F. Tinjauan Pustaka
Untuk menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam tinjauan tersebut
ditemukan beberapa judul skripsi yang memiliki kesamaan yaitu dalam hal penggunaan metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaannya yaitu pada objek penelitiannya. Adapun beberapa skripsi yang penulis temukan dan menjadi rujukan
dalam meneliti diantaranya: 1.
Strategi Komunikasi Public Relation Hotel Sofyah Betawi Syariah Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Tamu oleh Nadya
Ramayani 2.
Strategi Publik Relation PT. Anugrah Bersama Sejahtera Dalam Menjalin Loyalitas Customer oleh Johan Alkautsar
3. Strategi Public Relations Pegadaian oyariah Cabang Ciputat Raya
Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen oleh Siti Muslipah
4. Strategi Public Relations Rabbani Dalam Mensosialisasikan Busana
Muslim Modern 5.
Strategi Komunikasi
Rumah Busana
RANTI Dalam
Mensosialisasikan Busana Islami oleh Dian Putra.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN yang akan memaparkan latar belakang
masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
yang akan menguraikan dan membahas teori-teori mengenai strategi public relation. Selain itu, bab ini juga membahas tentang apa itu kesenian teater:
pengertian, sejarah dan perkembangannya serta kaitannya dengan menarik
minat penonton. BAB III GAMBARAN UMUM
yang berisi profil dan sejarah berdirinya Teater Koma, juga visi dan misi, serta struktur kepengurusan
Teater Koma.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA yang berisi temuan data
dan analisis mengenai strategi public relation teater Koma dalam menarik
minat penonton. BAB V PENUTUP
berisi kesimpulan dan saran peneliti.
19
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari dua suku dari bahasa Yunani yakni tratos dan agein, dimana stratos berarti pasukan dan agein berarti memimpin, jadi strategi
berarti ilmu mengenai memimpin pasukan.
31
Asumsi awal yang mengawali kata strategi adalah para jenderal yang ingin memimpin pasukan menjelang
genderang bendera peperangan dilaksanakan. Sehingga tidak mengherankan jika kata strategi sangat melekat dengan para pasukan militer dan pasukan-
pasukan yang sifatnya memenangkan perang.
32
Kini pemahaman mengenai strategi sudah meluas, perang yang awalnya memperebutkan kemerdekaan negara, ada pula perang untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat, kini strategi harus mencakup didalamnya kesepakatan bersama, interaksi satu sama lain, demi tercapainya tujuan
bersama.
33
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia cetakan ketiga 2005:1092 disebutkan strategi adalah ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa-
bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu dalam keadaan perang dan
31
Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, Jakarta: Center for Strategicand Internasional Studies-CSIS, 1978, hal.7
32
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkifirmansyah, Manajemen Strategi:Sebuah Konsep Pengantar, Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999, h.8
33
Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, h.8
damai atau rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Dari paparan pengertian diatas, strategi berarti ilmu untuk melaksanakan suatu hal tertentu menggunakan kebijakan atau cara-cara yang telah
ditentukan sehingga tujuan yang inginkan dicapai dapat terlaksana lebih mudah dan terarah, juga strategi mencakup kedalam beberapa faktor, yakni
faktor kesepakatan bersama, faktor interaksi satu sama lain, agar tidak terjadi kesalahpahaman satu sama lain.
Strategi juga bagaimana kita mampu membaca sekitar dan memahami lebih dalam apa-apa yang terjadi disekitar sehingga strategi yang ingin
digunakan akan lebih mudah dan langsung mengarah ke sasaran. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen
puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar, selain itu strategi juga memengaruhi perkembangan jangka panjang perusahaan, biasanya untuk
lima tahun ke depan dan karenanya berorientasi ke masa yang akan datang.
34
Menurut Steinner dan Meinner, strategi adalah penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dalam meningkatkan kekuatan
eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga
tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.
35
34
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Salemba Empat, 2011, h.19
35
George Steinner dan John Meinner, Manajemen Strategi, penerjemah: Agus Dharma,Jakarta: Erlangga, 1999 h.20
Dengan demikian, strategi merupakan cara atau rencana akan suatu hal demi mencapai tujuan yang diharapkan agar sasaran yang dituju terarah dan
khusus. Strategi juga mencakup berbagai faktor didalamnya seperti interaksi satu sama lain, internalisasi terhadap keadaan sekitar, juga pembacaan
keadaan terhadap situasi yang terjadi juga mengoptimalkan segala sumber daya yang ada. Kini strategi banyak digunakan didalam sebuah organisasi
untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya, juga strategi menjadi media komunikasi dalam menyatukan aspirasi dari berbagai perorangan agar
mencapai kata sepakat demi tercapainya tujuan. Namun nyatanya pada abad ini strategi tidak hanya dapat digunakan oleh organisasi atau sekumpulan
lembaga yang mengharuskan banyak anggota, melainkan strategi kini dapat digunakan oleh individu setiap manusia untuk mencapai maksud dan tujuan
yang diinginkan. Menurut Ali Murtopo, strategi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, yang
pertama memusatkan perhatian pada kekuatan, artinya mengoptimalkan semua yang dimiliki termasuk apa-apa yang menjadi landasan khusus strategi
tersebut dalam menguatkan strategi yang sudah dirancang dan dikemas sedemikian rupa, karena kekuatan menjadi titik utama dalam fokus
perencanaan strategi; yang kedua yakni memusatkan perhatian kepada analisa dinamik, analisa gerak serta analisa aksi, yang berarti strategi mencakup
berbagai hal yang mengharuskan objeknya mampu menganalisa semua yang ada dan yang terjadi; ketiga strategi memusatkan perhatian kepada tujuan
yang ingin dicapai serta gerak untuk mencapai tujuan tersebut, pada ciri-ciri
kali ini mengasumsikan bahwa tujuan menjadi alasan mengapa strategi itu digunakan dan strategi tersebut dapat muncul karena kita sudah terlebih dulu
mengetahui tujuan yang akan dicapai, oleh karenanya strategi menjadi penguat demi tercapainya tujuan yang diharapkan; keempat berusaha
menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan konteks kekuatan kemudian melakukan analisa mengenai
kemungkinan-kemungkinan serta memperhitungkan pilihan-pilihan dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka gerak menuju kepada
tujuan tersebut.
36
2. Tahap - Tahap Strategi
Dalam proses penerapan strategi, tahapan strategi menurut Fred R. David menjadi dasar utama arau acuan untuk melaksanakan strategi ke yang lebih
khusus dan spesifik, karena hal itu akan membantu keakuratan dari penelitian tersebut. Dalam bukunya Fred R. David mengemukakan bahwa sebuah
strategi dapat teruji keberhasilannya jika telah melalui ketiga tahapan dasar berikut, tahapan-tahapan tersebut diantaranya:
a. Perumusan Strategi
Langkah awal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan strategi yaitu dengan cara merumuskan strategi, atau menyusun strategi apa
yang akan digunakan. Pada tahap ini antara lain bertugas menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi, peluang dan tantangan yang dihadapi
organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan
36
Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, h.8
keunggulan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka panjang, membuat strategi-strategi
alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dicapai.
37
b. Implementasi Strategi
setelah melakukan perumusan dan menetapkan strategi yang digunakan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan atau
menerapkan strategi yang telah ditetapkan tersebut. Pada tahap ini memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam
mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya
yang dimiliki sehingga strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan.
38
Implementasi strategi atau disebut juga dengan penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang sportif
pada strategi, penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran,
pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
39
c. Evaluasi Strategi
Evaluasi merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan strategi. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang
sudah diformulasikan tidak berjalan dengan baik. Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi di masa yang akan datang karena berbagai
37
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, h.6
38
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, h.6
39
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, h.7
faktor eksternal dan internal yang terus menerus dapat berubah. Evaluasi strategi terdapat tiga aktivitas yang dianggap sangat krusial,
diantaranya mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar untuk strategi saat ini, mengukur performa dan
mengambil langkah korektif.
40
Evaluasi Juga dapat menjadi tolok ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu
organisasi dan juga untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah tercapai atau belum.
B. Public Relation
1. Pengertian Public Relation
Untuk memahami Public Relation PR dengan lebih luas maka kita dapat menelaah pendapat para pakar. Onong Uchjana didalam
bukunya mengemukakan definisi dari Cutlip, Center dan Broom yang menyatakan bahwa public relation adalah fungsi manajemen yang
menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang
atau organisasi
demi kepentingan
publik, serta
merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik.
41
Prof Marston yang dikutip oleh Onong Uchjana mengatakan bahwa public relation adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara sebuah organisasi
40
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, h.7
41
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, Bandung: CV Mandar Maju, 2009, h.116
demi kepentingan publik, dan melaksanakan program kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian umum dan dukungan publik.
42
Adapula Rex Harlow mendefinisikan PR yang juga dikutip oleh Onong dalam bukunya, PR adalah fungsi manajemen yang khas yang
mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian,
penerimaan, serta kerja sama; melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan; membantu menajemen menjadi tahu dan
tanggap terhadap opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak
sebagai sistem peringatan dini dalam membantu mengantisipasi kecenderungan; juga menggunakan penelitian dengan teknik
komunikasi yang baik sebagai sarana utamanya.
43
Dari definisi barbagai pakar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya PR mengedepankan kesejahteraan umum dalam hal
ini publik. Publik sebagai media untuk melaksanakan komunikasi menjadi sarana atau dasar utama mereka mengemukakan definisi-
definisi tersebut. Para ahli tersebut juga mengungkapkan pentingnya fungsi manajemen bekerja demi pembinaan dan pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya. PR juga bertujuan melakukan perubahan yang efektif, sehingga akan terbukti apakah
manajemen yang mereka lakukan berhasil atau tidak.
42
Onong Uchjana Effendy, Human Relation Public Relation, h.117