIG memberikan
kemudahan pembuat
kebijaksanaan untuk
memvisualisasikan permasalahan
kesehatan yang
berhubungan dengan
hubungannya dengan sumber daya manusia dan lingkungan sehingga pemantauan dan pengelolaan program penyakit dan kesehatan masyarakat secara efektif
Cahyati dan Lukman 2015: 6. Kemampuan SIG menurut Prahasta 2009: 116
yaitu: 1.
Memasukan dan mengumpulkan data unsur-unsur geografis 2.
Mengintegrasikan data unsur-unsur geografis 3.
Memeriksa dan meng-update data unsur-unsur geografis 4.
Menyimpan dan memanggil kembali data unsur-unsur geografis 5.
Menyajikan kembali data unsur-unsur geografis 6.
Mengelola data unsur-unsur geografis 7.
Memanipulasi data unsur-unsur geografis 8.
Menganalisis data unsur-unsur geografis 9.
Menghasilkan keluaran data unsur-unsur geografis Penggunaan SIG memungkinkan berbagai analisis terhadap informasi
geografis, seperti teknik-teknik untuk meneliti dan mengeksplorasi data keruangan, untuk mengembangkan dan menguji model-model yang dibutuhkan
28
serta menyajikan kembali data tersebut sehingga dapat menambah pemahaman. Penggunaan teknik analisis tersebut dinamakan analisis spasial. Pada
perkembangannya dilakukan pula analisis spasial terhadap obyek yang mengalami perubahan berdasarkan waktu agar lebih jelas dalam memberikan pemahaman
atau yang dikenal dengan istilah analisis spasio temporal Setyawan, 2014.
2.1.3.3. Spasio Temporal