Pembelajaran IPS di SD

42 kognitif lebih menekankan pada aspek pengetahuan dan berkenaan dengan hasil belajar intelektual. Pembelajaran IPS dapat tercapai dengan baik apabila siswa mampu mencapai ranah kognitif dengan baik. Hasil belajar kognitif IPS ini didapat setelah melakukan evaluasi yang berupa tes.

2.1.4 Pembelajaran IPS di SD

2.1.4.1 Pengertian IPS Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial IPS yang secara resmi mulai dipergunakan di Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia untuk pengertian social studiesseperti di Amerika Serikat. Dalam dunia pengetahuan kemasyarakatan atau pengetahuan sosial kita mengenal beberapa istilah seperti ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan sosial. Ilmu sosial penekanannya pada keilmuan yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat atau kehidupan sosial. Oleh karena itu, ilmu sosial ini secara khusus dipelajari dan dikembangkan ditingkat pendidikan tinggi. Mackenzie dalam Ischak, 2004:1.31 mengemukakan bahwa ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam konteks sosialnya atau dengan kata lain adalah semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Jarolimek dalam Ischak, 2004:1.34 mengisyaratkan bahwa studi sosial lebih bersifat praktis, yaitu memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelola dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan yang serasi. Studi sosial ini juga mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah sosial dan memiliki keyakinan akan 43 kehidupan masa mendatang. Sedangkan menurut Ischak 2004:1.35, studi sosial adalah bidang pengetahuan dan penelaahan gejala dan masalah sosial di masyarakat yang ditinjau dari berbagai aspek kehidupan sosial, dalam usaha mencari jalan keluar dari masalah-masalah tersebut. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di mayarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan Ischak, 2004:1.36. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. 2.1.4.2 Ruang Lingkup IPS IPS sebagai program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata-mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama dalam arti yang seluas-luasnya. Oleh karena itu siswa yang dibinanya tidak hanya cukup berpengetahuan dan berkemampuan berpikir tinggi, melainkan harus pula memiliki kesadaran yang tinggi serta tanggung jawab yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, pokok bahasan yang disajikan, tidak hanya terbatas pada materi yang bersifat 44 pengetahuan, melainkan juga meliputi nilai-nilai yang wajib melekat pada siswa sebagai warga masyarakat dan warga negara Sumaatmadja, 2003:1.18. Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS menjelaskan tentang kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat atau dapat juga dikatakan dalam konteks sosial. Ruang lingkup sebagai pengetahuan jika ditinjau aspek-aspeknya meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan aspek politik. Dari ruang lingkup kelompoknya, meliputi keluarga; rukun tetangga; rukun kampung; warga desa; organisasi masyarakat; sampai ke tingkat bangsa. Keluarga dengan skala karakter, fungsi, peranan, kedudukan, dan proses perkembangannya merupakan salah satu ruang lingkup penting IPS. Dalam masyarakat yang bagaimanapun, keluarga yang merupakan segitiga abadi ini selalu ada. Mulai dari keluarga inilah tumbuhnya seseorang menjadi suatu pribadi , dan dalam keluarga ini juga mulai berkembang aspek-aspek kehidupan sosial yang meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi serta aspek politik. Sebagai program pendidikan, ruang lingkup IPS juga menjelaskan tentang nilai-nilai yang menjadi karakter program pendidikannnya. Nilai-nilai tersebut mencakup nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan nilai ketu- hanan Sumaatmadja, 2003:1.18. Dalam proses pembelajaran pendidikan IPS, guru harus tetap berpegang pada ruang lingkupnya, yaitu manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial. Oleh karena itu, proses tersebut tidak dapat terlepas dari kondisi masyarakat sebagai suatu kenyataan. 45 Secara bertahap dan berkesinambungan, lingkup masyarakat yang menjadi objek formal dalam pembelajaran, mulai dari lingkungan keluarga, para tetangga, kampung, desa, kabupaten, propinsi, dst., sedangkan yang menjadi objek materialnya, meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi dan politik Sumaatmadja, 2003:1.29. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1 manusia, tempat, dan lingkungan; 2 waktu, keberlanjutan, dan perubahan; 3 sistem sosial dan budaya; 4 perilaku ekonomi dan kesejahteraan BSNP, 2006: 176. Adapun ruang lingkup materi IPS kelas V semester 2 sesuai KTSP Permendiknas, 2006: 180 adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Ruang Lingkup Materi IPS Kelas V semester Genap Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjaja- han Belanda dan Jepang. 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasi- kan kemerdekaan Indonesia. 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdeka- an Indonesia. 46 Berdasarkan tabel ruang lingkup materi IPS kelas V semester genap, penelitian ini mengkaji pada Kompetensi Dasar 2.1 mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang; 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, dengan indikator-indikator sebagai berikut 2.1.1 menyebutkan tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang; 2.1.2 menceritakan perjuangan tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang; 2.1.3 menerapkan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dalam kehidupan sehari-hari; 2.2.1 menyebutkan tokoh yang berjuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia; 2.2.2 m enjelaskan beberapa usaha para tokoh dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, 2.2.3 menjelaskan cara menghargai jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2.1.4.3 Tujuan IPS Pendidikan IPS bertujuan untuk membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, proses mengajar dan membelajarkannya tidak hanya terbatas pada aspek-aspek pengetahuan kognitif dan keterampilan psikomotor saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak afektif dalam menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan, hambatan dan persaingan ini. Melalui pendidikan IPS, anak didik dibina dan dikembangkan kemampuan mental-intelektual menjadi warga negara yang 47 berketerampilan dan berkepedulian sosial serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Sumaatmadja, 2003:1.10. Hamalik dalam Hidayati, 2008:1.24 merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu: 1 Pengetahuan dan pemahaman Salah satu pengajaran IPS adalah mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta dan ide-ide kepada anak. Selain itu juga mengembangkan rasa kontinuitas dan stabilitas, memberikan informasi dan teknik-teknik sehingga mereka dapat ikut memajukan masyarakat sekiarnya. 2 Sikap hidup belajar IPS juga bertujuan untuk mengemnbangkan sikap belajar yang baik. Artinya, dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki inkuiri untuk me- nemukan ide-ide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang. Sikap belajar tersebut diarahkan pada pengembangan motivasi untuk mengetahui, berimajinasi, minat belajar, kemampuan merumuskan masalah dan hipotesis pemecahannya, keinginan melanjutkan eksplorasi IPS sampai ke luar kelas, dan kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan data. 3 Nilai-nilai sosial dan sikap Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan fenomena dunia sekitarnya, sehingga mereka mampu melakukan perspektif.nilai-nilai sosial merupakan unsur penting di dalam pengajaran IPS. Berdasarkan nilai-nilai sosial yang 48 berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap soaial anak. Faktor keluarga, masyarakat, pribaditingkah laku guru sendiri besar pengaruhnya terhadap perkembangan nilai-nilai dan sikap anak. Guru dapat mengembangkan sikap anak, misalnya menghormati dan menaati peraturan, mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat, mengenal, dan menggunakan sumber-sumber alam dengan sebaik-baiknya, baik kritis dan analitis, dan sebagainya. 4 Keterampilan Anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-alat studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasi dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan. Dengan demikian IPS memperkenalkan siswa bahwa manusia dalam hidup bersama dituntut rasa tanggung jawab sosial. Mereka akan menyadari bahwa dalam hidup bersama itu akan mengahadapi berbagai masalah. Mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan denagn kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 49 4 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global BSNP, 2006: 175. 2.1.4.4 Karakteristik Pendidikan IPS SD Bidang studi IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu. Karena IPS terdiri dari disiplin ilmu-ilmu sosial, dapat dikatakan bahwa IPS itu mempunyai ciri-ciri khusus atau karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bidang studi lainnya. Hidayati 2008:1-26 mengemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya sebagai berikut: 1 Materi IPS Mempelajari IPS pada hakikatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan fisik dan sosial-budaya. Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang merupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: a Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas seperti negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya. b Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi. c Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai 50 yang terjauh. d Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh dan kejadian-kejadian yang besar. e Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, dan keluarga. Masyarakat dan lingkungan memiliki peran yaitu selain menjadi sumber materi IPS juga sekaligus menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori- teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan sekaligus dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat. 2 Strategi penyampaian pengajaran IPS Menurut Mukminan dalam Hidayati, 2008:1-27, strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak diri sendiri,keluarga, masyarakattetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tip e kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Environment Curriculum ”. Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama- tama dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkungan tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapi unsur- unsur dunia yang lebih luas.

2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar