hubungan dengan orang lain. Diharapkan dengan perkembangan ketrampilan intelektual akan dapat mencapai kemandirian ekonomi di masa yang akan datang.
D. MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN PADA SISWA SMA METHODIST 2 MEDAN
Tujuan dari pembelajaran bahasa Mandarin adalah tercapainya keempat aspek keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. Namun, kemampuan berbahasa Mandarin siswa SMA Methodist 2 Medan masih belum optimal. Belajar bahasa Mandarin yang sulit menjadi kendala
bagi siswa untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Sardiman 2007 mengemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
belajar adalah motivasi. Dengan adanya motivasi siswa diharapkan lebih aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Tidak adanya motivasi dalam diri siswa akan
mengakibatkan siswa tidak semangat dalam belajar dan hasil belajarnya tidak optimal.
Pada saat mata pelajaran bahasa Mandarin berlangsung beberapa siswa SMA Methodist 2 Medan kurang memperhatikan guru ketika mengajar,
mengobrol dengan temannya, serta kelas yang ribut saat pelajaran berlangsung. Selain itu beberapa siswa juga tidak tekun mengerjakan tugasnya serta tidak
membawa perlengkapan belajar bahasa Mandarinnya. Siswa SMA Methodist 2 Medan juga mengakui akan sulitnya pelajaran ini dan kurang menunjukkan
ketertarikannya pada pelajaran tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sardiman 2007 beberapa ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi adalah tekun mengerjakan tugas, ulet terhadap kesulitan yang
dihadapi selama belajar serta menunjukkan minat terhadap pelajaran tersebut. Motivasi merupakan suatu faktor yang berperan penting dalam diri individu. Uno
2007 menambahkan adanya motivasi pada diri individu akan menimbulkan suatu dorongan dari dalam sehingga individu tersebut melakukan suatu tindakan.
Dalam hal belajar adanya motivasi sangat diperlukan agar kegiatan belajar yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan terarah. Motivasi akan
menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dimaksud akan tercapai. Dengan melihat tinggi
rendahnya motivasi belajar individu, maka dapat diketahui intensitas, arah, serta kegiatan belajar yang dilakukan Sardiman, 2003.
Demikian pula motivasi belajar bahasa Mandarin siswa SMA Methodist 2 Medan sangat diperlukan mengingat bahasa Mandarin adalah salah satu sarana
komunikasi yang memiliki peranan dalam dunia perekonomian global dan budaya. Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa
siswa belum menunjukkan kemampuan berbahasa Mandarin dengan baik. Dengan melihat gambaran motivasi belajar bahasa Mandarin siswa SMA
Methodist 2 Medan maka diharapkan dapat menemukan faktor yang menjadi kendala siswa sehingga hasil belajar bahasa Mandarin belum optimal. Siswa yang
memiliki motivasi belajar akan berusaha terus-menerus meskipun menghadapi kesulitan dalam belajar, sampai tujuannya tersebut dapat dicapai.
Universitas Sumatera Utara
Pembelajaran bahasa Mandarin yang sulit membutuhkan ketekunan siswa untuk belajar serta keuletan untuk terus-menerus berusaha dalam menghadapi
kesulitan dalam belajar agar tujuannya yaitu mampu berbahasa Mandarin dengan baik dapat tercapai.
Menurut Ebata 2008 dengan adanya motivasi belajar bahasa akan menimbulkan perasaan positif terhadap bahasa tersebut, sehingga mengarahkan
siswa untuk mencapai tujuan dan menikmati proses belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar bahasa Mandarin yang tinggi, belajarnya lebih tekun
dibandingkan dengan siswa yang motivasi belajar bahasa Mandarinnya rendah. Pintrinch 2003 menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan keinginan
berperilaku, arah perilaku pilihan, intensitas perilaku usaha, berkelanjutan, dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan Hadi, 2002. Berikut akan dibahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan, definisi operasional,
populasi dan sampel, alat ukur yang digunakan, prosedur penelitian dan metode analisis data
A. METODE PENELITIAN YANG DIGUNAKAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan menggunakan analisis statistik untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa.
Menurut Azwar 2010 pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data- data numerikal angka yang diolah dengan metode statistika.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk mendeskripsikan atau menjelaskan
sesuatu hal seperti apa adanya pada saat penelitian dilakukan Sugiyono, 2006. Metode ini dipilih karena bermaksud mendeskripsikan mengenai motivasi belajar
bahasa Mandarin.
B. DEFINISI OPERASIONAL
1. Motivasi Belajar Bahasa Mandarin
Motivasi belajar bahasa Mandarin adalah dorongan yang menyebabkan seseorang mau berusaha mempelajari bahasa Mandarin dengan sebaik-baiknya
Universitas Sumatera Utara