Pelaksanaan STRATEGI PUBLIC RELATION TEATER KOMA DALAM MENARIK MINAT PENONTON

Disamping media komunikasi yang masih sangat jarang, keberanian para anggota untuk “mengetuk” minat para penontonnya itu tidak mudah. Tak jarang ada masyarakat yang tidak menghiraukan, adapula yang hanya ingin sekedar tahu, ada yang memang ingin menonton tapi enggan membeli tiket. Kenyataan-kenyataan inilah yang membuat PR teater Koma selalu belajar, namun hal baik yang terjadi di lapangan juga ada, tak sedikit dari masyarakat yang dengan sukarela membantu menyebarkan informasi teater Koma kepada kerabat dan sanak saudara mereka hingga ke luar kota. Hingga hasilnya pada masa-masa sekarang ini sudah banyak kerjasama yang terjalin dengan teater Koma melalui sistem yang lebih baik yakni sponsorship. Kemudian strategi selanjutnya adalah strategi kedekatan; Strategi kedekatan juga rupanya memberi efek yang cukup besar saat pelaksanaannya. Pimpinan PR teater Koma biasanya berkoordinasi dengan seluruh anggota teater Koma dengan menyalurkan bakat para anggota untuk mengajar atau memberi workshop disekolah-sekolah dengan ketentuan perizinan serta kontrak kerja yang tertera diatas kertas yang disepakati kedua belah pihak. Usaha kerja PR yang satu ini ternyata mampu menjaring penonton dengan lebih banyak. Banyak dari sekolah- sekolah tersebut akhirnya memesan tiket yang tidak sedikit, minimal 250 tiket mereka booking. Begitupun kedekatan dengan beberapa perusahaan yang mensponsori mereka, seperti Djarum Foundation Indonesia Kaya, selain kerja sama di bidang sponsorship belakangan ini Djarum Foundation menawarkan diri untuk membeli sedikitnya 100 tiket untuk nantinya dibagikan secara cuma-cuma ke kelompok-kelompok teater kampus dengan tidak mengurangi poin atau nilai materi dalam kerja sama mereka. Dalam strategi kedekatan inilah banyak dari penonton teater Koma memilih menjadi penonton tetap. Karena pimpinan PR berusaha menghimbau seluruh anggota untuk menjalin hubungan yang baik dengan para penontonnya, karena hal itu merupakan salah satu strategi ampuh PR. Agar masyarakat merasakan kesan yang positif terhadap teater Koma dan mau menonton pertunjukkan teater Koma selanjutnya, cara-cara yang seperti ini yang termasuk dalam pelaksanaan dari strategi jangka panjang. Masyarakat diperbolehkan memberikan kritik dan saran serta kesan-kesan yang mereka rasakan ke email resmi teater Koma, hal ini memberi nilai tambah yang sangat baik bagi kelangsungan teater Koma, karena biasanya setelah usai pementasan, banyak sekali email yang masuk ke akun teater Koma. mereka juga berusaha merespon isi pesan-pesan penonton tersebut satu persatu meski terkadang tidak semua mampu terjangkau karena minimnya waktu dan tenaga para anggota. Teater Koma juga menjalin kedekatan dengan para wartawan, seluruh orang yang terlibat di teater Koma berusaha menjadikan para wartawan sebagai sahabat. Sehingga sesibuk apapun teater Koma, mereka selalu siap menjamu para wartawan yang datang. Sehingga kesan yang dirasakan oleh para wartawan terhadap teater Koma akan positif, oleh karenanya mereka selalu nyaman ketika ingin meliput. Dari kedekatan- kedekatan inilah teater Koma kini rutin sepuluh hari atau seminggu sebelum pementasan berlangsung akan mengadakan jumpa pers. 98 Dan hal ini sangat membantu publikasi pertunjukkan mereka. Selanjutnya strategi media online; strategi ini merupakan salah satu strategi yang paling efektif, teater Koma juga memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Promosi disebarkan sebulan sebelum pementasan dilakukan, dan ini biasanya dilakukan oleh divisi publikasi dan tiketing dan akan dicantumkan info kontak di mana calon penonton bisa memesan tiket. Disamping kedua divisi tersebut, pimpinan produksi juga mewajibkan seluruh anggotanya tanpa terkecuali melakukan promosi pertunjukkan melalui akun-akun pribadi mereka. Maka dengan cara tersebut akan memudahkan teater Koma dalam menyebarkan informasi pertunjukkan mereka. Bahkan banyak penonton-penonton pemula yang justru mengetahui pertunjukkan teater Koma dari media online ini. Tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan strategi media online, karena sistemnya yang praktis dan bisa menjangkau penonton yang sangat jauh sekalipun. Tak ingin ketinggalan, mereka juga memanfaatkan fasilitas media online dengan membuat akun resmi atau yang biasa kita sebut dengan blog. Blog tersebut berisi acara-acara maupun kegiatan yang dilakukan 98 Wawancara pribadi dengan Ratna Riantiarno, Jakarta, 26 Maret 2015. oleh teater Koma. juga tak lupa mereka selalu memperbarui informasi mengenai kegiatan teater Koma, banyak hal yang akan ditemukan jika kita membuka blog tersebut, sehingga masyarakat bisa dapat mengenal teater Koma lebih dekat lagi. Mereka juga menggunakan situs pemesanan online untuk memberikan kemudahan bagi para calon penonton yang berada jauh dari lokasi pemesanan tiket atau yang enggan datang langsung ketempat. Canggihnya media online ini sangat dirasakan oleh teater Koma, mereka dihujani banyak pemesan tiket dari seluruh penjuru nusantara, bahkan tak jarang pemesan tersebut memesan lebih dari 2 tiket. Oleh karenanya tidak heran jika jumlah penonton teater Koma mampu mencapai angka 20.000 penonton. 99 Strategi selanjutnya strategi publikasi; saat dilapangan, strategi yang satu ini juga memiliki kendala maupun keuntungan. strategi ini sangat penting dalam hal menjaring penonton. Selain melalui media online publikasi melalui banner, baliho, poster, pamflet menjadi cara yang rutin dilakukan oleh teater Koma untuk menjaring penonton-penonton baru. biasanya mereka mencetak 2.000 hingga 5.000 poster yang siap disebar ke seluruh penjuru Jabotabek. Begitupun dengan banner dan baliho, mereka mencetak beberapa banner dan baliho yang akan dipasang di titik-titik strategis. Biasanya selain mencetak sendiri, mereka juga mendapat bantuan memperbanyak sistem publikasi dari para sponsorship. 100 99 Wawancara pribadi dengan Ratna Riantiarno, Jakarta, 26 Maret 2015 100 Wawancara pribadi dengan Ratna Riantiarno, Jakarta, 26 Maret 2015. Hanya saja terkadang terjadi beberapa kendala, yakni ada beberapa sekolah atau perguruan tinggi yang tidak memperbolehkan mereka menempel poster atau membagikan pamflet kepada siswa atau mahasiswanya. Hambatan-hambatan inilah yang sampai saat ini masih menjadi kendala bagi mereka. Mereka berharap agar instansi-instansi tersebut mau lebih terbuka terhadap kesenian teater. Dan strategi ampuh yang terakhir adalah strategi database; teater Koma sudah melakukan strategi database sejak tahun 1979, Teater Koma merupakan salah satu kelompok teater yang memiliki database paling baik dan paling lengkap dalam sistem pengolahan database. Teater Koma sudah menyimpan database sekitar 5000 nama plus alamatnya. Mereka bisa disebut sebagai penonton tetap teater Koma, dan kian lama nama-nama itu semakin bertambah hingga saat ini. strategi ini dianggap sangat efektif karena jika dilihat dari segi promosi melalui database saja, ada 5000 database yang tersimpan, maka paling tidak sekitar 3000 penonton yang melakukan konfirmasi dan biasanya mereka tidak menonton sendirian, Minimal berdua. Itu artinya dari 3000 dikali dua, sudah sebanyak 6000 penonton yang membeli tiket, belum lagi mereka yang memesan tiket lebih dari dua orang. 101 Maka bisa dibayangkan kehebatan promosi melalui database sangat menguntungkan. Strategi database ini dijalankan oleh divisi pemasaran, mereka dari pagi hingga malam bertugas mengirimkan directmail maupun pesan 101 Nano Riantiarno, Membaca Teater Koma, Jakarta: 2011, h.69 singkat yang kapanpun mereka harus siap menerima respon konfirmasi dari penonton. Divisi pemasaran memiliki target minimal setengah dari database yang disebar memberi respons positif yakni dengan memesan tiket. Oleh karenanya mereka tidak hanya sekali saat melakukan penyebaran informasi tersebut, tapi bisa sampai berkali-kali, dan itu merupakan strategi divisi pemasaran dalam memasarkan tiket.

D. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari rangkaian proses ini, dari evaluasi ini PR teater Koma dapat membaca apa saja yang menjadi kendala dan apa saja yang menjadi keuntungan bagi mereka. Pimpinan harus bersikap netral tidak memihak pihak manapun. Begitupun di teater Koma, Ratna selaku pimpinan PR selalu bersikap netral dan memberikan kebebasan kepada para anggotanya untuk mengeluarkan pendapat. Sebelum penanggung jawab teater Koma melakukan evaluasi secara keseluruhan, biasanya pimpinan PR melakukan evaluasi terlebih dahulu dengan seluruh anggotanya dan dihadiri penanggung jawab teater Koma. Evaluasi merupakan hal penting bagi teater Koma, sejak awal berdiri mereka sudah menerapkan cara ini meski dulu belum menggunakan sistem PR. Umumnya berisi mengenai apa saja yang didapat atau yang dialami dari proses awal hingga akhir, juga keuntungan dan kendala apa saja yang dihadapi, membaca strategi apa saja yang efektif maupun yang tidak, serta membahas program strategi jangka panjang maupun jangka pendek agar teater Koma terus berkembang. Evaluasi bisa berlangsung alot bahkan bisa terjadi perdebatan karena perbedaan pendapat, dan itu disikapi oleh teater Koma sebagai suatu hal yang wajar selagi perdebatan tersebut bermanfaat dan positif. 102 Dengan tujuan agar teater Koma dapat bertindak lebih baik lagi saat melakukan proses yang baru, evaluasi juga bermanfaat agar tidak cepat merasa puas terhadap apa yang sudah dicapai. Evaluasi dibuka oleh pimpinan PR teater Koma yang bertugas memimpin seluruh kerja PR dari awal hingga akhir. Evaluasi tersebut terdiri dari pimpinan PR, anggota-anggota divisi yang ada pada PR divisi pemasaran, divisi publikasi, divisi tiketing dan divisi sponsorship biasanya juga terdapat notulensi yang khusus mencatat apa saja isi dari evaluasi tersebut. Satu per satu anggota PR mengutarakan hasil kerjanya dari awal hingga akhir, yang kemudian di respon oleh seluruh yang hadir didalamnya. Melalui evaluasi tersebut, strategi-strategi yang dilakukan oleh teater Koma seperti strategi door to door, kedekatan, media online, publikasi, dan database dirasakan teater Koma sudah cukup efektif dan cukup maksimal. Maka berdasarkan hasil evaluasi tersebut, strategi kedekatan dan strategi database sudah dirasakan oleh teater Koma menjadi strategi yang 102 Wawancara pribadi dengan Ratna Riantiarno, Jakarta, 26 Maret 2015. berfungsi hingga jangka panjang, sedangkan strategi media online juga sangat efektif karena caranya yang praktis namun harus tetap menjaga intensitas penggunaan agar masyarakat dapat selalu mendapat kabar terbaru teater Koma. Begitupun publikasi, publikasi sangat efektif jika penyebarannya baik, publikasi harus mengerti tempat-tempat strategis yang mampu menjaring lebih banyak penonton. Dan teater Koma juga sudah melakukan hal itu dengan semaksimal mungkin, mereka menyebarkan publikasi ke seluruh Jabotabek juga ke instansi-instansi yang sekiranya dapat mereka jamah. Hanya saja kendala terdapat pada masih banyaknya instansi seperti sekolah hingga perguruan tinggi yang enggan dan tidak mengizinkan teater Koma menyebarkan publikasi. Masih “asingnya” kesenian teater bagi mereka membuat mereka apatis terhadap kesenian satu ini. Kendala-kendala diatas menjadi tugas rumah cukup besar bagi kerja public relation teater Koma. karena hingga saat ini kendala tersebut sulit dipecahkan jika hanya teater Koma yang berjuang tanpa ada campur tangan dari pemerintah. 103 Evaluasi sudah dilakukan oleh pimpinan PR untuk membahas dan mengolah kendala-kendala tersebut, namun belum