menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan belajar, senang terhadap mata pelajaran tertentu, tidak bosan dengan tugas rutin, keinginan berhasil yang tinggi,
ada cita – cita di masa depan.
B. BAHASA MANDARIN
Bahasa adalah suatu pengetahuan atau kemampuan mengenai sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota masyarakat tertentu
dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri Kridalaksana, 2005. Siahaan 2005 menyatakan bahwa bahasa berperan penting dalam
kehidupan manusia seperti berpikir, berkomunikasi, dan bernegoisasi dengan orang lain.
Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di negara China. Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Satuan
– satuan tata bahasa Mandarin meliputi morfem, kata , frasa, dan kalimat. Satuan
terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat Xin, 2005.
1. Sejarah Bahasa Mandarin di Indonesia
Munculnya bahasa Mandarin di Indonesia tidak seperti bahasa asing pada umumnya. Di Indonesia perkembangan bahasa Mandarin menjadi terhambat
ketika pemerintah orde baru membatasi segala hal yang berbau Cina dan bahasa Mandarin paling dilarang penggunaannya. Menurut Yi
1997
pada tahun 1965- 1966 kira-kira ada sekitar 629 sekolah Mandarin di Indonesia ditutup. Kejadian
ini berlangsung dari tahun 1966-1998, yang diperkuat dengan dikeluarkannya
Universitas Sumatera Utara
keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Nomor 016 tanggal 16 Juli 1966 tentang penutupan sekolah yang berbahasa pengantar Cina. Selain
itu Presiden Soeharto juga mengeluarkan instruksi Presiden Nomor 14 tanggal 6 Desember 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat istiadat Cina yang berisi
larangan etnik Cina di Indonesia melaksanakan tata cara ibadat dan adat istiadat di depan umum.
Pada tahun 2000, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 2000 tentang pencabutan Inpres No 14 Tahun 1967. Peraturan ini
memperbolehkan Cina peranakan untuk kembali melaksanakan kepercayaan dan adat istiadatnya secara bebas. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut membuat
eksistensi peranakan Cina semakin diakui di Indonesia serta mendapatkan kembali kebebasan dalam menggunakan bahasa Mandarin.
Presiden Megawati Soekarno Putri menindaklanjuti dengan mengeluarkan keputusan Presiden Nomor 192000 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan
Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan China, bahasa Mandarin juga mengalami perkembangan pesat. Semenjak era reformasi bahasa Mandarin di
Indonesia semakin lama semakin berkembang. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya sekolah-sekolah yang memasukkan pelajaran bahasa Mandarin,
banyaknya didirikan tempat kursus, baik resmi maupun tidak resmi, seperti les privat.
Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi Bahasa Mandarin di Indonesia