Metodologi Penelitian STRATEGI PUBLIC RELATION TEATER KOMA DALAM MENARIK MINAT PENONTON

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis ini memandang komunikasi sebagai suatu proses produksi dan pertukaran makna. 7 Dua hal yang menjadi karakteristik penting dari paradigma ini adalah politik pemaknaan dan proses seseorang membuat gambaran tentang realitas dan komunikasi sebagai sebuah kegiatan yang dinamis. 8 Paradigma konstruktivis bermula dari yang umum menuju yang spesifik, paradigma konstruktivis menjelaskan bahwa realitas tertampilkan dalam simbol-simbol melalui bentuk-bentuk deskriptif serta pengetahuan diperoleh tidak melalui indra semata karena pemahaman mengenai makna adalah jauh lebih penting. 9 Paradigma ini lebih menekankan pada pemahaman makna pada suatu realita dari yang paling umum hingga yang paling khusus.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 10 Penelitian deskriptif kualitatif sesungguhnya dapat dikatakan sebagai 7 Eriyanto, Analisis Framing: Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: Lkis, 2005, h.42 8 Eriyanto, Analisis Framing: Ideologi, dan Politik Media, h.42. 9 Poerwandari, Kristi, Pendekatan kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia Depok: LPS3P, 2007, h.23 10 Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., Metode Penelitian Komunikasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007,h.24. penelitian yang diarahkan pada pengukuran yang cermat terhadap suatu fenomena sosial tertentu. 11 Dalam konteks ini peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta namun tidak melakukan pengujian hipotesis. Menurut Crasswell dalam sebuah pendekatan kualitatif memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih penelitian jenis ini, yaitu: Pertama, sebuah penelitian yang lebih memperhatikan proses daripada hasil, Kedua, peneliti kualitatif lebih memperhatikan interpretasi, ketiga, peneliti kualitatif merupakan alat utama dalam pengumpulan data dan analisis data serta peneliti kualitatif harus terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi di lapangan, dan Keempat, peneliti kualitatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian, interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar. 12

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Studi kasus ini hanya terbatas pada suatu kasus-kasus tertentu yang sedang diteliti pada objek tertentu atau perusahaan yang bersangkutan 13 . Metode studi kasus ini termasuk ke dalam riset lapangan, dimana peneliti meneliti suatu permasalahan tertentu secara khusus, peneliti bisa melakukannya dengan teknik survey maupun teknik eksperimen 14 . 11 Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., Metode Penelitian Komunikasi, h.24 12 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Jakarta: Kencana, 2007, h.303 13 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2010 h.33 14 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, h.33 Peneliti terlebih dahulu membuat kerangka konseptual untuk kemudian melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variabel beserta indikatornya.

4. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah kelompok kesenian teater. Dalam hal ini adalah teater Koma.

b. Objek Penelitian

Objek penelitiannya adalah strategi komunikasi apa yang digunakan oleh teater Koma dalam menarik minat masyarakat untuk menonton pertunjukkan mereka.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses komunikasi diadik, relasional dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dahulu yang dirancang untuk mempertukarkan perilaku dan melibatkan tanya jawab. 15 Wawancara dilakukan secara bebas tetapi tetap menggunakan pedoman wawancara agar pertanyaan terarah. Sasaran wawancara adalah penanggung jawab teater Koma, yakni Ratna Riantiarno. 15 Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, Human Communication: konteks-konteks Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005 h.40.

b. Observasi

Observasi yang dimaksud adalah peneliti meneliti atau mencatat secara langsung peristiwa yang terjadi, peneliti juga bisa berperan sebagai partisipan dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek yang sedang diteliti 16 Observasi dilakukan oleh peneliti tidak hanya menghasilkan data yang berasal dari pancaindra, namun juga dari apa yang dirasakan, disentuh, dicicipi dan sebagainya, semua itu dapat menjadi bahan pertimbangan penelitian selama peristiwa tersebut masih berkaitan dengan penelitian kita 17 . Observasi dilakukan peneliti untuk mengamati secara langsung proses kegiatan yang berlangsung di teater Koma, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai proses pertunjukkan teater di teater Koma.

c. Dokumentasi

Yakni pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen- dokumen. 18 Dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk melakukan interaksi dan terlibat langsung oleh suatu peristiwa yang bersangkutan. 19 Dokumentasi juga dapat digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal, dokumentasi sebagai 16 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, h.221 17 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2009, h.133 18 Usman Husaini dan Akbar Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: PT. Bumi aksara, 2003, cet ke-4, h.73 19 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, h.221 sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan atau bahkan mampu mendeskripsikan sebuah hal baru. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh melalui pengumpulan data-data, literatur maupun kajian kepustakaan terkait masalah yang akan diangkat dan bisa didapatkan dari buku-buku, artikel, berita, foto dan lain-lain 20

6. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data mengenai strategi public relation, teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis public relation oleh Cutlip, Center dan Broom. Menurut ketiganya, strategi public relation memiliki empat proses, diantaranya: 1. Research penelitian Tahapan ini merupakan tahapan dalam mengumpulkan fakta dan data yang berkaitan dengan hal atau objek yang akan dikerjakan, segala keterangan harus diperoleh dengan selengkap dan seakurat mungkin karena menghindari hal-hal fatal dikemudian hari. 21 2. Perencanaan planning Dari tahap awal akan berlanjut ke tahap perencanaan. Dalam tahapan ini bertugas membaca situasi atau menyusun permasalahan, maka dengan membaca atau menyusun permasalahan yang terjadi maka akan 20 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h.144 21 Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.125 didapatkan kesimpulan dalam mengatasi maupun memilih orang-orang yang tepat dan berhak menangani setiap permasalahan tersebut. 22 3. Pelaksanaan action Pada tahap ini hubungan antara pimpinan PR kepada para anggota sangat dibutuhkan, semuanya harus menjalankan tugasnya masing- masing dengan sebaik mungkin. Betapa pentingnya komunikasi yang terjalin pada tahapan ini agar memberikan kemudahan sirkulasi kerja yang maksimal. 23 4. Evaluasi evaluation Evaluasi merupakan tahap terakhir setelah tahap penelitian, perencanaan, dan pelaksanaan. Sebelumnya dalam tahap pelaksanaan, tidak jarang terjadi perubahan suatu program yang telah direncanakan. Dan memang setiap program dalam tahap perencanaan harus kenyal, tidak kaku, demi lancarnya kegiatan yang dilakukan. 24 Untuk memperkuat teknik analisis tersebut diatas, maka peneliti juga menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik yang menggabungkan ketiga hasil data sementara yakni dari observasi pengamatan, dokumentasi, dan wawancara. Setelah itu data-data tersebut dikumpulkan untuk dibuat kesimpulan, dan diolah atau direvisi kembali dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan menganalisis setiap data atau fakta yang ditemukan lebih dekat, mendalam dan menyeluruh. Dalam menganalisis data terdapat tahapan-tahapan sebagai berikut: 22 Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.126 23 Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.130 24 Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.131 a. Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan lapangan. 25 Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data, dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus, menulis memo, dan lain sebagainya dengan maksud menyisihkan datainformasi yang relevan dan tidak mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga akhirnya data yang terkumpul dapat diverifikasi. 26 Data tersebut didapat dari observasi di teater Koma, yang beralamat di Bintaro, Jakarta Selatan. b. Penyajian data, yakni mengumpulkan seluruh informasi yang sudah terarah untuk kemudian memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 27 Penyajian data kualitatif disajikan dalam teks naratif, penyajian juga dapat berbentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan. 28 Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun agar mudah dipahami. c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, merupakan kegiatan di akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitian itu dilaksanakan. Makna yang dirumuskan peneliti dari data harus diuji kebenaran, kecocokan, dan kekokohannya. 29 25 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet ke-1, h. 85 26 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, h. 85 27 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, h. 85 28 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, h. 85 29 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, h. 85 Peneliti menarik kesimpulan dari data wawancara narasumber, tinjauan teori dan mencantumkan data yang sudah akurat hingga dijadikan sebagai kesimpulan dari jawaban rumusan masalah. Apabila seluruh data telah terkumpul maka untuk menganalisisnya digunakan teknik analisis deskriptif, yaitu peneliti berupaya mendeskripsikan kembali data-data yang telah terkumpul mengenai persepsi dan pemahaman tentang strategi komunikasi teater koma dalam menumbuhkembangkan minat para penontonnya. Bogdan dan Biklen menyebutkan bahwa analisis data kualitatif ialah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting, dan menemukan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 30

7. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan teknik penulisan berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Karya iIlmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang diterbitkan oleh CeQDA Center for Quality Development and Assurance Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007. 30 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002 h.248.

F. Tinjauan Pustaka