Hakikat Hasil Belajar KAJIAN TEORI

38 belajar siswa. Gaya belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar, apabila siswa belajar sesuai dengan gaya belajarnya maka hasil belajar yang didapat pun baik.

2.1.3 Hakikat Hasil Belajar

Pada dasarnya belajar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, keterampilan, maupun sikap. Hal tersebut dapat kita lihat dari hasil yang telah kita capai dalam proses belajar. Hasil belajar itulah yang menjadi patokan apakah siswa tersebut sudah mencapai kemampuan belajar dengan baik atau belum. Melalui hasil belajar tersebut, guru dapat mengetahui kemampuan dari tiap siswanya. Sehingga guru dapat memaksimalkan diri dalam proses pembelajaran. 2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar Seseorang belajar bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil belajar merupakan suatu pencapaian yang diperoleh siswa dalam proses belajar tersebut. Pencapaian tersebut tidak hanya menyangkut tentang pengetahuan siswa saja, tetapi juga berkaitan dengan sikap dan keterampilan siswa. Hal tersebut didukung oleh pendapat Sudjana 2014:3 yang menyebutkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono, 2013:5, hasil belajar berupa : 39 1 Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun penerapan aturan. 2 Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 3 Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemmapuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4 Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan ekternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Benjamin Bloom dalam Poerwanti, 2008:1-23 mengelompokkan kemampuan manusia ke dalam dua ranah domain utama, yaitu ranah kognitif dan ranah non-kognitif. Ranah non-kognitif dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu ranah afektif dan ranah psikomotorik. Setiap ranah diklasifikasikan secara berjenjang mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. 40 1 Ranah Kognitif Aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang, yaitu: pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, evaluasi, dan kreasi. Dalam pembelajaran IPS, hasil belajar kognitif lebih menekankan pada aspek pengetahuan dan berkenaan dengan hasil belajar intelektual. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di SD ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, setelah memiliki pengetahuan yang cukup, barulah siswa tersebut dapat mengembangkan sikap maupun keterampilannya. 2 Ranah Afektif Ranah afektif diartikan sebagai internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah yang terjadi bila individu menjadi sadar tentang nilai yang diterima dan kemudian mengambil sikap sehingga kemudian menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya. Jenjang kemampuan dalam ranah afektif, yaitu: menerima receiving, menjawab responding , menilai valuing, dan organisasi organization. Hasil belajar afektif lebih menekankan pada penilaian sikap siswa dalam suatu pembelajaran. Penanaman sikap melalui pembelajaran IPS tidak terlepas dari mengajarkan nilai dan sisten nilai yang berlaku di masyarakat. Strategi 41 pembelajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Sikap yang harus dikembangkan dalam pembelajaran IPS adalah sikap menghargai, tenggang rasa, jujur, adil, demokratis, bertanggung jawab, penghargaan terhadap alam, penghormatan kepada Sang Pencipta, dll. 3 Ranah Psikomotor Ranah psikomotor berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian- bagiannya mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Tingkatan domain dalam ranah psikomotorik yaitu: gerakan refleks, gerakan dasar basic fundamental movements, gerakan persepsi perceptual abilities, gerakan kemampuan fisik physical abilities, gerakan terampil skilled movements, gerakan indah dan kreatif non-discursive communication. Hasil belajar psikomotorik lebih menekankan pada aspek keterampilan dan kemampuan bertindak setelah menerima pengalaman belajar. Dalam pembelajaran IPS, keterampilan siswa harus diperhatikan dalam mencapai hasil belajar yang baik, selain itu juga untuk bertahan dengan lingkungan masyarakat. Keterampilan dasar IPS yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat adalah keterampilan mental, personal, dan sosial. Pada penelitian ini, hasil belajar yang akan diteliti adalah hasil belajar IPS yang mencakup ranah kognitif, karena dalam penilaian hasil belajar IPS lebih banyak mencakup ranah kognitif. Seseorang yang belajar diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan terlebih dahulu, setelah memiliki pengetahuan yang cukup baru dapat mengembangkan sikap maupun keterampilannya. Hasil belajar 42 kognitif lebih menekankan pada aspek pengetahuan dan berkenaan dengan hasil belajar intelektual. Pembelajaran IPS dapat tercapai dengan baik apabila siswa mampu mencapai ranah kognitif dengan baik. Hasil belajar kognitif IPS ini didapat setelah melakukan evaluasi yang berupa tes.

2.1.4 Pembelajaran IPS di SD