Penelitian STRATEGI PUBLIC RELATION TEATER KOMA DALAM MENARIK MINAT PENONTON

masyarakat yang kenal dengan teater Koma. dan semua itu berawal dari daya kreatif yang tidak pernah putus dilakukan oleh PR teater Koma.

B. Perencanaan

Pada tahapan ini setelah dilakukan pengumpulan fakta dan data dari lapangan, maka selanjutnya diolah dalam tahap ini. mereka biasanya mengadakan rapat internal dengan menghadirkan seluruh anggota yang terlibat agar seluruh anggota mengetahui strategi yang akan digunakan. Rapat internal ini diharapkan sebagai langkah yang baik untuk menentukan suksesnya konsep yang akan digunakan nanti, di dalam rapat tersebut berisi konsep-konsep mentah yang sudah dirancang sebelumnya oleh seluruh divisi. Kemudian dipresentasikan kepada penanggung jawab teater Koma dan seluruh anggota yang ada didalamnya untuk kemudian dilakukan pengurangan atau penambahan ide dan gagasan agar konsep semakin sempurna, dari konsep tersebut kemudian didapatkan kesepakatan akhir yang menjadi penentu konsep strategi apa yang akan digunakan. Pada tahap ini juga diperlukan untuk membaca situasi dan kondisi yang jauh ke depan, ke belakang dan sekelilingnya. Oleh karenanya para anggota PR tidak sembarangan ketika membuat konsep kerja yang akan dilaksanakan. Setiap kelompok baik berupa organisasi maupun perusahaan pasti memiliki tujuan dan harapan untuk terus berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai jika kita mampu merencanakan prosesnya dengan sebaik mungkin. Begitu pula strategi PR yang dilakukan oleh teater Koma, melalui perencanaan inilah akhirnya didapatkan kesepakatan strategi sebagai berikut:

1. Strategi Door to Door

Strategi ini sudah dilakukan oleh teater Koma sejak masa-masa awal mereka merintis. Bagaimana mereka berusaha menawarkan tiket-tiket pertunjukkan mereka kepada orang-orang yang sekiranya dapat membantu pertunjukkan mereka. Seperti kerabat dekat, teman-teman sesama seniman, bahkan tak jarang pula mereka menyambangi perusahaan-perusahaan besar untuk dapat membantu mereka dalam hal finansial, perusahaan atau lembaga-lembaga tersebut akhirnya diajak untuk bekerjasama dengan perjanjian-perjanjian yang sudah tertera di dalam MoU yang sifatnya tentu harus menguntungkan kedua belah pihak. Entah dengan cara logo si perusahaan tersebut dicantumkan di banner, pamflet maupun media publikasi lainnya, bisa juga iklan mereka di munculkan di website resmi teater Koma, dan masih banyak lagi kesepakatan lain yang bisa menunjang keuntungan bersama. Divisi sponsorship biasanya yang bekerja di bagian ini. Teater Koma juga mengalami pasang surut perjuangan dalam menerapkan strategi ini, tak sedikit tawaran kerja sama yang mereka tawarkan mendapatkan penolakan. Bahkan ada yang sama sekali tidak menanggapi kerja sama tersebut. Adapula perusahaan-perusahaan yang memandang kesenian teater dengan sebelah mata, mereka meragukan bahkan tidak mempercayai teater Koma terhadap kerjasama tersebut. Meski banyak mendapatkan kenyataan yang menyakitkan, teater Koma harus tetap bergerak dan menghibur masyarakatnya. Mereka juga tidak hanya terpaku oleh satu strategi saja, mereka mulai mengembangkan strategi atau cara-cara lain yang dapat menarik masyarakat untuk menyaksikan pertunjukkan mereka. Dan akhirnya, setelah sekian lama mereka berjuang melakukan usaha “door to door” ini akhirnya teater Koma mampu memetik buah dari usaha keras mereka. Kini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang mau bekerjasama dengan mereka bahkan dalam jangka panjang. Tentu dengan bergabungnya berbagai perusahaan ini dapat mendukung mereka tidak hanya dalam hal finansial, namun keuntungan dari perusahaan atau lembaga tersebut yang semakin dikenal konsumennya dan membantu sistem publikasi mereka. Maka hal itu akan memudahkan teater Koma dalam mendapatkan masa untuk menonton dan mengapresiasi pertunjukkan mereka. Hingga saat ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan mereka, seperti Djarum Foundation, bank BCA, dll.

2. Strategi Kedekatan

Kedekatan yang dilakukan oleh teater Koma kepada masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk membangun komunikasi yang baik agar dapat memberi kesan yang berbeda dengan kelompok- kelompok teater yang lain. Strategi ini merupakan pembaruan dari