demi kepentingan publik, dan melaksanakan program kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian umum dan dukungan publik.
42
Adapula Rex Harlow mendefinisikan PR yang juga dikutip oleh Onong dalam bukunya, PR adalah fungsi manajemen yang khas yang
mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian,
penerimaan, serta kerja sama; melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan; membantu menajemen menjadi tahu dan
tanggap terhadap opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak
sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan; juga menggunakan penelitian dengan teknik
komunikasi yang baik sebagai sarana utamanya.
43
Dari definisi barbagai pakar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya PR mengedepankan kesejahteraan umum dalam hal
ini publik. Publik sebagai media untuk melaksanakan komunikasi menjadi sarana atau dasar utama mereka mengemukakan definisi-
definisi tersebut. Para ahli tersebut juga mengungkapkan pentingnya fungsi manajemen bekerja demi pembinaan dan pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya. PR juga bertujuan melakukan perubahan yang efektif, sehingga akan terbukti apakah
manajemen yang mereka lakukan berhasil atau tidak.
42
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.117
43
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.117
2. Proses Public Relation
Seperti yang telah peneliti uraikan sebelumnya pada hal tahapan strategi,
PR juga
melakukan cara-cara
tersebut dengan
mengkombinasikan kepentingan dan tujuan PR. Ada empat tahapan PR yang dikemukakan oleh Cutlip dan Center yang dikutip oleh
Onong dalam bukunya. Keempat tahapan PR tersebut adalah:
a. Research Penelitian
Tahapan ini merupakan tahapan dalam mengumpulkan fakta dan data yang berkaitan dengan hal atau objek yang akan dikerjakan,
segala keterangan harus diperoleh dengan selengkap dan seakurat mungkin karena menghindari hal-hal fatal dikemudian hari.
44
Pada saat pencariannya memerlukan waktu, tenaga dan biaya. Imajinasi
kreatif sangat diperlukan pada saat ini, dengan ide-ide kreatif yang mendalam akan menghasilkan konsep maupun gambaran luas
mengenai projek tersebut, dengan imajinasi kreatif juga akan menghindari atau memperkecil kendala-kendala yang akan terjadi,
juga munculnya antisipasi dalam mengatasi kendala tersebut. Data-data atau konsep yang sudah didapat kemudian diolah
kembali agar data memperoleh data yang benar-benar matang lalu akan dipisahkan dan dikelompok-kelompokkan agar memudahkan
nanti saat penggunaannya.
45
44
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.125
45
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.125
b. Perencanaan Planning
Dari tahap awal akan berlanjut ke tahap perencanaan. Dalam tahapan
ini bertugas
membaca situasi
atau menyusun
permasalahan, maka
dengan membaca
atau menyusun
permasalahan yang terjadi maka akan didapatkan kesimpulan dalam mengatasi maupun memilih orang-orang yang tepat dan
berhak menangani setiap permasalahan tersebut.
46
Dalam perencanaan diperlukan pemikiran yang matang, oleh karenanya pada tahapan ini merupakan salah satu tahapan penting
yang ikut menentukan sukses tidaknya sebuah pekerjaan PR keseluruhan.
Perencanaan ini
menghendaki penglihatan
keseluruhan, mulai dari perkiraan yang jauh kedepan, ke belakang dan sekelilingnya.
Sebuah rencana adalah campuran dari kebijaksanaan policy dan tata cara procedure.
47
Kebijaksanaan dari pimpinan PR ini menjadi pedoman bagi pemikiran dan tindakan para petugas yang
akan bekerja nantinya, sedangkan tata cara meliputi pemilihan tindakan yang akan dijalankan kelak dalam tahap pelaksanaan.
Perencanaan ini sangat bermanfaat bagi pimpinan PR, dan anggota yang menjalankan, karena sukses tidaknya proses PR ini sangat
bergantung tahap perencanaan, karena seluruhnya yang akan
46
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.126
47
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.127
dikerjakan pada tahap pelaksanaan harus dipikirkan matang- matang pada tahap ini.
c. Pelaksanaan action
Sama halnya dengan impelementasi strategi, pada tahap ini merupakan tahapan inti dari seluruh apa-apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pada tahapan ini, seluruh pihak yang bertugas harus melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
gambaran konsep pada perencanaan lalu. Agar tidak terjadi penyimpangan strategi maupun hasil yang tidak memuaskan dan
diluar harapan. Pada tahap ini hubungan antara pimpinan PR kepada para anggota
sangat dibutuhkan, semuanya harus menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik mungkin. Betapa pentingnya
komunikasi yang terjalin pada tahapan ini agar memberikan kemudahan sirkulasi kerja yang maksimal.
48
Dalam pelaksanaan, akan ada saja hal-hal yang tidak terduga yang terjadi, oleh karenanya mengapa diperlukan penemuan pengolahan
data yang matang, juga orang-orang yang berkompeten dibidangnya.
Ada 7 hal penting yang termasuk dalam tahap pelaksanaan menurut Cutlip, Center dan Broom yang dikutip oleh Neni yakni
sebagai berikut:
48
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.130
Credibility, dalam hal ini dimaksudkan bahwa kegiatan komunikasi dimulai dengan “a climate of belief”, terutama untuk dimainkan
oleh peran seorang sumber komunikasi dimana ia haruslah seorang yang dianggap berkompeten.
49
Yang kedua Context, dalam hal ini suatu program komunikasi haruslah dapat berhadapan dan
menyesuaikan dengan realitas dan lingkungan dimana komunikasi itu dilancarkan, yang terpenting adalah pesan tersebut harus
disampaikan sesuai dengan penerimanya sasaran.
50
Content, yang dimaksudkan adalah bahwa pesan yang disampaikan dapat
dimengerti oleh audience yang menerimanya, bukan hanya dimengerti oleh komunikatornya.
51
Selanjutnya Clarity, pesan yang disampaikan harus menggunakan term-term yang sederhana, kata-
kata yang digunakan harus mempunyai arti yang sama baik bagi komunikator maupun komunikan.
52
Continuity and Consistency, komunikasi adalah proses yang tidak ada henti-hentinya dan
dilakukan secara terus menerus, oleh karena karakternya demikian maka
harus diupayakan
agar terdapat
variasi dalam
pengaplikasiannya disamping kontinuitasnya terjaga.
53
Channels, eksistensi media komunikasi harus dapat dimanfaatkan dalam
melakukan kegiatan komunikasi, juga memberikan dampak
49
Neni Yulianita, Dasar- dasar Public Relation, Bandung: Pusat Penerbitan Universitas, 2007 h.153
50
Neni Yulianita, Dasar- dasar Public Relation, h.153
51
Neni Yulianita, Dasar- dasar Public Relation, h.154
52
Neni Yulianita, Dasar- dasar Public Relation, h.154
53
Neni Yulianita, Dasar- dasar Public Relation, h.154
manfaat bagi komunikannya, pemilihan jenis media diupayakan dapat menjangkau publik sasarannya.
54
Yang terakhir Capability of the audience, komunikasi akan efektif jika kebutuhan audience
terpenuhi juga meliputi faktor-faktor sarana dan prasarana yang ada.
55
d. Evaluasi Evaluation
Evaluasi merupakan tahap terakhir setelah tahap penelitian, perencanaan, dan pelaksanaan. Sebelumnya dalam tahap
pelaksanaan, tidak jarang terjadi perubahan suatu program yang telah direncanakan. Dan memang setiap program dalam tahap
perencanaan harus kenyal, tidak kaku, demi lancarnya kegiatan yang dilakukan.
56
Sehingga tujuan utama dari evaluasi ialah untuk mengetahui apakah kegiatan PR benar-benar dilaksanakan menurut rencana
berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Jadi evaluasi sangat penting. Karena tanpa penilaian, tidak akan diketahui sampai
dimana kelancaran kegiatan PR yang telah berlangsung. Seperti dalam tahap-tahap lainnya, dalam tahap evaluasi ini pun
pimpinan PR hendaknya bekerja dengan teliti dan seksama. Dalam hal ini kejujuran merupakan faktor paling penting, semua data-data
harus faktual, pimpinan tidak boleh memberikan tafsiran, apalagi penyelewengan fakta, jika terjadi demikian, maka pemimpin
54
Neni Yulianita, Dasar- dasar Public Relation, h.154
55
Neni Yulianita, Dasar- dasar Public Relation, h.155
56
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.131
tersebut tidak
fungsional.
57
Oleh karenanya
pentingnya mengumpulkan fakta dari awal tahapan dilakukan agar
memudahkan saat evaluasi. Sehingga akan diketahui nantinya apa saja yang menjadi kendala, apa saja yang memudahkan, dan
berhasil atau tidak strategi tersebut.
C. Teater
1. Pengertian Teater
Teater berasal dari bahasa Yunani yakni “Teatron” yang berarti tempat yang tinggi tempat meletakkan sesajian untuk para dewa.
58
Teater dapat juga diartikan mencakup gedung, para pekerja pemain dan kru, sekaligus kegiatannya seluruh peristiwa yang
terjadi didalamnya,adapula yang mengartikan teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan baik dipanggung tertutup maupun diarena
terbuka.
59
Suatu peristiwa yang mencakup tiga unsur didalamnya pekerja, tempat, peristiwa maka itu adalah teater.
60
Jadi, sejatinya teater menurut Nano Riantiarno dalam bukunya “Kitab Teater” adalah sebagai berikut:
“Suatu kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai alat atau media utama untuk menyatakan rasa dan karsanya
mewujud dalam suatu karya seni”
61
57
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.131
58
Nano Riantiarno, Kitab Teater, h.1
59
Nano Riantiarno, Kitab Teater, h.1
60
Nano Riantiarno, Kitab Teater, h.1
Teater merupakan gerakan sosial dan bisa jadi merupakan profesi tertua setelah kekuasaan politik, didalamnya terkandung komitmen,