Populasi Sampel POPULASI SAMPEL

dan mampu mengatasi kesulitan belajar serta mengarahkan kegiatan belajar kepada suatu tujuan tertentu yaitu mampu berbahasa Mandarin dengan baik. Motivasi belajar ini diukur dengan menggunakan skala motivasi belajar yang disusun oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri motivasi belajar yang tinggi menurut Sardiman 2007 yakni : 1 Tekun menghadapi tugas; 2 Ulet menghadapi kesulitan belajar tidak lekas putus asa; 3 Menunjukkan minat terhadap pelajaran; 4 Lebih senang bekerja Mandiri; 5 Dapat mempertahankan pendapatnya; 6 Senang mencari dan memecahkan masalah; 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. Tinggi - rendahnya motivasi belajar yang dialami siswa dapat dilihat melalui tinggi rendahnya skor yang diperoleh pada skala motivasi belajar. Semakin tinggi skor yang diperoleh akan menunjukkan bahwa subjek memiliki motivasi belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya.

C. POPULASI SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah objek, gejala, atau kejadian yang diselidiki. Terdiri dari semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian akan digeneralisasikan Hadi, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Methodist 2 Medan yang terdiri dari kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Adapun jumlah keseluruhan populasi adalah sebanyak 1402 siswa. Tabel 1 menunjukkan gambaran jumlah pupulasi siswa SMA Methodist 2 Medan: Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Gambaran Jumlah Populasi Penelitian Kelas Jurusan IPA IPS X X IPA I 38 X IPS 1 40 X IPA 2 40 X IPS 2 32 X IPA 3 35 X IPS 3 30 X IPA 4 32 X IPS 4 30 X IPA 5 42 X IPS 5 26 X IPA 6 38 X IPS 6 32 X IPA 7 40 X IPS 7 30 XI XI IPA 1 50 XI IPS 1 42 XI IPA 2 42 XI IPS 2 50 XI IPA 3 40 XI IPS 3 45 XI IPA 4 35 XI IPS 4 38 XI IPA 5 52 - - XI IPA 6 42 - - XI IPA 7 42 - - XII XII IPA 1 40 XII IPS 1 42 XII IPA 2 45 XII IPS 2 28 XII IPA 3 37 XII IPS 3 35 XII IPA 4 40 XII IPS 4 30 XII IPA 5 42 XII IPS 5 26 XII IPA 6 41 - - XII IPA 7 35 - - TOTAL 1402

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi untuk dijadikan sebagian bahan penelaah dengan harapan contoh yang diambil dari populasi tersebut dapat mewakili representatif terhadap populasinya Supangat, 2007. Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian Hadi, 2002. Sugiarto 2003 berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisa dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30 subjek, walaupun ia juga mengakui bahwa sampel sebesar 100 merupakan Universitas Sumatera Utara jumlah yang minimum. Menurut Azwar 2010, secara tradisional statistika jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek dianggap sudah cukup banyak. Kekuatan tes akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah sampel, maka jumlah sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 orang siswa- siswi SMA Methodist 2 Medan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah kombinasi teknik quota sampling. Menurut Siregar 2012 quota sampling merupakan metode penetapan sampling dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quota masing-masing kelompok terpenuhi maka penelitian belum dianggap selesai. Tabel 2 menunjukkan gambaran jumlah sampel penelitian : Tabel 2. Gambaran Jumlah Sampel Penelitian Kelas Jurusan Jumlah IPA IPS X 50 50 100 XI 50 50 100 XII 50 50 100 Total 300 Pada penelitian ini secara kebetulan peneliti berkesempatan untuk memasuki beberapa kelas untuk bertemu dengan beberapa sampel yang sesuai dengan kriteria dari penelitian. Jumlah sampel yang terdapat pada satu kelas tertentu belum tentu memenuhi jumlah quota yang diinginkan oleh peneliti. Berdasarkan prinsip quota sampling maka penelitian belum dianggap selesai jika quota yang diinginkan belum tercapai. Untuk itu, peneliti kembali meminta Universitas Sumatera Utara bantuan dari pihak sekolah untuk memasuki beberapa kelas yang sesuai dengan kriteria, sampai jumlah quota yang ditetapkan oleh peneliti bisa tercapai. Dalam hal pemilihan sampel maka subjek yang secara kebetulan pertama sekali mendapatkan skala sesuai dengan nomor urut skala yang telah ditentukan oleh peneliti adalah subjek yang berkesempatan untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel ini hampir mirip dengan teknik accidental sampling Menurut Sugiyono 2006 accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok dengan kriteria utamanya. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling juga merupakan teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan sewaktu-waktu sampai jumlah sampel quota yang diinginkan terpenuhi. Siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel. Universitas Sumatera Utara

D. METODE PENGUMPULAN DATA