9. Pengertian Etika Menuntut Ilmu
Setelah dijelaskan seluruh definisi dari etika dan menuntut ilmu di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa etika menuntut ilmu adalah ilmu yang
menjelaskan bagaimana seharusnya perasaan, sikap, serta cara berpikir seorang penuntut ilmu dalam kegiatan belajarnya terhadap kesadaran moral yang memuat
keyakinan baik-buruk, benar-tidaknya sesuatu perbuatan berdasarkan aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penulis berusaha mencari penelitian yang relevan dengan cara mencari tema yang sama pada skripsi-skripsi berbentuk penelitian library research yang
ada di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis tidak menemukan judul penelitian yang sama dengan judul yang penulis teliti, hanya
saja ada penelitian yang mengkaji suatu persoalan dan metode penelitian yang sama mengenai etika menuntut ilmu, yaitu:
1. Hasil penelitian M.H. Nur Romadlon yang berjudul Konsep Etika Belajar
Mengajar dalam Kitab Adab Al-Duny ȃ Wa Al-Dȋn karya Imam Al-
Mawardi. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai sosok Imam al- Mawardi yang memberikan solusi atau jawaban terhadap berbagai persoalan
yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar serta beberapa syarat yang harus diketahui oleh seorang murid.
2. Hasil penelitian Husnul Khuluq yang berjudul Konsep Belajar Siswa
Menurut Al-Ghazali. Pada penelitiannya tersebut Husnul Khuluq membahas tentang 4 konsep etika belajar menurut Al-Ghazali yang dipaparkan sesuai
dengan petunjuk al- Qur’an dan al-Hadits.
3. Hasil penelitian Alfian Haikal yang berjudul Akhlak Belajar dalam Kitab
Ta‟lȋm Al-Muta‟allim. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai sosok
Syaikh al- Zȃrnuji yang merupakan penulis kitab ta‟lȋm al-muta‟allim serta
menyingkap beberapa pemikiran tokoh tersebut mengenai akhlak belajar. Persamaan judul-judul skripsi di atas dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis adalah sama-sama membahas tentang etika atau akhlak dalam belajar yang bersumber dari kitab para ulama. Adapun perbedaannya, yaitu pertama,
ulama atau tokoh yang diangkat berbeda dengan yang penulis jadikan sumber, kedua, dari judul sudah terlihat bahwa penelitian ini memiliki rumusan dan
identifikasi masalah yang agak berbeda.
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian yang berjudul “Etika Menuntut Ilmu dalam Buku Kitȃb Al-„Ilmi
Karya Syaikh Muh ammad bin Shȃlih Al-‘Utsaimȋn” dilaksanakan mulai tanggal 6
Desember 2012, dengan pengaturan waktu sebagai berikut: 6 Desember 2012 – 10
Agustus 2013 digunakan untuk pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari koleksi, buku-buku yang ada di perpustakaan, internet, jurnal,
serta sumber lain yang mendukung penelitian, di samping itu penulis juga sedang melaksanakan PPKT Praktik Profesi Keguruan Terpadu.
Kemudian waktu selebihnya digunakan untuk melakukan kualifikasi data, menganalisis, menyimpulkan hasil penelitian serta menyusun dalam bentuk hasil
penelitian atau laporan. Selanjutnya tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini bertempat di perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
FITK serta perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Jln.Ir. H. Juanda No.95 Ciputat.
Penelitian ini mengambil objek ide yang merupakan gagasan atau pemikiran tentang bagaimana seharusnya etika yang dimiliki oleh para penuntut
ilmu dari seorang Syaikh ‘Utsaimȋn yang tertuang dalam kitabnya yang berjudul
Kitȃb Al-„Ilmi dan diterjemahkan oleh Abu Haidar al-Sundawy yang diberi judul Panduan Lengkap Menuntut Ilmu.