KERANGKA BERPIKIR HIPOTESIS KAJIAN PUSTAKA

60 9 Penelitian yang dilakukan oleh Mary Wilson dalam Srate Journal Volume 22, No.1 yang berjudul “Students’ Learning Style Preferences and Teachers’ Instructional Strategies: Correlations Between Matched Styles and Academic Achievement”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel, yaitu antara gaya belajar yang sesuai dengan prestasi akademik siswa. 10 Penelitian yang dilakukan oleh Dr.Oluwatomi M. Alade and Mrs Angela C. Ogbo dalam IOSR Journal of Research Method in Educatio n Volume 4, No. 1 yang berjudul “ A Comparative Study of Chemistry Students’ Learning Styles Preferences in Selected Public and Private Schools in Lagos Metropolis ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara preferensi gaya belajar siswa dan kinerja mereka dalam tes kimia di kedua sekolah negeri dan swasta. Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang dominan di kalangan siswa di kedua jenis sekolah. Peneliti merekomendasikan bahwa guru kimia harus menggunakan berbagai gaya pengajaran untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa mereka.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, termasuk dalam kegiatan belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana cara ia memperoleh suatu informasi dan cara siswa mengolah informasi tersebut. Cara memperoleh informasi tersebutlah yang dinamakan gaya belajar. Setiap siswa memiliki gaya belajarnya sendiri. Kunci menuju kesuksesan 61 adalah dapat menemukan keunikan gaya belajarnya sendiri. Tiap siswa merupakan individu yang unik karena memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Gaya belajar tersebut menjadi salah satu faktor penyebab keberhasilan siswa dalam belajar. Siswa yang mampu belajar dengan menerapkan gaya belajar mereka yang dominan dapat mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajarnya. Apabila siswa dapat mengenali gaya belajarnya, maka siswa tersebut akan lebih mudah dalam menerima pelajaran. Oleh karena itu, saat mengajar guru harus dapat mengenali gaya belajar dari tiap siswanya. Guru harus menggunakan metode dan media yang dapat melayani keunikan gaya belajar sis- wanya yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kerangka berpikir seperti berikut ini: Hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar IPS Gaya belajar siswa Hasil belajar kognitif IPS  Nilai UTS IPS semester genap tahun ajaran 20152016 Gaya belajar visual Gaya belajar auditorial Gaya belajar kinestetik Ada hubungan yang positif dan signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar IPS 62 Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

2.4 HIPOTESIS

Sugiyono 2013:96 menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang, kajian teori, dan kerangka berpikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. 63

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan jenis penelitian korelasi. Menurut Arikunto 2010: 4,penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.Dalam penelitian korelasional ini menggunakan teknik analisis kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Filsafat positivisme memandang realitasgejalafenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat Sugiyono, 2013:14. Penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN Gugus Wibisono Kecamatan Jati. Bentuk hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat, karena ada variabel independen variabel yang mempengaruhi dan dependen dipengaruhi Sugiyono, 2013:59. Bentuk hubungan penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain Penelitian Korelasional Y X